22. Harapan

333 66 9
                                    

Ig : withreeriaa


Selamat membaca 🐯🐰
♡♡♡

Joohyun berlari kembali keposisi dimana dirinya meninggalkan Yeok tadi. Tidak ada, tidak ada siapapun disana. Desa mulai sepi, tidur setelah lelah dalam hiruk pikuk seharian. Genderang malam akan ditabuh, para pekerja militer akan berjaga, menyeret siapapun yang masih beraktifitas diluar rumah.

"Yeok-ah ini bukan waktunya bercanda," teriak Joohyun frustasi.

"Yeok-ah," teriak Joohyun lebih keras. Sesal dihati gadis itu menjadi-jadi, andai saja dia tetap menemani Yeok. Andai saja, cemburu itu tak tadang menghampiri.

"Joohyun bodoh," Joohyun mengetok kepalanya sendiri. Dirinya mengenal Yeok sejak remaja, sejak pangeran itu mengasingkan dirinya kekota Gyeongju. Tidak ada yang Yeok kenal selain dirinya, Seol dan Yeom. Yeok tidak mengizinkan orang lain mengetahui keberadaannya, tidak! Karena tak seorangpun bisa dipercaya. Seharusnya cemburu itu tidak ada, karena dirinya menganl Yeok.

"Yeok-ah tolong katakan kau bercanda," teriak Joohyun. Langkah kaki gadis bertubuh mungil itu mulai menyusuri jalanan sepi. Tak ada satu orang pun yang bisa ditanyai.

"Yeok-ah," teriak Joohyun frustasi.

"Ahgassi," Seol. Gadis dengan bilah bedang di punggungnya. Gadis yang telah bersama Joohyun sejak berusia sembilan tahun.

"Syukurlah," ucap Seol ketika mendapati Nona mudanya dalam keadaan baik. "Tuan besar menunggu anda, mari kita pulang."

Joohyun menggeleng, dirinya tak bisa kembali sebelum menemukan dimana Yeok berada. Paling tidak dirinya tahu Yeok dalam keadaan aman. Sejak mencintai Yeok, Joohyun sudah bersumpah pada dirinya sendiri akan melindungi lelaki itu bagaimanapun caranya.

"Aku tidak bisa Seol-ah, Yeok menghilang."

Yeok menghilang! Bukan hal yang aneh, banyak orang memburu Yeok sejak anak itu remaja. Entah sang kakak yang berniat membunuhnya atau sekutu politik kakaknya. Hidup Yeok tidak pernah tenang, begitulah yang Seol tahu.

"Aggi, Tuan akan menghukum anda jika tahu anda tidak kembali malam ini."

Joohyun masih tetap menggeleng. "Ayah memberiku seratus cambukan rotan pun, aku akan mencari Yeok malam ini."

Ketika Joohyun sudah bertekad, maka yang Seol lakukan hanya mengambil nafas panjang. Tugasnya adalah melindungi Joohyun, sepertinya dewa yang seakan mengutus garis hidupnya untuk melindungi Joohyun.

Seol mengambil bilah pedangnya, menaruhnya pada genggaman tangan kiri. Seol cukup terampil dalam menggunakan pedang, meski gadis itu tak pernah mempelajarinya dari seorang guru. Biasa Seol mencuri dengar ketika Tuan Bae mengajar anak asuhnya. Joseon mengatakan gadis yang menguasai ilmu pedang, hidupnya tak akan lama.

"Aku akan menemani agi," kata Seol mantap. Digenggamnya erat bilah pedang miliknya, dirinya siap bertempur apapun konsekuensi yang menghadangnya.

Genderang malam ditabuh, para penjaga akan segera berkeliling memeriksa. Tidak ada satu orangpun yang boleh berada diluar kediaman mereka ketika genderang malam telah ditabuh.

Keduannya berjalan mengikuti satu-satunya petunjuk yang tertinggal. Masih ada jejak kaki mengarah kedalam hutan yang sebenarnya tak boleh untuk keduannya masuki.

"Agi," panggil Seol. Semakin masuk kedalam hutan dalam keadaan gelap tak ada petunjuk lain yang mereka temukan. Langkah mereka hanya menerka alang-alang yang baru saja disibak.

"Aku khawatir aku tidak bisa bertemu Yeok lagi," Joohyun mencoba menahan tangisnya. Pernikahan yang ia dambakan sudah ada didepan mata. Jika Yeok tak ditemukan hingga fajar menyingsing, seisi istana akan kembali ricuh. Para pendukung ibu Suri pasti tak akan tinggal diam, bagaimanapun Yeon adalah pemilik tahta yang sebenarnya.

Johyun terus menyibak rumput alang yang bahkan lebih tinggi dari tubuhnya. Gadis itu tak lagi perduli, jika duri-duri halus tanaman alang mengores kulitnya yang seputih batu giok. Malam ini tekadnya adalah menemukan Yeok.

Ayahnya selalu mengatakan bahwa kehidupan istana bukanlah kehidupan indah seperti dalam cerita-cerita dalam kisah yang beredar dianatara para rakyat. Putri mahkota, posisi yang selalu dianggap spesial itu, selalu menjadi kisah menyeramkan jika sang ayah yang menceritakannya.

Itulah alasan kenapa dia tak keberatan saat sang Ayah mengasingkannya keluar Hanyang. Dia tak keberatan jika dia tak menjadi calon putri mahkota. Tapi kenapa? Kenapa saat ini dia begitu menginginkannya? Posisi ratu masa depan yang ditakutinya, tapi saat ini dia dengan rela memasuki neraka dunia yang dulu selalu ayahnya ceritakan padanya.

Ini karena Yeok, karena Joohyun yakin bahwa ketika bersama Yeok akhir apapun dihidupnya semua akan ditutup dengan indah.

LADY BAE (VRENE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang