23

2.4K 263 26
                                        

Author pov

"Ciih sampah." Jeon Jungkook berdecak kesal, ia lalu berjalan kembali Menuju tangga, ia kira tamu yang ingin bertemu dengannya itu orang yang sepadan dan satu profesi dengannya, namun ternyata salah besar. tamunya adalah seorang wanita yang pernah menjadi pelayan dirumahnya.

Jungkook menggelengkan kepalanya sembari tertawa pelan, Tak menyangka jika Jennie sudah berubah.

"Ah Jeon Jungkook, kau begitu tak menghargai Tamu-mu yah?." Ucap Jennie yang langsung Membuat Jungkook membalikan badanya.

"Kau itu membuatku muntah!." Kata lelaki itu dengan suara dingin-nya, Membuat Jennie menggeram marah.

Apa katanya? Dia membuat Jungkook Muntah? Kurang ajar Lelaki itu ternyata tidak berubah tetap sama, Jennie kira setelah Lama tak bertemu Sikap Jungkook akan lebih baik, namun? Sepertinya Lelaki itu Susah untuk berubah.

"Ngomong-ngomong, kemana istri tercintamu?." Tanya Jennie sembari Memainkan rambutnya, Mungkin menggoda Jungkook karena Biar bagaimana-pun Jennie pernah menyukai lelaki itu, Untuk masalah hilang atau Belumnya perasaan Jennie terhadap Jungkook, Jennie tak tahu yang ia rasakan saat ini adalah kembali tergoda pada sosok Di-depannya ini.

Ah andai saja Dulu Jennie mendapatkan perhatian Jungkook, mungkin Hari ini lelaki itu sudah jadi miliknya.

"Oh, kau kesini hanya ingin melihat mantan majikanmu?." kata Jungkook menyeringai Kecil, Jungkook lalu mempersilahkan mereka untuk duduk, sesakit jiwa apapun tamu-nya ia tidak boleh tidak sopan, ia harus tetap menjaga Image-nya.

"Tidak perlu sofa-mu terlalu Mahal untukku."

"yah setidaknya kau Masih tahu diri."

Sekertaris Jennie Yaitu Lisa, Ia Sedang melongo tak jelas. Ia tidak pernah mengira kalau ada lelaki yang sangat tampan didunia ini. Apa Mungkin Lisa sedang Bermimpi? Ia tidak percaya dengan ini semua rasanya ia baru saja didatangi oleh dewa yang memberinya kesejukan.

Yah menurut Lisa, selain tampan Jungkook juga begitu menyejukkan hati. Ia sampai bengong sendiri melihat Jungkook yang benar-benar Wow, ciptaan tuhan yang sangat sempurna.

"Hey." Jungkook mengedipkan satu matanya pada Lisa, membuat Lisa melebarkan Mulutnya serta matanya membulAt besar. Ia terkejut dengan kedipan Jungkook yang membahayakan jantungnya itu.

"kau Pembantunya Jennie?." Kata Jungkook mengerah pada Lisa.

Lisa langsung mengangguk. Hey Lisa kau melupakan kenyataan bahwa kau adalah sekertaris dari Jennie bukan pembantu. Yah walaupun kelihatanya agak sama dua profesi itu, namun sekertaris lebih besar harga dirinya.

"Maaf saya sekertaris." Senyum Lisa dengan menatap Jungkook malu-malu.

Sementara yang ditatap hanya berdecak, tetapi sebisa mungkin ia tidak memperlihatkannya pada Lisa, karena Jungkook yakin Gadis itu tertarik padanya.

Ah menyenangkan Juga.

Tak, tak, tak.

Suara derap langkah dari atas tangga mampu membuat orang yang mendengarnya langsung menengok kearah satu pusat, dimana itu adalah Yeri yang berjalan kearah kerumuan diruang tengah.

Matanya menyipit saat ia melihat dua orang wanita tengah Berdiri dengan Ekpresi berbeda-beda dihadapan suaminya.

"Jeon, siapa?." Yeri langsung Berada disamping Jungkook, karena Jungkook mengulurkan tanganya untuk digapai oleh Yeri, sewaktu wanitanya itu berjalan.

Jennie mengangkat satu alisnya bingung, Didalam hatinya ia bertanya. Apakah Yeri lupa padanya? Apa dia pura-pura lupa padanya?.

"kau lupa mantan pembantu itu?." Kata Jungkook sembari mengangkat dagunya Mengarah pada Jennie yang mengepalkan tanganya kuat.

Man Is Not HeartlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang