21-[GOMBALAN]

60 6 0
                                    

Pt.21

Udah Tau Macet Masih Aja Dijalanin, Udah Tau Dia Kg Peka Masih Aja Diperjuangin.

Seorang gadis tengah menari-nari didepan cerminnya memperhatikan penampilannya malam ini. Asya hanya memakai hot pants dengan sweater oversize berwarna soft pink. Asya terlihat seperti anak kecil tubuhnya dilelapkan oleh sweaternya sendiri, ia menambahkan penampilannya dengan sneaker putihnya dan rambutnya yang dicepol asal tak lupa ia menyomprotkan parfumnya.

Malam ini ia akan jalan dengan kekasihnya,Juan. Ia sudah bersiap siap tak sabaran akan kedatangan juan. Juan bilang ia akan menjemputnya malam jam setengah delapan didepan rumah asya.
Asya menuruni anak tangganya menuju kamar kakaknya,

tokk tokk

"masuk," setelah mendengar suara kakaknya untuk masuk ia langsung memasuki kamar tersebut
ia melihat kakaknya yang tengah fokus bermain game dikomputernya, "kak, asya keluar mau main dulu." izin asya.

"Bilang aja lu mau ke club kan, pulangnya jangan malem malem tuh," balas raja.

Asya langsung melempar bantal kekepala raja, seenak jidat menuduhnya asal, "apaan sih! orang mau jalan juga ama temen." sanggah asya.

"cewe apa cowok temen lu?" pandangan raja tetap menatap layar komputernya yang tengah fokus memainkan gamenya.

"cowok." titah asya. Raja langsung mengalihkan pandangannya ke wajah asya penuh selidik, "gak baik ke club bareng cowok malem malem lagi, diapa-apain aja lu." balas raja santai.

Asya sudah geram kakaknya selalu menuduhnya yang tidak tidak.
Asya langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari kamar ini ia malas mendengarkan tuduhan tuduhan raja selanjutnya. Asya berjalan ke halaman depan rumahnya tak berselang lama, sebuah motor ninja berhenti tepat didepan rumah asya, ia yakini pasti itu juan asya langsung tersenyum manis.

Asya melangkahkan kakinya keluar dari rumah dan menyusul juan, asya menyapa juan hangat, "malem." sapa asya dan hanya mendapatkan deheman kecil oleh sang empu.

"kita mau kemana?" tanya asya setelah menaiki motor besar juan.

"terserah." balas juan.

"kalo lu maunya kemana?" tanya asya lagi.

"gua ikutin lu aja mau kemana."

"Hmm…kemana ya?" asya tampak berpikir dengan telunjuk yang diketuk ketukkan ke dagunya.

"kalo ke food court mau?kan katanya lagi rame,"

"oke." balas juan lalu menyalakan mesin motornya.

                  *****•*****

Asya dan juan telah sampai ditempat yang mereka tuju, juan terlebih dahulu memakirkan motornya berjajar dengan barisan motor lainnya. setelahnya ia langsung menghampiri asya, "yuk," ucap juan dengan mengulurkan tangannya ke arah asya. Asya langsung menerima tangan tersebut dengan senang hati.

Mereka berjalan diantara banyaknya orang yang berlalu lalang, lalu mereka duduk disalah satu kursi yang sudah disediakan pihak food court, asya tampak menimang-nimang sambil mengarahkan pandangannya ke seluruh toko yang menjual makanan yang beragam, "juan, mau makan apa biar sekalian gua pesenin?,"  tanya asya.

"gua ikutin lu aja." balas juan menatap wajah asya.

"mangkanya itu gua nanya lu, gua bingung mau makan apa banyak banget pilihannya." ucap asya lalu membalas tatapan juan.

Betapa kagetnya ia, saat melihat tatapan juan setajam mata elang dengan alis yang tertata rapi, hidung mancung. ASTAGA! ternyata juan jika dilihat sedekat ini sangat tampan. Asya tak menyangka jika ia bisa memiliki pacar seperti juan, betapa senangnya asya.

"Sya…kesambet?" titah juan langsung membuyarkan lamunan asya atas kekaguman mahluk yang berada tepat didepannya ini.

"iya…kesambet genduruwo sampe mau makan lu idup-idup." balas asya yang hanya mendapatkan kekehan kecil dari juan. Heii! seorang juan tertawa betapa beruntungnya dia melihat tawa mempesona milik juan ketampanan seorang juan jadi bertambah kali lipat.

"lu mau nerkam gua gitu?" tanya juan tersenyum watados.

"iya, ampe lu gak bisa bangun." sewot asya.

"waduh, itumah lu kali bukan gua, sampe lu gak bisa jalan lagi kan?" balas juan sambil tersenyum jail kepada asya.

Asya langsung mencubit pinggang juan keras, "sakit sya-yang."
Juan sengaja ingin menggoda pacarnya hingga asya merajuk, ia suka melihat wajah asya ketika sedang merajuk.menggemaskan.

"ihh…au ah nyebelin." pekik asya kesal namun dalam hati ia benar benar bahagia bisa bersama dengan orang yang dicintainya malam ini.

"kenapa sih asya ngambek, nanti om beliin lolipop deh," ucap juan sambil menoel noel pipi asya.

"JUANN… ihh berhenti gak!"

"cium dulu dong." balas juan sambil menunjuk nunjuk pipinya sendiri.

"JUANN," pekik asya.

"apa sayang? apa pengen dapet ciumam dari om, sini deketan" balas juan lalu merangkul bahu asya agar lebih dekat dengannya.

"ishh… anehh lu," dengan segera asya menjauhkan tubuhnya dari rangkulan juan.

"ihh…jadi pacarnya juan itu harus nurut gak boleh ngelawan, apa mau nanti gua hukum." dengan sengaja juan memasang senyum watadosnya lagi ke arah asya.

"kok merah sii?" tanya juan jail sambil mengelus ngelus pipi asyanya, ia tahu pasti gadis yang berada disampingnya sedang bersemu dan merona. Entah mengapa juan sangat bahagia melihat asya begini ingatan tentang masa lalunya berputar saat gadisnya tersenyum persis keadannya seperti saat ini.

"bodo… udah ihh gua laper pengen makan." setelah mengatakan itu asya langsung kabur meninggalkan juan. Percayalah wajah asya saat ini sudah sangat merah dan memanas sedari tadi karena godaan juan.

It's Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang