Perempuan itu terasa familiar, pada pertemuan pertama kami
Seperti kami pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya
Sekuat apapun aku menolaknya
Jalan takdir seperti merangkai kami menjadi sebuah cerita
Aku bahkan penasaran akhir cerita ini
-Kim Taehy...
Hai I am back 😳 sebenarnya mau update kemaren-kemaren, tapi terbentur sama acara Keluarga dan rasanya gak mungkin buat update. Buat kalian, Selamat membaca :) Kalian nunggu part apa sih 🤣🤣🤣 ini emang alurnya lambat banget, semoga kalian sabar nunggu part manis antara Tae-joohyun ****
"Anda tau bukan Taehyung sangat populer," Joohyun menggeleng menanggapi gadis cantik didepannya. Kata Taehyung nama gadis itu Seulgi, gadis itu terlihat cantik dengan mata kucing dan riasan sederhana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku harap anda mau bekerja sama," setiap kata yang Seulgi ucapkan penuh intimidasi. Seulgi bukan sosok jahat, tapi ini adalah bagian dari tugasnya untuk melindungi Kim Taehyung.
"Anda harus mengerti batas siapa anda dan siapa Kim Taehyung," pembicaraan antara Seulgi dan Joohyun semakin tak dimengerti oleh Joohyun.
"Taehyung membangun nama baiknya hingga sejauh ini, ketika orang tahu bahwa dia memiliki kekasih, hal itu akan memiliki dampak buruk, tidak hanya untuk Taehyung tapi juga anda."
Joohyun hanya diam, seberapa keraspun dirinya mencoba mengerti satu persatu kata yang Seulgi ucapkan, gadis itu masih belum menemukan titik temu arah pembicaraan mereka nantinya.
"Anda mengenal siapa Taehyung bukan ?"
Seulgi menatap Joohyun, mencari kejujuran dari wanita yang mulai terlihat gelisah duduk ditempatnya itu.
"Ya, kami bertemu di istana Changdeok," Seulgi menggeleng pasrah. Bukan ini jawaban yang Seulgi maksud, apa susahnya Joohyun mengaku bahwa dia kekasih Taehyung.
"Anda temannya ?"
"Apa aku bisa menyebut kami berteman, kami hanya tak sengaja bertemu di Istana Changdeok dan Taehyung menolongku."
Seulgi sedikit kesal dengan pembicaraan mereka, Seulgi hanya butuh pengakuan, maka setelahnya dia bisa menyiasati hubungan Taehyung jika terendus media.
"Anda tau ketidak jujuran anda bisa merugikan Taehyung ?"
"Tidak jujur ? Tapi itu memang yang terjadi antara aku dan Taehyung."
"Nona, Taehyung tidak mungkin sembarang membawa perempuan, gadis atau sejenisnya masuk ke apartemen pribadinya."
"Kami tidak sengaja bertemu di istana Changdeok," ulang Joohyun. Setiap mengatakan istana Changdeok ada sedikit luka dihatinya. Mungkin ini efek dari kenyataan yang harus diterimannya, dirinya adalah selir dimasa lalu yang ikut serta dalam propaganda pemakzulan tahta suaminya.
Seseorang masuk ke ruangan dimana Seulgi dan Joohyun berbicara. Anna, gadis itu datang dengan sebuah map ditangannya. Gadis itu terlihat lebih bersahabat, meski matanya tetap menatap waspada kearah Joohyun.
"Taehyung pergi ke Istana Changdeok beberapa kali sebelum kecelakaan terjadi," mata Seulgi membulat. Joohyun tak berbohong, dengan fakta yang mengatakan Taehyung pergi ke Istana itu, ada kemungkinan Joohyun benar-benar tak membohongi dirinya.
"Dia menyewa seorang tour guide istana," Lanjut Anna.
"Terus katakan apa yang Taehyung lakukan tanpa sepengetahuanku," Seulgi menyenderkan tubuh mungilnya pada kursi. Berharap otot-otot yang menegang kembali rileks.
"Nona didepan anda adalah tour guide yang Taehyung sewa," Seulgi hanya sekilas melirik Anna. Meminta gadis itu terus melanjutkan laporannya.
"Taehyung menghabiskan waktu semalam dengan gadis guide itu, terus Taehyung berencana menghabiskan waktu kembali, keduannya pergi bersama dihari kecelakaan."
Seulgi terlihat menghela nafas, "Taehyung benar-benar menyiksa kinerja otakku saat ini."
"Apa masih ada berita buruk tentang Taehyung yang beredar dimedia ?" Seulgi melirik Ana. Ana menggeleng, namun tak sepenuhnya yakin.
"Mereka penasaran dengan gadis yang bersana Taehyung saat kecelakaan," jawab Ana apa adanya.
"Ketika tau Taehyung berkencan dengan seorang guide di istana Changdeok, fansnya pasti akan membabi buta menyerang kekasihnya."
Ana mengangguk, ekor matanya mengikuti gerak Joohyun yang bingung dengan pembicaraan mereka.
"Nona tenanglah, anda bukan kekasih Taehyung-ssi kan ?"
Joohyun menggeleng, "dia hanya menolongku. Aku sering melihatnya didalam mimpi."
"Nona fansnya ?" Joohyun menggeleng. Joohyun bahkan tidak mengerti siapa fans, dan bagaimana kinerja fans, dan apa hubungannya dengan sosok Kim Taehyung. *** "Taehyung-ssi," ini mungkin kali pertama untuk Joohyun mencari laki-laki itu diseluruh penjuru apartemen.
Dia disana, menggenakan kaos oblong putih yang dipadu dengan celana tidur. Rambutnya tak tersisir rapi, tertiup angin sore di balkon apartemennya.
"Seulgi baik bukan ?" Tanya Taehyung tanpa melihat Joohyun.
Wanita itu menggeleng, namun juga ingin mengangguk. Dia tidak tahu apakah Seulgi sosok yang baik atau tidak. Matanya ikut menatap kearah dimana Taehyung melihat.
"Itu anda ?" Tanya Joohyun ketika melihat sebuah billboard berukuran besar terlihat dari balkon apartemen Taehyung. Taehyung cukup menjawab dengan anggukan.
"Kenapa lukisan anda ada disana ?" Tanya Joohyun polos.
"Karena semua orang suka melihat wajahku," Taehyung sedikit melirik Joohyun yang semakin kebingungan dengan jawaban Taehyung.
"Aku, aku cukup tampan bukan sehingga orang-orang ingin melihat wajahku ?"
Pertanyaan tiba-tiba Taehyung sukses membuat rona merah muda di wajah Joohyun bersemu.
"Joohyun, aku tampan kan ?"
Joohyun tak tahu apa yang dia rasakan, kenapa semurat merah muda itu semakin nyata merona dipipi saljunya. Taehyung mengambil tempat didepan Joohyun, memcuri lirik mata wanita didepannya yang terlihat menutupi malu.
"Joohyun-ssi kamu cantik," kata Taehyung lagi yang sukses membuat mata Joohyun membulat. Sebuah kecupan jatuh dipipi ranum Joohyun yang tengah memerah.
"Ah... maaf," Taehyung salah tingkah.
"Aku merasa ada seseorang yang menanyakan hal yang sama."
"Yeok ? Hwon ?"
"Meski Hwon adalah suamiku, aku merasa bahwa aku lebih banyak memiliki kenangan bersama Yeok."
"Jika aku benar-benar Yeok..... jika aku benar-benar reankarnasi dari Yeok...., maaf jika aku pernah meninggalkan luka untukmu Joohyun-ssi."
Kata-kata itu keluar begitu saja, ada rasa bersalah yang tiba-tiba muncul dibenak Taehyung.
"Dalam mimpiku, Yeok adalah orang yang aku inginkan dan membawa kebahagiaan untukku, aku rasa karena itu aku disini."
Satu senyum tercipta begitu saja diwajah Joohyun. Wanita itu menatap Taehyung, tidak lagi dengan hazel matanya, tapi dari hatinya yang tak mungkin bisa dilihat orang lain, bahkan semilir angin sore itu.