12-[SYARAT?]

77 9 2
                                    

Pt.12

Jangan merendahkan harga diri demi memahalakan gaya hidup.

Asya turun tepat didepan gerbang sekolahnya kemudian ia berpamitan  terlebih dahulu kepada supirnya dan memasuki gerbang sekolahnya dengan santai sambil mencatolkan hanya satu pengait tasnya di bahunya sedangkan yang satunya lagi ia biarkan.

Ketika asya sedang berjalan dikoridor ia kembali melihat cowok yang merampas handphonenya dengan paksa sedang bersama pacarnya. Sania terlihat agresif dengan caranya menggenggam tangan gavin sedankan gavin menatap acuh tak acuh terhadap gadis yang berada disampingnya saat ini ia hanya menampilkan raut wajahnya yang biasa dan menampilkan aura dinginnya.

Asya melangkahkan kakinya begitu saja tanpa mengucapkan permisi atau basa basi apapun,lagian siapa suruh menghalangi jalan.cuihh.

Asya tidak sengaja mengenggol bahu sania hingga sania agak terjungkal sedikit tapi asya tidak memperdulikannya ia terus berjalan santai seperti tidak terjadi apapun.

Sania melotot dan menarik tangan asya, asya hanya menampilkan raut wajahnya bingung seolah olah tak berdosa dan dengan seenaknya sania langsung mendorong asya ke depan dan menubruk lantai koridor sambil merangis kesakitan.MAMPUS, hanya kata itu yang terdengar dari mulut sania setelah menjatuhkannya dan melenggangkan kakinya pergi begitu saja.

Gavin terlihat memberhentikkan langkahnya dan melepaskan pegangan tangannya bersama sania, sania tampak bingung.Gavin kenapa? pikir sania. dan dengan mata melotot ia melihat gavin megulurkan tangannya dan membantu cewek sialan itu untuk bangun.

"GAVINN…kamu apa apaan sih!" teriak sania tak terima atas perlakuan gavin.

"Lu yang apa apaan? MIKIR!" ketus gavin dan pergi begitu saja meninggalkan sania seketika sania berlari mengejar gavin.

Asya bernafas lega kedua manusia itu sudah pergi tapi ia merasa seperti ada yang mengganjal pikirannya ia berusaha mengingat ngingat apa yang dilupakannya seketika asya berteriak "HP GUA KAN AMA DIA,SAT." pekik asya dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari murid murid yang melintas dikoridor.Asya menutup mulutnya sendiri,Bodoh. ia lupa ini disekolah tapi ia bingung harus bagaimana ia mengambil handphonenya jika sania terus menempeli lelaki itu dimana pun berada.
         
                   *****~*****

Saat pelajaran bu rini guru ips kelas 10 beliau menyuruh untuk memberikan tugas kelompok.Disaat nama mereka disebutkan satu persatu asya hanya mendengarkannya dengan jengah, setiap kelompok terdiri dari empat orang saat namanya disebut asya langsung melotot kesenangan bagaimana tidak? ia sekelompok dengan juan tapi sialnya ada gaby dan juga rizky.

Saat pulang sekolah kami langsung bekerja kelompok karena tugasnya akan dikumpulkan lusa. Kelompok kami memilih untuk kerja kelompok disekolah saja karena biasanya ketika sudah pulang sekolah, sekolah akan sepi paling tidak hanya ada anak extrakurikuller dan anak atlet yang biasanya latihan.

Saat ini kami berada di kantin belakang disana terdapat bangku bangku yang berjejer rapi yang enak untuk tempat nongkrong. Hati asya sedari tadi menhan sesak bagaimana tidak? gaby terlihat sekali menggoda juan dengan menanyakan ini itu kepada juan padahal disampingnya masih ada rizky yang terkenal pintar dikelas. Namun hati asya juga bersorak gembira ketika juan tidak menggubris sekali pun cewek disampingnya itu. Juan juga terlihat sangat cuek kepada gaby dan hanya mengeluarkan kata katanya yang penting saja. Sesekali asya mencuri pandang ke juan menggunakan ekor matanya.

Kerja kelompok pun selesai pada pukul 4:10 sore saat ini sekolah terlihat cukup sepi hanya ada anak anak OSIS yang sudah selesai rapat.
Asya dengan yang lainnya berpamitan pulang diikuti dengan yang lainnya.

Asya berjalan dikoridor kelas yang terlihat sepi tiba tiba dari arah belakang ada yang menepuk bahunya dan memanggil namanya "Asya."

Asya pun menoleh kebelakang ia kaget karena yang mengatakannya itu adalah kak carlo.

"Eh.kak ngagetin tau kirain siapa? ko bisa ada disini kak?" tanya asya dengan sopan.

"Ehm,maaf ya. tadi kakak ikut rapat osis dulu ini juga baru pulang." ucap carlo dengan senyuman menghiasi wajahnya.

Berarti,jika tadi ada rapat OSIS ada gavin dong kan dia ketua OSIS.gua harus ketemu ambil hp gw keburu dia pergi gua harus cepat.-batin asya

"Sya…sya lu kenapa?ko bengong?"

"Eh.gak apa apa ko kak.aku duluan ya udah tunggu digerbang depan." ucap asya ngaur padahal ia ingin cepat cepat mengejar gavin.

"Eh keluarnya bareng dong.Tadi gua mau bareng lu juga." katanya merajuk.

"ah…i-ya kak.sorry ya lain waktu aja aku janji" ucap asya sambil menunjukkan tanda peace ditangannya sambil tersenyum manis.

"iya iya santai aja kali" ucap carlo sambil mengusap rambut asya acak.

"ih…jangan digituin kak nanti acak acakkan tadi udah aku rapihin juga. Eh kakak ngeberantakin lagi." ucap asya sambil dengan nada merajuk, namun menggemaskan bagi carlo.

"Heheh.maaf ya dek.abisnya gemes sih pengen dikarungin terus dibawa kabur kekamar kakak,terus kakak kurung deh." ucap carlo tanpa dosa malah menyengir kuda.

"Ish…kakak jahat.gak like ah.!" asya pergi mendahului carlo yang sekarang berada dibelakangnya.

"Becanda sya. emangnya sebelumnya like." ucap carlo gencar menggoda asya.

"I don't know cause' i don't care" ketus asya pergi meninggalkan kak carlo begiti saja.Sedangkan asya mendengar tawa keras dari carlo yang mentertawakan dirinya.

"iya.iya maaf deh,peace" ucapnya dengan mengacungkan bertanda perdamaian sambil tersenyum manis ke arah asya.

Tiba tiba penglihatan asya teralihkan ia melihat gavin sendirian ingin menaiki motor ninja hitamnya.
Asya tanpa pikir panjang langsung berlari dan menghalangi motor ninja gavin yang akan berjalan. seketika gavin terhenti dan membuka helmnya kasar mendekati asya "Mau cari mati lu!!" pekik gavin namun nyali asya tidak menciut sama sekali.

"Balikin gak hp gua baru gua kasih lu jalan." perintah asya sambil menyilangkan kedua tangannya didadanya.

"Ada syaratnya tapi?!" ucap gavin menatap asya dengan jailnya.

"Apa?!" asya sudah malas untuk menanggapinya karena tenaganya sudah terkuras abis seharian ini.

It's Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang