Kamu tahu? Kamu adalah alasanku bertahan sampai sejauh ini
___
Zetta mulai risih saat di tatap intens oleh orang-orang. Ini memang bukan kali pertamanya di tatap seperti itu. Nmun kali ini, guru-guru juga ikut serta memandang rendah dirinya.
Seseorang merangkulnya. Zetta merasa terkejut melihat tingkah Araga, ia mencoba mengucek-ngucek matanya dan meyakinkan kalau itu memang benar Araga.
"Ngapa sih, Je."
Itu benar Araga! Zetta tidak salah lihat.
"Jangan kayak gini, ini disekolah." peringatnya. Bukannya tidak suka, ia hanya takut orang lain semakin tidak menyukainya.
"Lah bo-do-a-mat. Lagian orang orang taunya lo cuma pacar main-main doang." ungkapan Araga ternyata sangat menyayat hati.
"Gak lucu becanda lo." Zetta mempercepat langkahnya meninggalkan Araga yang masih bicara tidak jelas.
Mood Zetta benar benar jelek dan dipaksa untuk meladeni Araga, gila aja!
Zetta menaruh kepalanya di atas meja, memejamkan matanya sejenak.
"Je, bangun. Kita mau bicara serius sama lo." samar samar Zetta medengar suara temannya yang menyuruhnya bangun.
Begitu ia membuka mata, teman-temannya sudah mengelilinginya. Akan ada interogasi pasti dari mereka mengenai kasus mencurinya.
"Kita mau ngomong serius." ucap sang ketua kelas.
"Gua ngantuk." Zetta merebahkan kembali kepalanya, menganggap remeh keseriusan mereka.
Kepalanya di timpuk penghapus papan tulis, Zetta meringis kesakitan.
"Woy! Apa apaan sih lo!" Reynand maju paling depan. "Kalau mau ngomong ,ya baik-baik dong!"
"Jujur aja, Je. Kita kecewa sama lo, kecewa berat! Lo tau, kan, kita sekelas paling ngerti kondisi lo. Tapi lo khianatin kita. Lo kira cara ini bakalan bikin lo jadi kaya?" terka ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERAGA (TERBIT)
Teen FictionRank #1 in sadgirl 21-5-2020 Rank #1 in stronggirl 31-7-2020 Rank #1 in brokenheart 24-8-2020 Rank #1 in stronggirl 17-1-2021 Rank #1 in luka 25-1-2021 Rank #10 in jatuhcinta 5-7-2021 Seharusnya, rasa tidak diperkenankan untuk hadir dan tumbuh dalam...