Perempuan itu terasa familiar, pada pertemuan pertama kami
Seperti kami pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya
Sekuat apapun aku menolaknya
Jalan takdir seperti merangkai kami menjadi sebuah cerita
Aku bahkan penasaran akhir cerita ini
-Kim Taehy...
Dengar berita hari ini kalau ada dua orang Indonesia yang posotif kena corona, semoga kalian, keluarga dan orang tersayang dalam lindungan Tuhan ya.
Selamat membaca...
♡♡♡
Hanya satu tempat yang Taehyung tahu, istana Changdeok akan selalu menjadi tempat pelarian Joohyun. Bibi Jung hanya bersama Joohyun sampai di Apgujeong, selanjutnya Joohyun sendirian.
Dari CCTV Taehyung bisa tahu Joohyun bersama Bibi Jung, namun kekhawatirannya malah semakin menjadi ketika tahu wanita paruh baya itu membiarkan Joohyun sendirian. Seoul terlalu asing untuk Joohyun, lapor ke pihak berwajib pun akan percuma. Siapa yang akan percaya dirinya mencari wanita yang datang dari ratusan tahun yang lalu.
Jika saja dia memeringatkan Bibi Jung agar tidak mengizinkan Joohyun keluar apartemen, pukul tiga dini hari Taehyung bisa tidur dan beristirahat dengab tenang dikamar miliknya. Tidak seperti sekarang lelaki itu masih berkelana dijalanan Seoul untuk mencari Joohyun.
Changdeok akan dijaga ketat setiap malam, perusakan barang-barang sejarah semakin marak membuat pemerintah bekerja ekstra untuk mengamankan cagar budaya negara, salah satunya istana Changdeok.
Taehyung sengaja memarkir mobil miliknya dengan jarak yang lumayan jauh, dia akan berjalan ke Changdeok sambil memikirkan bagaimana cara menyelinap masuk.
"Taehyung-ssi," tepukan dibahu kanan Taehyung sempat membuat Taehyung kaget. Orang-orang familiar dengan wajahnya yang hampir terpampang disetiap sudut billboard di Korea, lalu mengenalinya mengendap-emdap disekitar Changdeok pukul tiga dinihari, pasti hanya akan menimbulkan masalah baru. Berita desas desus kecelakaan, mabuk, dan kencan diam-diam saja belum sepenuhnya mereda. Media masih mengungkit masalah itu sebagai kesalahan yang mencoreng nama baiknya sebagai artis dengan reputasi menawan selama karir Kim Taehyung sebagai aktor papan atas.
"Ini aku," senyum lebar pak Lee menurunkan debaran jantung maraton seorang Kim Taehyung.
"Mau masuk ?" Taehyung hanya mengangguk. Lisannya belum bisa diajak kompromi dengan kinerja otaknya.
Pak Lee malam ini terlihat berbeda dirinya menggunakan baju khas kasim pada jaman Joseon, lengkap dengan gat sebagai penutup kepala.
"Apa bisa masuk ?" Tanya Taehyung ragu.
"Bersamaku tentu bisa," pak Lee berjalan mendahului Taehyung. Seperti biasa Taehyung mengekori langkah Pak Lee, anehnya suasana Changdeok malam ini terasa berbeda. Lampu yang biasa Taehyung lihat berubah menjadi obor malam. Changdeok tak sesepi tadi ketika dia mencari parkir untuk mobilnya, ada wanita dan gadis-gadis berseragam dayang. Beberapa orang juga datang menggunakan baju mentri berbagai tingkatan dan gerombolan kasim yang berbusana sama seperti pak Lee.
"Apa ada acara malam ini ?"
Pak Lee menjawab dengan anggukan, "malam ini cocok untuk mengadakan upacara bulan."
Mata Taehyung beralih keatas, bulan purnama bulat tepat hampir berada diufuk barat.
"Ini sudah hampir pagi."
"Kita akan mengadakan upacara ketika menjelang pergantian hari," pak Lee tetap melanjutkan jalannya dan Taehyung masih setia mengekor dibelakang pak Lee.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
