"maaf tuan, perawat Park sudah slesai bertugas mungkin beliau sudah pulang ke rumahnya." jawab pegawai rumah sakit bagian administrasi.
Lelaki tinggi berambut hitam itu menghela nafas. Dia terlihat sedikit kecewa. "apa saya bisa meminta alamat tempat tinggal beliau? Saya teman lamanya."
Baekhyun masih memperhatikan lelaki asing yang bertanya tentang Chanyeol. Lelaki itu akhirnya pergi setelah mmendapatkan alamat Chanyeol dari bagian administrasi rumah sakit.
Baekhyun menghela nafas gusar, ternyata Chanyeol sudah pulang terlebih dahulu. Berarti bekalnya akan terbuang sia-sia. Baekhyun memutar otak bagaimana caranya agar bekal itu bisa sampai ke tangan Chanyeol. Hanya ada satu cara, dia sendiri yang akan mengantarkan bekal itu ke apartemen Chanyeol. Walaupun terlihat berlebihan tapi dia sudah berjanji akan membawakan bekal setiap hari untuk Chanyeol dan Baekhyun sama sekali tak keberatan melakukannya.
Baekhyun kembali ke ruangannya. Disana Seulgi masih menunggu, wanita cantik itu beberapa kali berjalan bolak-balik menunggu tunangannya kembali.
"oppa akhirnya kau kembali juga. Apa setelah ini kau masih ada pekerjaan?"
Baekhyun kebingungan menjawab pertanyaan Seulgi. "aah itu aku ada urusan setelah ini dengan beberapa dokter senior untuk rencana operasi berikutnya."Seulgi mengerucutkan bibirnya. "berarti kita tidak jadi makan malam bersama?"
"oppa akan usahakan untuk pulang tepat waktu." sahut Baekhyun. Ia juga tak bisa memperkirakan bisa pulang jam berapa tapi semoga saja malam ini mereka bisa makan bersama.
Baekhyun juga merasa bersalah telah membohongi Seulgi. Tapi ini lebih baik daripada Seulgi merengek ingin ikut apalagi wanita itu sering berbuat sesuatu yang tak terduga. Baekhyun tak mau Chanyeol akan terkena masalah jika tunangannya tau mengenai perjanjian kotak bekal yang ia buat dengan lelaki itu.
.
.
.Chanyeol masih tersenyum seperti baru saja memenangkan undian paling mahal bernilai ratusan juta won. Jantungnya berdegup kencang sejak tadi. Perbincangannya dengan Yeri membuat hatinya sangat bahagia. Ia hampir saja menabrak pintu didepannya karena terlalu fokus membayangkan wajah Baekhyun. Bisa ia berharap kalau perkataan Yeri adalah sebuah kebenaran. Baekhyun juga menyukainya, tapi Chanyeol masih merasa gamang. Seorang sempurna seperti Baekhyun menyukai orang sepertinya. Bukankah itu sedikit aneh jika dipikir-pikir.
Chanyeol merebahkan tubuh gempalnya diatas sofa berukuran sedang. Matanya menatap langit-langit loteng. "apa mungkin benar Baekhyun menyukaiku juga? Tapi itu terasa aneh." gumam Chanyeol bingung dengan rasa penasaran.
Baekhyun terlahir dari keluarga terpandang, kaya raya, diusia mudanya sudah berhasil menjadi dokter yang hebat. Tak lupa pula pria itu telah punya kekasih yang sangat cantik, kehidupan sempurna yang diimpikan oleh banyak pria diluar sana. Akan terlihat aneh sekali jika orang sesempurna Baekhyun menyukai lelaki apalagi lelaki seperti dirinya. Chanyeol menjadi sadar diri. Sepertinya ucapan Yeri belum tentu benar.
Suara ketukan pintu yang terdengar keras membangunkan Chanyeol dari lamunannya. Ia langsung terlonjak keget. Melihat langsung siapa tamu yang tiba-tiba datang. Chanyeol langsung membukakan pintu, ia siap memaki Yeri, jika wanita itu yang datang dan mengetuk pintu dengan sangat keras, seperti tidak pernah diajarkan sopan santu saja.
"hei Park Chanyeol!" sapa pria asing itu dengan senyum miring.
Chanyeol mengernyit, ia sama sekali tak kenal dengan pria yang menyapa namanya barusan. Lelaki itu hampir sama tinggi dengannya, tampan bahkan mungkin bisa dikategorikan sangat tampan. Chanyeol merasa tak pernah berurusan dengan lelaki yang ada didepannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK)
Fiksi PenggemarChanyeol bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit di kota Seoul. Disana ia bertemu dengan dokter muda bernama Baekhyun yang menarik perhatiannya. Perbedaan fisik, kedudukan, rasa tidak percaya diri, keegoisan, dan keraguan orientasi seksual...