Part 2 : Invisible Relationship

12K 346 97
                                    

You and I have found invisible relationship.
Don't declare it to the world that we're together.
You and i have found invisible relationship.
No need to tell each other that,
we always knew it's true.

Say goodnight to one another, silent.
Tell each other i miss you when we are far apart.
Whisper things like i need you and the wind will breeze away.
Tell each other you're the one by the look in your eyes.

You and i have found invisible relationship.
We says to live our separate life.
And I'll see you by my side.
You and i have found invisible relationship.
And when it's time to meet each other it never works for us.

"Cio, lo dengerin lagu ini udah lima kali non stop loh ya, gila bisa kram itu rahang Adhitya Sofyan nyanyi mulu dari tadi" Mario akhirnya berkomentar ketika lagu itu kembali diputar Gracio.
"You and I have found invisible relationship. Don't declare it to the world that we're together" Gracio malah menyanyikan sepenggal lirik lagu itu.
"Elah Yo, ngapain lo punya cewek tapi ga bisa lo tunjukin ke orang-orang" Boby si ambisius langsung menimpali, pikirannya memang paling logis, untuk apa memiliki pasangan tapi tidak bisa ditunjukan.
"Heboh banget lu berdua ya kaya wim cycle" Gracio langsung meraih rokok dan membakarnya, membuat kepulan-kepulan asap di atas kepalanya.
"Jadi cewek lo tuh siapa sih Yo sekarang?"

Mario memang makhluk paling kepo se-Arkana, ia tau semua info di Arkana, dari mulai kasus Boby yang terpergok jalan bersama salah satu selebgram, hingga seorang office boy yang ketauan main serong bersama tukang gorengan di depan kantor mereka saja Mario tau. Satu yang ia tidak bisa dapatkan info sekarang, siapa perempuan yang menjadi teman kencan Gracio, sahabatnya sendiri.

"Jiwa intel lu udah tumpul sekarang ya Mar ternyata, info tentang gitu doang ga bisa dapet, cih" cibir Boby.
"Eh Bob, masalahnya nih yang jadi target intel gue ini jago juga, eh tapi ketone bocah kae nggedebus thok lho" (tapi kayanya ini bocah cuman omong doang loh)
"Ngomong apaan anjir lu Mar haha" Gracio langsung tertawa ketika Mario mengeluarkan Bahasa ngapaknya.
"Cio bentar, revisian Pak Hans udah lo kerjain belum?"
"Udah, beres"
"Ko Pak Hans bilangnya lo belum ngirim ke dia sih?"
"Lah udah gue kirim ko kemarin, seriusan"
"Lo coba cek lagi deh, Yo" Boby, jika sudah urusan pekerjaan maka ia bisa berubah menjadi sosok paling serius, jangan sampai ada orang yang main-main ketika Boby sudah dalam mode serius seperti sekarang.
"Eh astaga, kenapa gue ngirim ke email lu Mar" Gracio langsung menepuk kepalanya sendiri.
"Kan kebiasaan lu tuh ceroboh"
" Iya sorry sorry ini gue kirim nih sekarang"
"Ga usah, Pak Hans mau kesini sekarang Yo, dia minta lo presentasiin sekalian"
"Anjrit gila ini hari sabtu boss masa kita mesti presentasi juga?" Mario langsung komentar, sementara Gracio terlihat pasrah.
"Oh ya udah ok deh, gue siapin dulu deh bahannya" Gracio langsung beranjak menuju meeting room, ia langsung menyambungkan laptopnya pada interactive touch monitor yang biasa digunakan mereka untuk presentasi kepada klien. Monitor canggih yang memudahkan mereka dalam menampilkan design di hadapan klien.

Mario tiba-tiba datang dengan segelas kopi di tangannya, ia memperhatikan gambar Gracio di monitor. Tapi jiwa intel Mario kali ini terpancing oleh sebuah foto yang menjadi wallpaper laptop Gracio.
"Bentar coba bentar Yo, minimize dulu kerjaan lu"
"Kenapa Mar?" Gracio memang terkadang juga menjadi sosok yang polos sehingga menuruti saja perintah Mario. Ia tidak sadar jika Mario tengah mengawasinya, mencari secercah informasi yang bisa ia dapatkan.
"Ini cewe yang lagi deket sama lo ya? Tae lo pake dicrop segela, siapa sih ini coba gue perhatiin"
"Udah lo ga akan tau, Mar"
"Berarti ga cakep dia"
"Gila lo bilang ga cakep, sembarangan itu rahang kaya ga ada bautnya"
"Kalo cakep gue pasti tau, Gracio, cewe cakep Jakarta mana yang gue ga tau"
"Udah belum ini buruan, lama lu nebaknya gue mau kerja ini"
"Udah lah susah gue nebaknya, gimana bisa nebak lo cuman fotoin dari perut ke bawah doang"
"Haha ya udah, gue kan ga nyuruh lu nebak"
"Djancok emang lo Yo" Mario langsung menyentil telinga Gracio dan tiba-tiba Boby muncul dari balik pintu, ia langsung melotot memberi kode kepada kedua temannya itu untuk berhenti bercanda. Ternyata di belakang Boby sudah ada Pak Hans.

RAPSODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang