Gracio membuka matanya ketika panggilan dari Maminya masuk ke ponselnya, ia langsung bangkit ketika ingat bahwa hari ini ia harus ikut acara keluarganya.
"Gege, kamu dimana sekarang? Mami sama Papi udah di jalan loh"
"Di Apartemen Mi, aku baru bangun ini"
"Ya Tuhan Geee, cepetan mandi kamu acaranya udah mau mulai loh ya. Pokoknya Mami ga mau tau kamu harus ikut ya sayang!"
"Iya iya ini Cio siap-siap dulu ya, bye Mi"
Gracio langsung bangkit dan tempat tidurnya dan cepat-cepat menuju kamar mandi, jika sampai ia tidak datang di acara hari ini bisa diungkit hingga liar kubur oleh Maminya.
Selesai mandi Gracio langsung menuju ke tempat acara, sesungguhnya acara seperti ini sangat membuat Gracio malas. Karena pasti muncul pertanyaan 'jadi Gracio kapan nikah?'. Pertanyaan yang biasanya Gracio jawab dengan cengengesan saja.
Seperti yang sudah Gracio prediksi, acara keluarga besarnya hari ini cukup ramai. Sepupu-sepupunya mulai menyapa Gracio ketika ia turun dari mobilnya. Beberapa sepupu Gracio bahkan sudah menggendong anaknya, atau minimal sudah membawa gandengannya ke acara ini. Sudah pasti Gracio lah yang menjadi bahan guyonan mereka.
"Tante, jadi kapan nih punya mantu?" celetuk salah satu sepupu Gracio yang tengah hamil. Gracio yang berdiri di samping Maminya langsung melotot.
"Tau nih udah Tante suruh nikah,inget loh Gege kamu tahun depan udah 27 tahun ya"
"Baru 27 tahun Mi santai lah"
"Nah gini nih Van kalo ditanya tuh pasti santai-santai aja" Maminya langsung mengadu pada Vania, sepupu Gracio.
"Emangnya belum punya pacar juga Tante? Nanti aku kenalin deh ke temen-temenku"
"Kaga usah Van elah makasih loh" Gracio cepat-cepat menolaknya, dikenalkan kesannya Gracio tak bisa mencari sendiri.
"Kemarin udah bawa cewek sih Van pas Tante ulangtahun, cantik, baik anaknya sopan"
"Wah siapa tuh Tante?"
"Viny namanya, sama-sama loh padahal kaya dia juga kerjanya"
"Mi itu temen doang Mi bukan pacar dih, pacar Cio bukan itu"
"Terus pacar kamu siapa?" tanya Mami dan Vania secara kompak, membuat Gracio langsung mengedipkan matanya secara cepat. Ia bingung sendiri harus menjawab apa, mau jawab Shani juga tak mungkin karena memang ia dan Shani belum ada ikatan apapun.
"Ada lah pokoknya udah aman, masih kuliah anaknya belum bisa nikah"
"Siapa sih Nak?"
"Ada pokoknya Mi nanti Cio kenalin ya Mi, duh Mi Cio laper nih makan dulu ya" Gracio langsung berjalan ke stand makanan. Ia lebih memilih mojok sambil makan semangkuk pempek dibandingkan harus terus meladeni pertanyaan-pertanyaan itu.
Gracio membuka ponselnya dan mengirimkan pesan pada Shani, ia sudah mulai bosan berada di tempat ini. Tapi Shani juga hari ini ada kegiatan di Teater sehingga tak bisa Gracio ajak ke acara keluarganya itu, lagi pula Shani mana mau ikut acara keluarga Gracio seperti itu.
S <3
Haha yaudah sih Beb kan jarang kumpul keluarga gitu, nikmatin aja. Bilang aja calonnya lagi nari-nari dulu, eh calon apa dulu nih? Haha
Nanti malem jemput aku aja ya, kita masak di Apartemen kamu.
Gracio tersenyum lebar, malam ini Shani mengajak ke Apartemennya. Kebetulan ia juga sudah kangen quality time bersama perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPSODI
FanfictionHallo guys, tulisan ini adalah kolaborasi bersama @ikutakidz Part ganjil bakalan dipost di @ikutakidz dan genap bakalan dipost disini. Selamat membaca!