20. PACAR

5K 308 4
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Zetta berangkat bersama Sherlyn. Biasanya tidak pernah bareng, aasannya karena Sherlyn sering begadang gak jelas dan akhirnya pas pagi bangunnya telat, Zetta enggan menunggu karena mandinya Sherlyn bisa 1 jam. Hari ini tumben sekali ia bisa tepat waktu. Padahal, kemarin pulang jam 12 lewat karena nonton larut malam bareng Reynand.

"Je, pala gue pusing." keluhnya saat keduanya tengah memasuki angkutan umum.

Zetta dengan sigap mengkorek korek isi tasnya. "Nih." ia menyodorkan minyak kayu putih pada Sherlyn.

"Thanks."

Zetta tak menyinggung apapun yang ia lakukan bersama Reynand dan teman temannya kemarin. Toh, Sherlyn kalau sudah tak tahan pasti akan cerita panjang lebar.

Sampailah mereka di sekolah. Reynand sudah menyambut keduanya di koridor kelas.

"Gimana kemarin sama Araga?" tanya Reynand. Zetta hanya menatap tak paham, nadanya seolah mendukung Zetta bersama Araga.

"Tumben nanya. Biasanya kalau soal Araga, lo paling males." jawab Zetta.

Reynand adalah tipikal cowo yang tidak jelas menyangkut perasaan. Kadang hati dan logikanya mengatakan perempuan yang berbeda.

"Emang males, tapi ini, kan, menyangkut elo." akunya.

Sherlyn lagi lagi terabaikan ,ia jalan duluan menghiraukan keduanya yang sudah teriak teriak memanggil namanya dari belakang.

"Jangan marah dih. Kenapa si?" Reynand menyusulnya dan merangkulnya sebagai pembuktian atas pedulinya.

"Diem, Rey." Sherlyn beda dengan biasanya yang ceria dan selalu menganggu Reynand ,wanita ini terlihat murung dan tidak bersemangat.

"Lo kenapa sih!?" Reynand menegaskan kata katanya karena ia tidak suka pada orang yang marah tanpa sebab, berusaha mendeteksi kesalahannya sendiripun tidak akan berhasil.

"Gue suka lo, Rey!" ungkap Sherlyn. Kata katanya barusan sudah tak asing di telinga Reynand ,namun kali ini penyampaiannya berbeda ,seperti ada keseriusan dan rasa sakit yang mendalam.

"Gue tau. Terus gue harus gimana ,lo mau balikan sama gue?"

Sherlyn acuh dan akhirnya pergi. Reynand terlalu bermain main dan tidak peka. Dulu, keduanya adalah pasangan yang sifatnya masih sangat kanak-kanak. Sekarang, Reynand sedang melalui masa pubertasnya, Sherlyn juga mungkin sama. Beberapa waktu belakangan ini, Sherlyn sering marah marah tidak jelas.

Kalau dulu, keduanya cuma main main dalam perasaan, tapi sekarang waktu memberikan perubahan pada keduanya yang lebih mengarah pada sebuah keseriusan.

Langkah kaki Zetta menuntunnya untuk pergi ke markas biasa. Tugasnya tak cukup sampai disini ,ia masih harus menjalankan amanah pak Adit.

Mereka terlihat sedang ngumpul dan merundingkan sesuatu. Zetta sedikit curiga, namun ada yang lebih baik ,di dalam tidak ada tanda tanda rokok dan lain lain, mereka sedikit demi sedikit mulai berubah.

ZERAGA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang