30-[FLASHBACK]

60 4 1
                                    

Pt.30

Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun berapa lama pun selama aku mencintainya.

Asya mengiriminya sebuah pesan yang tengah menanyakan kabarnya. Memang benar, sedari kemaren ia sama sekali tidak kasih asya kabar bahkan ia pun tak menjenguk asya. Juan sekarang ini memang benar benar lagi banyak sekali pikirannya.

Juan tak membalas pesan asya ia bingung ingin membicarakan topik apaan? dan entah sejak kapan, sifat brengsek juan berkoar kembali ia mulai merasa bosan dengan hubungannya ini, ia sudah bosan dengan asya. Kejadian ini memang seperti masa lalu lagi, masa lalu yang begitu kelam dan tak akan mudah untuk dilupakkan.

flassback on

"kamu kenapa gak ada kabar?" ucap seorang wanita diseberang sana.

"gua sibuk." balas juan datar.

"huftt! kasih aku waktu, please. i just wanna with you." yah, wanita itu adalah seseorang yang ada di masa lalu juan. Juan begitu bodoh menyia-nyiakan perjuangan dari seorang wanita yang bernama. clara van djong.

Wanita itu keturunan belanda saat itu keluarganya menetap di indonesia karena papahnya yang mendapatkan tugas militer di indonesia, keluarga mereka ber-tetanggaan. Dan sejak itulah, juan dan clara merajut asmara bisa dibilang cinta mereka seperti cinta monyet. Pada awalnya memang juan berjuang untuk clara ia rasa ia mencintai clara namun ditengah tengah hubungan juan malah menyia-nyiakan clara ketika mereka sudah mulai berhubungan. Juan begitu menyibukkan dirinya dengan kawan-kawannya ia tidak memperdulikan clara sama sekali.

Menurutnya, karena pada saat itu perasaanya masih labil, ia tidak peduli lagi dengan clara jika sudah berhubungan yasudah jalanin dan jika sudah bosan jauhi clara secara halus. juan sama sekali tidak serius untuk menjalani hubungannya itu, memang awalnya ia senang saat memulai hubungannya dengan clara seperti orang pacaran yang lainnya saling berkomitmen saling berucap janji.

Dulu, juan sering kali mengecewakan clara ia sering mengumbar janji untuk clara namun dirinya juga yang mengingkari janji tersebut. Berkali-kali juga juan sering membuat clara nge-fly namun juan juga  berulang-ulang  membuat clara down lalu mengabaikannya begitu saja.

Clara terakhir kali menanyakan ini ketika ia akan pindah ke negeri asalnya lagi Belanda, "I don't know you really Love me or just joking."
namun jawaban dari seorang juan hanya diam tak menggubris pertanyaan clara, membuat clara sakit hati luar biasa akibat perlakuan juan. Padahal status mereka saat itu sudah ber-pacaran namun hubungan mereka malah menjadi seperti orang asing.

Terakhir kali, pertemuan terakhir mereka. Juan mengajak clara untuk ketemuan disebuah taman yang berada dekat komplek mereka berdua. Di sisi taman tersebut terdapat bangku-bangku panjang berjejeran rapih dengan bunga-bunga yang menghiasi setiap sudut taman.

Clara dan juan duduk disalah satu kursi yang disediakan oleh pihak taman. Malam ini ditemani cahaya bintang yang berkelap kelip dan cahaya bulan yang menyinari malam ini, sungguh indah bukan?.

Juan perlahan demi perlahan mulai menggenggam tangan mungil milik clara. Clara yang mendapat perlakuan seperti itu tersenyum senang dan membalas genggaman juan.

"ra, maaf akhir akhir ini gua sibuk." kata juan membuka percakapan mereka berdua.

Clara mengangguk mengerti sembari tersenyum manis ke arah juan, " gak apa-apa. Cukup kamu cinta aku dan aku cinta kamu itu udah cukup buat aku." balas clara menggenggam erat tangan juan.

Namun senyumannya langsung pudar ketika juan seperti menepis tanga clara dari pergelangan tangannya.

"tapi, maaf….… ki-kita udahan aja yah," lirih juan namun terdengar jelas di gendang telinga clara.

Seketika nafas clara tercekat sunguh sesak luar buasa bukan.
Clara membuka matanya lebar lebar  menutup mulutnya dikarenakan
ter-kejutankannya.

"ma-maksud kamu a-apa?" tanya clara dengan pelupuk air mata yang sudah mengembang.

"kita udahin. Gua juga dah capek ngejalaninnya." kata juan.

"gua juga bukan pacar yang baik buat lu," tambahnya.

"ga-gak kok… hikss. . . Siapa yang bilang? juan udah yang terbaik buat aku. Hikss…" ucap clara yang sudah berderai air mata.

Juan membuang mukanya asal dan menghembuskan nafasnya kasar.
"tapi lu bukan yang terbaik buat gua." kata juan, clara yang mendengarnya berasa disambar petir seketika hatinya sangat hancur dan benar-benar kecewa.

"Kita akhirin ini baik-baik, oke?" kata juan meyakinkan.

"tapi apa alasannya?!" kata clara yang mulai meninggi sembari menahan sesegukannya.

"lu gak perlu tau."

"tapi aku perlu tau untuk memastikannya. kasih aku alasan yang tepat." titah clara.

"kamu inget janji aku dulu, aku gak akan ninggalin kamu kecuali kamu yang minta. Tapi aku butuh penjelasannya!!" lanjutannya.

"yaudah, ini kan gua yang minta lu ninggalin gua. Berarti lu bisa kan ninggalin gua?" tanya juan sakartis.

"hikss. . .KA-KAMU JAHATT… Hikss… kamu gak nepatin janji kamu.! Kamu udah kecewain aku." pekik clara menahan isakannya.

"maaf." lirih juan.

"Aku gak butuh maaf kamu! yang aku butuh penjelasan kamu." balas clara yang memang sudah benar-benar kecewa.

Terdengar helaan nafas kasar dari juan, "huftt! everthing is a game."
empat kata, satu makna dan beribu luka untuk clara.

Setelah mengatakan itu juan pergi melangkahkan kakinya keluar dari area taman, meninggalkan clara sendiri di taman yang sudah berderai air mata.

flashback off

-

-

-

-

-

It's Sad But TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang