Baekhyun harus mengunci kamarnya, agar tak ada yang masuk kedalam kamar secara tiba-tiba. Hari sudah menunjukkan pukul dua siang, hanya tinggal beberapa jam lagi menuju kencan spesial dengan Chanyeol.
Untung saja Seulgi sedang ada keperluan dengan teman-temannya jadi ia tak harus membuat alasan lagi kali ini.
Baekhyun tersenyum malu-malu, ia sudah memakai pakaian terbagus yang ia punya. Matanya juga lebih terlihat tegas dan manis efek eyeshadow bewarna coklat bercampur bewarna orange dan eyeliner.
Baekhyun terus memperhatikan penampilannya di kaca. Ia juga sedikit memakai pemerah bibir agar terlihat lebih segar.
“apa ini tidak terlihat terlalu berlebihan?” Baekhyun takut akan dianggap norak oleh Chanyeol.
“apa Chanyeol lebih suka penampilan yang natural atau sedikit riasan.” Baekhyun dibuat kebingungan sendiri.
“semoga saja Chanyeol suka dengan penampilanku.” Berusaha untuk percaya diri, walaupun ia gugup sekali. Padahal ketika berpergian dengan Seulgi pun, Baekhyun tak pernah seperti ini.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu mengangetkan Baekhyun, ia langsung naik keatas tempat tidur dan menutupi seluruh badannya dengan selimut.
“Oppa apa kau didalam?” ternyata Seulgi yang mengetuk pintu.
Baekhyun heran sendiri kenapa juga ia harus masuk kedalam selimut padahal Seulgi tak akan bisa masuk ke kamar karena pintunya dikunci dari dalam. Dan kenapa juga Seulgi masih ada di rumahnya, bukannya tadi wanita itu bilang ada urusan dengan teman-temannya.“Oppa sedang tidak enak badan, sepertinya terkena flu, haachiiiim.” Baekhyun terpaksa berbohong sampai berpura-pura bersin agar Seulgi yakin kalau ia memang sedang demam.
“aku akan merawat oppa, buka pintunya oppa!” Seulgi tetap mengetuk pintu dan memaksa ingin masuk.
Baekhyun berdecak kesal. Ia membuang selimutnya ke lantai. “aku sedang sakit Seulgi, kau bisa tertular jika berdekatan denganku. Kau lupa aku dokter, aku bisa merawat diriku sendiri.”
Baekhyun harap Seulgi mau mengerti dan segera pergi dari depan pintu kamarnya. Karena sungguh demi apapun tunangannya berpotensi membuat rencana kencannya dengan Chanyeol jadi gagal. Ia harus mencari cara bagaimana bisa supaya Seulgi pergi dari rumahnya. Baekhyun menguping dibelakang pintu untuk memastikan apakah Seulgi masih ada disana atau tidak.
“baiklah kalau itu mau oppa, istirahatlah biar oppa cepat sembuh. Sebenarnya aku membatalkan janjiku dengan teman-temanku, karena ingin menikmati waktu berdua saja denganmu.”
Baekhyun merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi. Ia tak mungkin membatalkan kencannya dengan Chanyeol karena itulah moment yang ia tunggu dari dulu.
“oppa minta maaf, oppa harus banyak istirahat biar cepat sembuh. Kau pergilah bersama teman-temanmu.” Baekhyun berdoa didalam hati semoga Seulgi bisa mengerti dan segera pergi.
Terdengar helaan nafas dari luar. “baiklah, aku akan pergi dengan teman-temanku. Kalau ada sesuatu oppa bisa langsung kabari aku. Aku pergi dulu oppa.” Langkah Seulgi terdengar menjauhi kamar Baekhyun.
Baekhyun menghela nafas penuh syukur. Akhirnya Seulgi pergi juga. Ia bisa bernafas lega dan mempersiapkan keperluannya untuk nanti berkencan dengan Chanyeol..
.
.
“ya tuhan Chanyeol! kenapa wajahmu bisa seperti ini?” Yeri histeris melihat wajah Chanyeol yang babak belur. Tadi lelaki itu memintanya untuk datang ke apartemennnya. Dengan senang hati, Yeri juga akan ikut mendandani Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK)
FanfictionChanyeol bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit di kota Seoul. Disana ia bertemu dengan dokter muda bernama Baekhyun yang menarik perhatiannya. Perbedaan fisik, kedudukan, rasa tidak percaya diri, keegoisan, dan keraguan orientasi seksual...