15-[JUAN PRATAMA]

72 9 2
                                    

Pt.15

Aku tidak mau menjadi bintang mu, karena aku tidak mau menjadi satu diantara seribu.

Dentuman musik mengeras ke seluruh penjuru ruangan dan banyak lampu yang berkelip kelip terdapat puluhan orang disini menari nari meleok leok-kan lekuk tubuhnnya.

Terdapat seorang pria yang memakai hoodie hitamnya dengan mampadu padankan celana jins hitam yang membalut tubuh pria tersebut sedang berada di bar dengan tangan yang memegang satu botol alkohol. Juan Pratama.

Cowok tersebut bersama teman temannya sedang berkumpul masing masing dari mereka membawa wanita bayaran yang duduk dipangkuan cowok-cowok tersebut. Kecuali juan ia sangat jijik dan muak dengan jalang ia tidak pernah melakukan seks juan tahu batasannya. Disini juan hanya sekedar ingin memabukkan dirinya saja dan bersenang-senang agar terlepas dari beban pikirannya walaupun hanya sebentar.

Banyak wanita penggoda yang sudah mendekati juan bahkan menyodorkan tubuhnya untuk juan namun cowok itu menolak mentah mentah mereka semua.Mangkanya juan terlihat tidak pernah membawa atau menggandeng wanita ke tempat ini.

Juan sudah menghabiskan wine lebih dari tiga botol dan ia sudah merasa cukup pening dan mulai merasa meracau tidak jelas.
Ia duduk disofa pojokkan club malam ini. Ia sedang memikirkan kejadian siang hari ini, ia melhat semuanya tentang pertengkaran carlo dengan gavin hanya karena asya bahkan juga ia melihat saat asya sedang pura pura sakit.
Juan sengaja tadinya ingin mengajak asya pulang bareng tapi carlo sudah datang terlebih dahulu juan melihat juga kedekatan asya dengan gavin, sebenarnya ia bingung ada hubungan apa gavin dengan asya? juan terus memikirkan perihal itu namun malah kepalanya yang semakin pening. Saat ia sedang memijit pelipisnya tiba tiba, rocky sahabatnya datang dan menghampiri juan sambil menyodorkan air mineral, "Nih, minum" juan mengambil botol itu dari genggaman rocky dan meminumnya asal.

"Gimana?" tanya rocky.

"Gimana apanya?" balas juan tak mengerti.

"lu ama asya gimana?"

"Biasa aja, gak ada perkembangan nomornya aja gua belum punya tadi siang juga gua lihat asya sama gavin pulang bareng." ucap juan seadanya.

"gavin pulang bareng ama asya?" tanya rocky memastikkan.

"hm"

"bukannya gavin ama sania, terus kenapa gebet asya." ucap rocky penuh selidik.

"gak tau gua, pusing lah anjing!" pekik juan ia pusing sendiri memikirkan gadisnya.

"perjuangin bro apa yang lu harus perjuangin, sebelum janur kuning  melengkung masih ada kesempatan untuk menikung." titah bijak rocky lalu pergi meninggalkan juan.

rocky memang mengetahui perihal dirinya menyukai asya saat pertama kali melihatnya dikoridor sekolah yang tengah berjalan sendirian, rocky mengetahui semuanya perihal juan sampai tentang keluarga pun rocky sangat paham betul.

Juan tampak berpikir sejenak ia mengambil handphonenya yang berada dikantung celana jins-nya membuka lock screen di ponselnya dan menbuka WhatsApp banyak sekali nomor yang ia tak kenal mengajaknya untuk sekedar berkenalan bahkan ada yang blak blakan langsung kalau mereka menyukai dirinya, ia mulai roll screen ponselnya dan menemukan grup chat kelasnya ia telah ditambahkan langsung saja ia menekan siapa saja peserta didalam grup ini, mata juan membulat kaget saat melihat nomor yang terdapat nicknamenya bertliskan.asya.

Juan tanpa berpikir panjang langsung menyimpan nomor lalu menamakannya Asya Cebol  ia akan berbasa basi dahulu kepada asya.

to: Asya Ceboll
Save gua juan.

Tak menunggu waktu lama pesannya langsung bertanda biru dan terlihat statusnya sedang menulis. Juan tersenyum kecil melihatnya tahap pertamanya berhasil.

from:Asya Ceboll
Juan Pratama?

to: Asya Ceboll
iya.

from:Asya Ceboll
sipp.

to:Asya Ceboll
tugas ips udah selesai?

Juan tidak mau terlihat agresif didepan asya ia ingin memulainya dengan basa basi terlebih dahulu.

From:Asya Ceboll
udah ko,kenapa?

Juan gugup ia bingung harus membalas pesannya apa ia seperti heboh sendiri dan menghampiri teman temannya untuk meminta bantuan ia tak berpengalaman soal ini.Sedangkan teman temannya sudah sangat ahli dalam menghadapi wanita.

Rendy merupakan salah satu temannya juan ia merupakan playboy dan bermulut manis, ia langsung heboh karena kaget melihat juan sepanik ini mungkin karena rendy tidak pernah melihat juan tertarik dengan lawan jenisnya. Boro boro ia pun tidak pernah mendengar gossip juan yang berdekatan dengan seorang perempuan.

"Anjay, gua kira gara gara lu gak bisa move on lu jadi gay, eh akhirnya lu naksir cewe lain juga." ucap rendy sambil terkekeh teman temannya pun ikut mentertawai tingkah juan.

"Gila. Yakali gua gay, gua juga masih waras kali," ucap juan sewot. "ini gimana lagi, gua bingung.anyingg "

"slow bro. siniin hape lu" juan menyodorkan ponselnya kepada rendy tanpa curiga sedikit pun.
Rendy tersenyum jail ketika ia memegang ponsel juan.sesekali jailin nih anak, seru kali yak. Batin rendy sambil tersenyum penuh kemenangan.Tangan lihai rendy mulai mengetikkan pesannya untuk asya.

to: Asya Ceboll
sya, lu tau gak kenapa gua kalo sebelum tidur bersih bersih dulu?

from:Asya Ceboll
gak tau.

to: Asya Ceboll
biar gak malu kalo ketemu lu dalem mimpi.

to:Asya Ceboll
Tau gak apa perbedeannya bumi ama lu?

from:Asya Ceboll
gak tauu.

to: Asya Ceboll
Kalo bumi diciptain buat manusia, kalu lu diciptain untuk gua.

to:Asya Ceboll
Nama panggilan lu apa sya?

from:Asya Ceboll
sya.

to:Asya Ceboll
kan nama panggilan lu sya. Kalo gua panggil sya-yang boleh dong😆

from:Asya Ceboll
ngegombal mulu sii? kebal gua mah ama gombalan retceh lu😂

Ketika rendy ingin membalas lagi tiba tiba juan mengambil ponselnya kembali dengan paksa ia curiga karena melihat senyuman miring dari rendy, jika sudah begitu rendy pasti berbuat yang tidak tidak mangkanya juan mengambil alih ponselnya kembali.
Juan terbelalak kaget melihat isi percakapannya dengan asya barusan ia tidak pernah seagresif ini dengan cewek.

"bangke. Maksut lu apa.sat" pekik juan kaget

"santai bro.gitu caranya kalo gak mau kecolongan tuh cewek."

Juan hanya bisa misuh misuh tidak jelas menghadapi tingkah temannya seperti itu. Tapi ia membiarkannya benar juga kata rendy, jika tidak begini maka ia takut kecolongan asya. Juan terseyum tipis melihatnya.

Rendy yang melihat juan langsung menggodanya, "ciee…seneng kan lu, untung lu minta ama orang yang tepat ama yang ahlinya." ucap rendy bangga.
Juam hanya terkekeh geli, "mekasih bro." uca juan sambil menepuk nepuk punggung rendy.

"you're welcome brother." ucap rendy dengan tersenyum.

It's Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang