Hai maaf baru update lagi 💜
Selamat membaca 👊💜
♡♡♡Jika saja Taehyung bisa kembali ke Seoul dia akan membawa Joohyun saat ini juga. Dokter dan alat-alat medis modern mungkin akan lebih mudah membantu keadaan Joohyun saat ini.
"Bukankah sudah diberi penawar ?" Tanya Taehyung pada tabib.
"Benar Degeum mama, tapi sepertinya racun sudah lebih dulu menyebar. Racun yang dipakai sangat mematikan, Joohyun ahggasi benar-benar kuat karena mampu bertahan lebih dari dua belas jam."
Taehyung menggapai jemari Joohyun yang sudah memucat, jemarinya terasa lebih dingin dari manusia normal pada umumnya.
"Apa masih ada kemungkinan ?" Para tabib hanya menunduk sebagai permintaan maaf.
"Tolong lakukan sebisa kalian," pinta Taehyung dengan sungguh-sungguh. Terlebih Taehyung ingat bahwa dalam catatan sejarah kematian Joohyun juga karena racun.
Semua Tabib diruangan itu mulai bekerja, mencari solusi terbaik agar Joohyun kembali sadar. Taehyung sudah berniat akan terus disana hingga mata Joohyun kembali terbuka. Jika diingat-ingat dan diruntut menjadi cerita, semua kisah pilu seorang Lady Bae semuanya berujung pada Pangeran Yeok. Joohyun bertaruh apapun bahkan nyawanya, asal orang yang dicintainya bisa hidup dengan damai.
Bolehkah Taehyung berjanji, dia ingin membahagiakan Joohyun. Membuat Joohyun tak lagi khawatir tentang Yeok, memberi Joohyun penghidupan layak sebagai wanita yang dicintai.
"Kau tahu itu semua karena kesalahanmu," tanpa Taehyung sangka Hwon berdiri didepan pintu dimana Joohyun dirawat. Taehyung tak bergeming atau ingin menjawab Hwon yang saat itu juga merasakan ke khawatiran yang sama.
Kata Bae Yong Joon, Hwon adalah sosok yang baik. Tapi sehari mengenalnya, Taehyung beranggapan bahwa ada yang salah dari diri Hwon. Dia menaruhkan segala kebencian untuk Yeok.
"Ini salahmu, andai kau tak berusaha membunuh adikmu, maka perempuan yang juga kau cintai dan berharga untukmu akan baik-baik saja saat ini."
Hwon tak lagi menjawab, Raja Joseon itu memilih meninggalkan ruangan.
♡♡♡
"Aku menginginkan Joohyun," mata Bae Yong Joon terbelalak dengan keinginan Hwon hari ini. Bukan dirinya tak menyukai Hwon, untuknya entah itu Hwon atau Yeok keduannya adalah murid yang baik serta putra dari raja sebelumnya yang perlu dirinya jaga."Aku bisa menjadikannya selirku bukan,"
Bae Yong Joon menggeleng. "Sejak awal aku hanya kaki yang akan menjalankan perintah. Tapi untuk perintah yang mulia untuk memiliki Joohyun, maaf kali ini saya tak bisa mengabulkannya.
"Apa kau berpihak pada yeok ?"
Bae Yong Joon semakin membungkuk, Hwon tetap laki-laki baik yang dia kenal dan semoga tetap akan seperti itu. Meski kekuasaan seakan membuat fikiran Hwon menjadi sempit, tapi dirinya masih menyimpan harapan mata hati Hwon akan terbuka suatu saat nanti.
"Apa karena aku putra selir ?"
Hwon berdiri dari singasananya, pakaian kerajaannya berkibar. Untuknya hidup selalu berputar pada Yeok dan tak pernah berpihak padanya. Dirinya adalah putra pertama ayahnya, tapi bahkan ayahnya pun lebih memilih Yeok sebagai penerusnya. Bahkan sekarang Bae Yong Joon yang telah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri juga berpihak pada Yeok.
Ego Hwon tak terima, dirinya juga berhak mendapatkan yang terbaik. Dirinya mengenal Joohyun jauh sebelum Yeok mengenal Joohyun, tapi lagi-lagi wanita yang dicintainya memilih Yeok.
Hwon ingat pertama kali melihat Joohyun pada upacara peringatan cuseok. Joohyun datang bersama ibunya. Gadis kecil itu banyak menarik perhatian, bukan hanya karena wajah cantik atau kulitnya yang seputih salju, tapi juga tutur katanya yang anggun dan pemikiran cerdasnya membuat Ibu Ratu(ibu suri saat ini) dan para selir ayahnya saat itu terpesona. Sungguh gadis ajaib yang membuat Hwon jatuh hati saat itu juga.
