Cowo yang udah mati rasa ,kayaknya mustahil buat suka sama cewe. Tapi kalau tiba-tiba dia mengungkapkan kalimat "lo mau gak jadi..." itu maksudnya apa?
____
"Duhhh.... kayaknya kita harus pergi dari sini deh, kalau gak, lo bilang aja ke Reynand gak jadi, gitu." Zetta terus memutar otak agar ketiganya tidak sampai masuk ke area rumahnya, ia menggigiti kukunya cemas.
"Kenapa si emang, Je? Gue gak kenal tuh si Rafael sama Rafid itu, gua kenalnya cuma Reynand ,jadi biarin aja sih." ungkap Sherlyn.
"Bego ihhh. Kalo gak kenal lo ngapain izinin gitu aja!! Dasar Sherlyn!" Zetta frustasi sendiri.
Tok..tok..tok
"Mati gue mati! Kalau ada yang nanya gue, bilang aja gak ada, yaaa!" Zetta pontang panting mencari tempat persembunyian, sementara Sherlyn hanya menatap Zetta heran dan melangkahkan kakinya perlahan untuk membuka pintunya.
"Sherlyn!" Zetta setengah berteriak memanggil Sherlyn yang sudah berlalu.
"Hai, Sher." suara Reynand yang paling awal terdengar oleh telinga Zetta.
"Hai."
"Si Zetta kemana?" Reynand pelenga pelengo mencari keberadaan Zetta.
"Gatau, dia keluar kayaknya." Sherlyn mencari alasan.
"Sher, kok lu pendek banget sih?" ledek Rafael yang di susul dengan kekehan dari dirinya sendiri.
Sherlyn menatap bengis "Siapa lo? Gue gak kenal lo, ya." ucap Sherlyn dengan terus terang.
"Tapi kita kenal lo ,lo yang sering caper ke Reynand kan? Padahal Reynandnya gak suka." Rafid ikut serta dalam percakapan ,Sherlyn terpojokan kali ini.
"Lo bertiga kesini mau ngapain si?" ungkap Sherlyn. Sejujurnya, ia juga curiga dengan niat mereka. Namun, ia meyakinkan tak akan ada maksud apa apa selagi Reynand ada.
"Kita kesini mau main aja seriusan." Reynand mengklarifikasi semuanya.
Reynand dan Zetta dulunya memang sering main bareng, namun seiring berjalannya waktu mereka juga akan bertambah teman. Contohnya Zetta, ia dan Sherlyn awalnya adalah musuh dan sekarang malah menjadi teman, begitupula Reynand, mungkin ia sudah mulai menyesuaikan diri untuk berkawan dengan lelaki yang sudah dewasa. Akan lebih baik jika berfikir positif dulu sebelum berasumsi yang tidak tidak.
"Kalo sampe lu apa apain gue sama Zetta, lo bertiga parah si ,gak ngehargain perempuan banget. Bikin jiji!" Sherlyn akhirnya bisa bicara bijak di balik sifatnya yang kekanakan.
"Demi apapun ,kita gak ada niatan gitu." ucap Rafael.
Zetta akhirnya lega dan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Lho... Kata Sherlyn lo keluar ?" Reynand menatap intens Zetta.
Zetta menggaruk kepalanya yang terasa tidak gatal sama sekali "enggak, gue abis dari kamar mandi tadi. Sherlyn kayaknya gak tau." Zetta mencari alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERAGA (TERBIT)
Teen FictionRank #1 in sadgirl 21-5-2020 Rank #1 in stronggirl 31-7-2020 Rank #1 in brokenheart 24-8-2020 Rank #1 in stronggirl 17-1-2021 Rank #1 in luka 25-1-2021 Rank #10 in jatuhcinta 5-7-2021 Seharusnya, rasa tidak diperkenankan untuk hadir dan tumbuh dalam...