Setelah semua urusan dengan perempuan-perempuan selesai, Gracio masih merasa ada yang janggal. Satu perempuan lagi belum sempat ia ajak mengobrol dan menyampaikan permohonan maafnya secara langsung. Perempuan yang justru menjadi awal mula kekacauan Gracio saat ini. Shani, perempuan yang nyatanya masih sering menghantui pikiran Gracio hingga detik ini.Sesungguhnya Gracio sudah bertemu lagi dengan Shani dan bahkan sempat mengajari Shani menyetir mobil beberapa waktu lalu. Tapi tetap saja saat itu tak ada kalimat maaf yang ia ucapkan secara sungguh-sungguh pada Shani.
Perlu berpikir panjang untuk memberanikan diri menghubungi Shani dan mengajaknya bertemu untuk sekedar berbincang-bincang. Setelah ia pulang berlibur bersama keluarganya, akhirnya Gracio memberanikan diri untuk mengontak Shani dan mengutarakan maksudnya. Ia sadar sekarang jika untuk bertemu Shani saja perlu mengatur jadwal karena memang jadwal Shani yang cukup padat. Beruntung hari ini Gracio mendapat kabar baik karena Shani bisa bertemu dengannya sore hari. Maka selepas bekerja, Gracio langsung meninggalkan Arkana dan menuju Grand Indonesia untuk bertemu Shani.
"Hai, udah lama ya Ka? Sorry ya"
"Eh engga ko gapapa, masih jam 5 kurang 10 menit bahkan hah apa kabar?" Gracio berdiri seraya mengulurkan tangannya pada Shani, hal yang benar-benar terlihat kaku saat dilakukan oleh dua orang yang pernah saling mencintai itu.
"Baik-baik, kamu apa kabar yang abis liburan? Mana oleh-oleh buat aku?" Shani menyambut uluran tangan Gracio, setelahnya ia duduk di depan Gracio.
"Baik ko hahaha ini nih ada, ga tau deh suka apa engga"
"Apaan? Tempelan kulkas ya? Haha"
"Engga lah, nih suka ga ga tau deh" Gracio memberikan satu jaket yang ia beli ketika liburan ke NY bersama orang tuanya kemarin.
"Waaaaaah beneran dikasih dong haha makasih loh Ka""Iya sama-sama Shan"
"Kemarin liburan sama Mami Papi doang Ka?"
"Iya bertiga doang haha"
"Asik banget, family time ya"
"Iya, udah lama ga liburan bareng yaudah deh liburan akhirnya"
"Lagi seneng sama keluarga terus ya sekarang?"
"Banget Shan, keluarga terbaik sih emang"
"Syukurlah Ka" Shani tersenyum, ia bangga melihat perubahan dari diri Gracio sekarang. Lelaki itu benar-benar berubah, sejauh pengamatan Shani, Gracio hanya menyibukan dirinya pada pekerjaan dan keluarga.
"Eh Shan kamu mau pesen apa? Katanya mau sushi" Shani memang tadi menentukan tempat di Sushi Tei karena ia sedang ingin makan Sushi. "Mbak, mau order" Gracio mengangkat tangannya dan tak lama pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka.
"Iya lapar banget aku dan ngidam sushi banget sih haha apa ya"
"Sashimi, salmon melted cheese roll?"
"Kamu kenapa masih inget aja sih Ka? Hahaha yaudah itu aja"
"Eh seriusan pesen itu aja?"
"Iya, tambah Niku Udon deh Ka"
"Kamu lapar? Haha"
"Asli belum makan aku haha"
"Oke deh, ada lagi ga?"
"sama dessertnya deh aku mau..."
"Matcha Monaka" bisik Gracio dan Shani langsung menoleh, ia menelan ludah. Sial memang bahkan setelah sekian lama lelaki itu masih ingat betul semua makanan favoritnya di tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPSODI
FanficHallo guys, tulisan ini adalah kolaborasi bersama @ikutakidz Part ganjil bakalan dipost di @ikutakidz dan genap bakalan dipost disini. Selamat membaca!