Ketika dirinya diangkat sebagai putra mahkota, dirinya ingin Joohyun tapi dengan sengaja sang ayah menyurub Bae Yong Joon mengasingkan putrinya di Gyeongju. Hwon tahu, karena dirinya hanya akan menjadi Raja sementara hingga Yeok tumbuh dewasa dan siap menjadi Raja.
Ketika dia menangis dan meminta bantuan kepada sang ibu (selir park), sang ibu mengatakan bahwa ada hal yang ditakdirkan untuknya, ada hal yang tidak. Kata orang Ibunya adalah wanita yang paling dicintai ayahnya tapi kenapa dirinya tak bisa merasakan cinta itu dari ayahnya.
"Hiduplah dengan menerima takdirmu, jangan melawan takdir, atau itu akan menyakitimu" Hwon ingat betul nasihat sang ibu.
"Bisakah aku mendapatkan yang aku inginkan untuk sekali saja," Guman Hwon yang hanya bisa didengar olehnya sendiri.
Murka Hwon belum selesai dan itu menjadi perbincangan dikalangan mentri oposisi yang bersebrangan dengan Bae Yong Joon. Mungkin ada celah yang bisa mereka gunakan untuk menjatuhkan Bae Yong Joon kali ini.
"Kita perlu raja boneka dan sibodoh Hwon adalah pion yang tepat," kata salah seorang mentri. Posisinya dihormati dalam komunitasnya, terbukti dengan mentri dan pejabat lain yang menangguk setuju olehnya.
"Kita akan membantu Hwon membunuh Yeok ?" Satu dari orang yang berkumpul disana mengajukan pertanyaan.
"Tujuan kita adalah kekuasaan, aku tak perduli siapapun rajanya."
"Bagaimana dengan ibu suri ?"
"Wanita tua itu, dia hanya mantan ratu. Hubungannya dengan Hwon juga tidak baik, menyingkirkannya sangat mudah."
Semua orang yang ada diruangan mengangguk mengerti. Membunuh Yeok sama artinya tak mengindahkan wasiat mendiang raja. Tapi itu seakan menjadi jawabanuntuk mereka yang haus akan kekuasaan.
♡♡♡
Taehyung masih merasa aneh dengan pakaian tidurnya, tempat tidurnya, dan cahaya lilin yang menerangi ruangan tidurnya. Diluar ruangan ada beberapa kasim dan penjaga, Yeom ada didepan ruangan tidurnya, berjaga dengan pedang yang selalu siap ditangannya. Kasim Lee, dia ada di pojok ruangan tidur, sepertinya seperti inilah kehidupan dirinya setiap hari diistana.
"Kasim Lee apa aku boleh tinggal diluar istana ?"
"Tidak, karena anda akan menjadi putra mahkota."
"Apa Yeok juga ingin duduk ditahta ?"
Kasim Lee merasa aneh, apa mungkin pangeran yang dijaganya selama ini sudah mengalami amnesia.
"Anda tidak ingin menjadi raja karena tidak ingin Raja Hwon membenci anda," jawab Kasim Lee.
"Yeok yang sangat baik," Taehyung mulai menguap.
"Tapi anda sepertinya akan menginginkannya ?"
"Lalu apa hubunganku dengan Joohyun ?"
Kasim Lee menggeleng, karena dirinya juga tidak tahu. Sepengawasan Kasim Lee, Yeok mengenal Joohyun ketika perjalanan mengasingkan diri ke Gyeongju. Selebihnya dirinya tak tahu apa-apa.
"Yang Mulia Yeok jika anda mulai menyukai Joohyun, tolong sembunyikan perasaan anda sebaik mungkin."
Akhirnya Taehyung menemukan kesamaannya dengan Yeok, mereka sama-sama terkekang untuk memerlihatkan rasa suka kelawan jenis. Ternyata menjadi pangeran di masa Joseon sama sulitnya untuk berkencan pada dirinya sebagai artis.
"Memerlihatkan rasa suka anda pada seorang gadis bisa membahayakan gadis tersebut. Lawan politik anda, ibu anda bisa menjadikan itu celah untuk menyerang anda atau keluarga si gadis. Jadi sebaiknya Yang Mulia berhati-hati."
Gotcha, ternyata gadis yang disukai Yeok juga bisa mendapatkan imbas. Bedanya pekerjaan Taehyung sebagai artis juga bisa menimbulkan kebencian dari fans dan anti fans untuk kekasihnya nanti.
♡♡♡
See you next capt, semoga kalian masih setia nunggu kelanjutan cerita ini 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY BAE (VRENE FANFICTION)
Fiksi PenggemarPerempuan itu terasa familiar, pada pertemuan pertama kami Seperti kami pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya Sekuat apapun aku menolaknya Jalan takdir seperti merangkai kami menjadi sebuah cerita Aku bahkan penasaran akhir cerita ini -Kim Taehy...