5-[SALTING]

96 13 2
                                    


Mencintaimu itu seperti bayangan, semakin kita dekat semakin aku jatuh kepadamu,tapi akhirnya aku tahu bahwa kamu hanya  ILUSIKU.

"Kringg…kringg"

Asya terbangun karena bel alarm di handphone nya berbunyi, ia langsung mematikan alarmnya menaruh kembali handphonenya diatas nakas.                                      
                       *****~*****

   Asya' POV

   Asya terbangun dari mimpi indahnya,ia mengedarkan penglihatannya di seluruh penjuru kamarnya mengumpulkan nyawanya sebentar dan mulai beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Selesai membersihkan badannya asya langsung memakai seragam sekolahnya. Mengolesi bedak bayi ke wajah cantiknya dan sedikit merapikan rambutnya yang sedikit urakan setelah mandi.

   Asya mulai beranjak berdiri mengambil tasnya dan memakai sepatu asal.

Asya menuruni anak tangganya dan pada saat ia melewati ruang TV asya melihat barang-barang berserakan kemana-mana. Pikirnya, siapa lagi kalau bukan ulahnya pertengkaran ibu dan kakaknya.

Asya hanya menghela napas panjang memandangi rumah besarnya yang sangat sepi dan dingin tidak ada tawa canda satupun. Rumahnya berdiri sangat kokoh dengan perpaduan Eropa-Indonesia khas corak bangunan rumahnya tapi tidak dengan keluarga yang ada didalamnya sangat hancur dan berantakan. Rumah besarnya menutupi kehancuran keluarganya yang ada didalam rumah tersebut.
               
                       *****~****   

Hari ini hari terakhir MOS sesuai instriksi ketua OSIS semua murid baru berdiri berbaris sejajar dilapangan ditemani sinar mentari yang memancarkan sinarnya dan anggota OSIS yang berdiri sejajar didepan lapangan.

Terlihat ketua OSIS yang bernama Gavin itu sedang berbicara tentang pelaksaan MOS yang berjalan lancar sesuai rencana.

Asya hanya jengah mendengarkannya malas untuk memahami maksud dari si ketua OSIS tersebut.

Gavin terkenal akan kedinginan sifatnya ia pun irit sekali bicara dan terlihat tidak pernah senyum hanya menampilkan raut wajah datarnya saja. Gavin memiliki pacar bernama Sania,cewek cantik dan pandai bernyanyi namun otaknya pun sama halnya dengan asya standar masih rata-rata.

Jika mereka jalan berdua seperti best couple yang satu ganteng dan yang satu cantik,tinggi mereka berdua pun hampir sama.

Namun Sania memiliki sifat yang buruk ia sombong dan berkuasa Sania pun tidak sembarang memilih teman ia memilih teman yang hanya sederajat dengannya.Sedangkan kekurangan Gavin hanyalah sikapnya yang seperti kutub utara sangat dingin kesemua orang.Selain hal itu, Gavin hampir sempurna dan menjadi banyak idola murid-murid perempuan disekolah ini.

                   *****~*****

  Pembagian kelas pun dibagi dan betapa bersyukurnya ia saat bisa satu kelas bareng dengan meira,kelas 10 IPS 3.Sesampainya dikelas ia dan meira langsung mengobrol dan bercanda ria, Meira sering kali menceritakan tentang keluarganya ke Asya.Asya hanya tersenyum kecut mendengarkan betapa hangatnya keluarga mereka,Asya memang tidak pernah menceritakan tentang keluarganya ke meira ia tidak sanggup menceritakan bagaimana sakitnya dirinya selama ini.

Suara bel masuk terdengar banyak siswa yang berhamburan kedalam kelas dan menempati kursinya masing-masing.

Asya dan meira memilih duduk dibarisan kedua sebelah kanan dan urutan ke tiga dari depan.Itu merupakan tempat strategis jauh dari jangkauan mata guru.

Saat seorang guru memasuki kelas,guru yang memiliki corak khas pada suaranya seperti orang batak deengan rambut sebahu dan wajahnya yang benar-benar sangar dan terlihat garang seperti orang batak.

Setelah seluruh kelas memberikan salamanya guru itu itupun meperkenalkan dirinya.BU NIKEN DAN GURU BK KELAS 10.
Asya akan mengingat nama itu,asya merupakan orang yang ceroboh dan pelupa.Bahkan dulu waktu SMP ia tidak mengingat nama satu temannya sendiri dan akhirnya asya mendapatkan tempeleng keras di kepalanya oleh sahabatnya yang bernama Vio.Pada saat itu ia benar-benar lupa dengan nama sahabatnya tidak ada rekayasa ataupun drama sekalipun. Mangkanya asya sering kali menghilangkan barang miliknya sendiri sebenarnya bukan hilang,ia hanya lupa menaruh dimana terakhir benda tersebut.Semenjak SMP asya sering kali kehilangan botol minumnya dan benda-lainnya itulah mengapa dirinya sangat ceroboh.

                     *****~*****

Jam pertama pun dimulai,bu niken pun mulai menjelaskan bagaimana peraturan-peraturan yang ada disekolah ini,tidak boleh ini tidak boleh itu.Jujur asya sangat membenci peraturan dari dulu sampai sekarang ia benci dikekang asya merupakan orang yang keras kepala ia hanya ingin melakukan apa yang ia inginkan tanpa paksaan dari pihak apapun.

Suara bel istirahat terdengar jelas,membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas setelah bu niken menyudahi pelajarannya.

Asya' POV

   Pada saat gua ingin menenggelamkan kepala diatas meja tiba tiba meira narik tangan gua untuk kekantin gua pun mengelak karena sungguh malas untuk beranjak pergi pun asya sedang menghemat. Akhirnya,meira pun pergi karena ada yang mengajaknya kekantin bareng.

"Huftt…bisa bebas." ucap asya sambil mengelus dadanya sendiri karena kebiasaan meira kalau tidak ditemani,ia biasanya akan marah dan selalu badmood, kalau sudah begitu kan asya bingung juga mau nyari utangan ke mana.*)

Gua pun melihat penjuru kelas yang bisa dikatakan sepi.Saat gua nengok ke barisan paling pojok dekat jendela,gua lihat juan dia sedang bersama temannya bercanda ria. Disaat gua sedang memperhatikan mereka berdua tiba-tiba juan menangkap basah gua saat itu juga disaat bersamaan  juan tersenyum kearah gua.

Gua pun mulai merasa wajah gua mulai memanas, peluh pun mulai bercucuran didahi gua.

Terlihat sekali saat itu gua salting pikiran gua kosong tapi setelah itu gua langsung mengerjap bingung dan gua langsung kabur menyusul meira kekantin.

It's Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang