2. SHERLYN VS ZETTA

8.3K 430 13
                                    

Zetta membanting tubuhnya di sofa yang sebenarnya sudah tak layak di pakai. Kainnya mulai robek dan busanya sudah terlihat. Ia nampak lelah dan gelisah, bekerja satu minggu tanpa gaji ,semua terasa sia sia.


Perempuan tersebut menghela nafas berat dan memejamkan matanya berharap sekejap ia dapat menjadi kaya raya.

"Woy keluar!" seseorang terdengar sedang menggebrak pintu kostannya yang sudah nampak rapuh.

Zetta melangkahkan kaki ketakutan, ia meyakinkan diri bisa melewati ini semua sendiri "kenapa bu?" itu adalah ibu kost sekaligus penagih hutang yang handal.

"Pake tanya lagi. Bayar lo! Udah dua bulan belom bayar!" paksanya.

Zetta menurunkan sedikit rasa ingin marahnya "ayolah bu.. Kasih saya waktu seminggu lagi buat bayar, nanti lunas kok, cuma butuh waktu aja." rayu Zetta sebisa mungkin.

"Fine! Pokoknya kalau satu minggu kedepan kamu belum bayar, saya bener bener keluarin barang barang kamu." ancamnya, Zetta merasakan ancaman yang luar biasa mencengkam hidupnya saat ini.

Suasana kembali surut. Setelah di tagih hutang dan di janjikan akan membayar, ibu kostan itu baru mau pergi.

Zetta kembali menutup pintu. Menatap kehampaan di dalam rumah kecil. Ia beralih pada meja makan bundar dengan 2 kursi di hadapannya, wanita itu sempat menghalusinasikan kedua kursi kosong yang di isi oleh kedua orangtuanya yang bangga melihat anaknya tumbuh dengan mandiri.

Wanita itu Hanya mengisi kekosongan perut dengan telur dadar dan garam bekas tadi pagi yang sengaja ia sisakan.

Zetta mulai berfikir untuk mendapatkan uang. Sekarang tidak peduli apakah pekerjaan itu menyenangkan atau tidak, yang jelas sekarang keadannya darurat, ia bertekad mengambil pekerjaan apapun.

"Gue harus terima tawaran nenek!" ucap Zetta dengan tekadnya sembari mengunyah telurnya dengan semangat tinggi.

***

"Je, lo sekarang kerja dimana?" tanya seorang laki laki menghampiri mejanya dan mendekat.

Zetta bertopang dagu "gue di pecat, Rey." ungkapnya.

Reynand Azka adalah teman setia Alzetta. Walaupun dirinya tolol, namun ia dapat memberikan Zetta solusi. Terkadang juga memberi uang jajan sebagai tambahan. Alzetta bersyukur tuhan masih mempertemukannya dengan orang sebaik Reynand, setidaknya masih ada manusia normal diantara para mafia.

"Lo sih goblok." makinya.

"Rey, Gue tuh lagi sedih. Kemarin gue bener bener di permalukan tau gak sih, gue sampe jatoh gara gara di dorong itu tante tante!" cibir Zetta kesal.

"Lagian elo juga ngeyel. Kan gue udah bilang, feeling gue ke itu kerjaan gak bagus. See? Sekarang jadinya begini." ceramah Reynand, sementara Zetta hanya meniru gaya bicaranya.

"Emangnya lo dukun!?"

"Rey, si Sherlyn nyariin lo." lapor salah satu murid dari ambang pintu.

"Lo bukannya udah putus?" tanya Zetta.

"Udah. Dianya aja yang ribet nyari nyari gue terus." Reynand tampak kesal ,ia melangkahkan kaki keluar untuk bertemu dengan Sherlyn ,mantan pacarnya.

...

"Gue udah bilang, kan ,kalau gue sama lo udah gak ada apa-apa. Jangan cari gue lagi." tegas Reynand pada Sherlyn.

ZERAGA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang