PS: Dibaca sambil dengerin "When You Love Someone"-nya Endah N Rhesa enak banget.
Sumpah nggak bohong~
***
Tiga hari setelah Gwen dan Irfan sampai di Indonesia lagi, Irfan belum memberikan penjelasan tentang alasannya yang terkesan ngebet mengejar poin. Di beberapa kesempatan, Gwen sudah berusaha memancing agar cowok itu membeberkannya. Tapi, selalu saja ada hal yang membuat kesempatan itu lenyap begitu saja.
Dan juga, Gwen tidak tahu kenapa bisa sepenasaran ini. Mungkin karena ada unsur keluarga yang Irfan buka dengan menyebut-nyebut ayahnya? Sebab biasanya, seseorang akan cenderung penasaran dan simpatik terhadap sebuah kisah jika menyangkut luka yang sama.
Rencananya, Gwen akan mendesaknya sore ini juga. Dia tidak bisa beraktivitas dengan rasa penasaran yang bertambah tiap harinya. Setengah jam usai latihan, gadis itu menuju roof-top. Kemudian ia mengirim pesan kepada Irfan agar menyusul, dengan tambahan informasi bahwa ada sesuatu yang penting mengenai turnamen selanjutnya. Gwen tahu betul, melihat gigihnya cowok itu mengejar poin, sudah pasti dia tidak akan menolak.
Poin yang terus-terusan mereka bahas merupakan sekumpulan angka yang ditetapkan oleh Badminton World Federation (BWF), sebuah organisasi bulutangkis tertinggi di dunia, yang digunakan untuk menyusun dan menentukan peringkat seorang/sepasang atlet bulutangkis se-dunia. Dengan kata lain, semakin tinggi poin yang dikumpulkan, semakin besar kesempatan untuk menjadi atlet top dunia. Semakin banyak turnamen interasional yang diikuti, semakin menumpuk pula poin yang bisa diraih.
Poin-poin itu ada tingkatannya sendiri, sesuai jenis turnamen dan sejauh apa babak yang dapat dilewati. Seperti yang Irfan katakan di Malaysia beberapa hari lalu, mereka berhak atas 2200 poin setelah berhasil melangkah hingga babak perempat final International Challange—turnamen yang bisa dibilang kelas tiga.
Bukan tanpa alasan seorang atlet gigih mengikuti tur turnamen dengan merogoh kocek yang tak sedikit—apalagi bagi atlet profesional non-pelatnas yang tidak terikat kontrak dengan sponsor, mereka harus menggunakan dana pribadi. Biaya pendaftaran dan akomodasi tentulah tidak sedikit. Tapi, poin-poin yang terkumpul sangat penting bagi karier mereka sebab ada beberapa turnamen prestisius yang hanya bisa diikuti oleh para atlet berperingkat top. Dan posisi peringkat dunia tersebut, sekali lagi, ditentukan oleh akumulasi poin.
Itu sebabnya kemarin Gwen asal tebak, jangan-jangan Irfan berhasrat mengumpulkan poin karena ingin mengikuti Olimpiade 2024, yang artinya masih akan digelar tiga tahun lagi. Olimpiade adalah salah satu dari dua turnamen level wahid. Hanya atlet berperingkat delapan besar (untuk sektor ganda) dan enam belas besar (untuk sektor tunggal) dunialah yang bisa turut serta. Pasti menyenangkan bisa menjadi salah satu partisipan pada pesta olahraga terbesar di dunia itu. Tapi, jangankan berharap, membayangkan saja Gwen tidak berani. Rasanya terlalu muluk seorang atlet tanpa motivasi besar seperti dirinya bisa ikut Olimpiade.
Namun, jika memang tujuan Irfan adalah Olimpiade Prancis, bukankah terlalu dini untuk mengejar poin? Setahu Gwen, poin untuk Olimpiade dihitung setidaknya setahun sebelum turnamen akbar itu digelar. Artinya, masih ada dua tahun bagi mereka untuk berbenah. Lagi pula, siapa yang bisa menjamin kalau Gwen dan Irfan akan terus dipasangkan selama tiga tahun ke depan? Bisa saja akhir musim nanti keduanya kembali dipecah jika tidak sesuai target yang dipatok manajeman PB Pamungkas, bukan?
Pertanyaan-pertanyaan dalam kepalanya malah membuat Gwen pusing. Dia menggeleng berkali-kali dengan harapan penat itu segera sirna. Gelengan tersebut berhenti karena dua sisi kepalanya tertahan sesuatu. Refleks, Gwen melirik kanan-kirinya dan menemukan jari-jemari panjang menempel di sana. Selanjutnya, si pemilik tangan bergeser ke sisi kanan Gwen dan bersila di sana sambil senyum-senyum mencurigakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/165006760-288-k298255.jpg)
YOU ARE READING
REMATCH
Romancere·match /ˈrēˌmaCH/ [noun] a second match or game between two teams or players. Katanya, keberhasilan adalah kombinasi dari kemampuan dan daya juang. Tapi, kenapa titik 'berhasil' itu tidak kunjung didapat meski sudah punya keduanya? Katanya, ketika...