23. PENCURI

4.4K 286 2
                                    

📸Potret Sherlyn pas imlekan bareng Reynand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📸Potret Sherlyn pas imlekan bareng Reynand

📸potret Reynand di mobil dan disuruh Sherlyn buat bawa kucingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📸potret Reynand di mobil dan disuruh Sherlyn buat bawa kucingnya

___

Tubuh Zetta seketika melemas, ia tidak bisa berfikir jernih tentang apa yang sudah menimpanya. Pikirannya gamang.

"Gak mungkin dia!" kini Reynand yang sewot. Reynand adalah orang yang paling pertama maju jika Zetta di pojokkan, terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah ,ia akan tetap memihak sahabatnya.

"Diem, Rey. Ibu tidak tanya kamu!" bu Laras melototinya.

"Kamu...Bapak salah kasih kepercayaan ke kamu, kamu sama aja kayak yang lain." kini pak Adit yang gantian bicara, ia geleng geleng kepala, Zetta hanya menunduk takut.

"Pak, saya berani jamin kalau ini bukan bukan salah dia." Reynand masih bersedia membela saat Zetta tak mampu bicara.

"Ibu tahu latar belakang kamu, satu sekolah ini tahu. Tapi, apakah sifat seperti ini mencerminkan sikap anak sekolah?" terka bu Laras padanya.

Zetta meremas-remas jarinya cemas. Ia bahkan tak ingat apapun saat di pesta ulang tahun Deranti, ia tak bisa mengakui apapun untuk saat ini.

"Kenapa kamu gak jawab?" guru lain ikut memojokkannya.

Zetta mengumpulkan keberanian untuk bicara, ia tak tega melihat Reynand juga ikut ikutan di marahi hanya karena membelanya.

"Sa..saya lupa semua bu." ungkapnya. Walau terdengar tak masuk akal, tapi ini sebuah kejujuran.

"Gimana kamu lupa? Kamu ngapain memangnya!?" bu Laras naik pitam mendengar pengakuan Zetta.

Zetta berakhir di ruang guru, bukan lagi ruangan pak Adit. Karena ini kasus yang cukup parah, terpaksa semua guru ikut menginterogasinya.

"Zetta, kamu harus mengaku."

"Saya bener bener gak ingat apapun bu. Setelah saya minum, saya lupa semuanya." akunya. Guru guru baru mengangguk paham kalau seperti ini.

ZERAGA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang