Happy Reading...💜
Yeri Pov.
Aku terdiam sembari membayangkan Semua kenyataan ini. Aku tak menyangka akan kehilangan bayi yang telah aku kandung beberapa bulan lalu.
Aku benar-benar tak mengerti, mengapa bisa aku melakukan hal yang sangat ceroboh seperti itu? Aku sangat sedih, bahwa kenyataanya akulah yang membunuh bayiku sendiri.
Mataku selalu memanas saat Aku mengingat tentang suara Jungkook yang selalu mengalun jelas ditelingaku.
Terimakasih sebelum aku yang membuangnya, malah kau sendiri yang membuangnya.
Dia pasti senang Karena melihat anak perempuanku gugur begitu saja, tanpa harus Jungkook menyuruh Mina melakukan operasi kecil.
Entahlah, kemana perginya separuh jiwaku. Aku tidak tahu, rasanya benar-benar menyakitkan. Aku yang berusaha mempertahankannya, malah aku yang membuangnya.
Oh tuhan, Andai waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan melakukan hal yang Terjadi itu.
"Eonni." Aku mendongakkan wajahku, menatap gadis cantik yang tengah berdiri disamping ranjangku.
"Ryunjin-ah." Ku peluk tubuh mungil Ryunjin, Maid kecil yang sudah Kuanggap sebagai adikku sendiri. Mataku memanas saat Ryunjin membalas pelukanku erat.
"Bantu Aku keluar dari sini." Kataku lirih, Ryunjin melonggarkan pelukannya padaku. Menggeleng pelan sembari membuang wajahnya.
Tidak, Kumohon Bantu aku.
"Maaf Eonni, aku sangat takut melakukan hal semacam itu." Kugelengkan kepalaku, Air mAtaku kembali tumpah membasahi pipi. Aku sudah tahu, kalau penolakan akan terjadi.
Memang siapa yang mau mati konyol, hanya gara-gara membantuku lolos dari jeruji Jeon Jungkook?
"Tapi aku sudah tidak kuat tinggal disini." Kataku sembari memohon padanya.
Ryunjin menundukkan kepalanya.
"Maaf, sebaiknya Eonni meminta bantuan pada yang lainnya saja."
Penolakan kedua yang kudapat, membuat hatiku berdenyut sakit. Apakah selamanya aku akan terkurung disini?
***
Author pov
"Bilang padanya kalau aku keluar negeri untuk beberapa hari kedepan." Jungkook merapihkan dasinya, ia menatap sang pengawalnya. Yang tengah menunduk hormat padanya.
Jungkook memainkan lidahnya didalam mulutnya, ia terkekeh sinis. Ada-ada saja, mengapa takdir membela nya? Padahal Jungkook itu jahat. Harusnya Takdir membantu Yeri bukan malah dirinya.
Jika takdir tidak bodoh Mungkin sekarang Jungkook tengah kontar-kantir mencari Yeri-istrinya. Yang kabur.
Tetapi karena takdir sangat baik pada Jungkook, Yeri sekarang masih ada dengannya dan yang paling menyenangkan bayi-nya Sudah tidak ada didalam tubuh Yeri. Jungkook tersenyum, Memang Takdir begitu lucu.
"Baiklah Tuan Jeon." Kata Pengawal dengan Sopan, Pengawal itu langsung undur diri dari hadapan Jungkook.
Meninggalkan Jungkook dengan Satu pengawal lainnya. Atau bisa disebut dengan Asisten Pribadinya.
"Kapan James akan ke sini?." Tiba-tiba saja Jungkook berbicara dengan Nada rendahnya. Sehingga membuat Asistennya itu Kelabakan, kaget.
"Ah.. sekarang dia sudah ada di Markas anda Tuan." Kata Sang Asisten Yang bernama Kim Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man Is Not Heartless
Fanfiction"Tolong jangan bunuh putriku! Dia darah dagingmu juga jeon!." "Aku hanya menginginkan Anak Lelaki, bukan perempuan! Jadi biarkan aku lenyapkan anak ini!." "Jangan kumohon padamu kau sudah banyak membunuh anakmu sendiri, kumohon jangan membunuhnya la...