T&T : Part 3

1.4K 113 3
                                    

Happy Reading!

"Sekarang. Disini. Gw terima tantangan lo semua."

Devan dengan penuh rasa yakin memukul meja yang ada di antara ia dan tiga temannya. Membuat ketiga pria di hadapannya diam dan terheran - heran. Ada yang bingung karena sedikit melupakan, ada yang tidak percaya dan ada yang merasa senang juga penasaran akan alasan Devan. Well, mungkin untuk yang terakhir, mereka bertiga sama - sama penasaran.

"Soooo.... Apa yang ngebuat lu berubah pikiran?" Pertanyaan Indra langsung pada intinya yang membuat Rey dan Wahyu hanya mengangguk setuju.

Memberi kode pada Wahyu, Devan merebahkan tubuhnya di sofa sebelum menangkap lemparan minuman dari Wahyu.

"Ga jelas sih, mood gw tiba - tiba berubah. Terus gw jadi tertarik aja." Ujar Devan asal dan kemudian menyesap minuman kalengnya.

Ketiga temannya memberi ekspresi yang sama. Mengernyitkan kening karena tidak mengerti.

"Maksud lu apaan?"

Devan mengangkat bahu.

"Ya gitu. Gw tiba - tiba pengen nyoba aja. Kayanya asik juga."

Indra yang tidak terima dengan alasan itu menatap Devan curiga.

"Lu ga mungkin ngidap pms kaya cewe - cewe kan Dev?"

"Anjir, ya engga lah!"

"Terus kenapa lu tiba - tiba mau?"

Tidak suka diinterogasi, akhirnya Devan meletakkan kaleng minumannya dengan kesal.

"Jadi sebenarnya lu pada mau apa engga?!" Bentak Devan yang membuat ketiga temannya langsung mengangguk bersamaan.

"Iya mau Dev! Okeoke!"

Indra yang paling bersemangat langsung mendekati Devan dengan senyuman sumringah nya.

"Dev! Gw yakin lu pasti bisa! Lu harus bisa mendapatkan hati Nona kita itu ya!" Dengan segenap harapan, Indra menyemangati Devan yang tentu saja karena ia menjadi pihak yang bertaruh akan keberhasilan Devan.

Sementara dua teman lain hanya menggeleng.

"Engga bakal mungkin. Lu tau sendiri gimana setianya Nona Almeera itu. Ga bakal bisa Dev." Rey begitu pesimis dengan kemampuan Devan yang bahkan belum memulai.

Membalas perkataan mereka, Devan hanya mengangkat bahu dan tersenyum.

"Gw ga peduli berhasil atau engga. Yang pasti gw punya maksud lain yang harus berhasil." Jawab Devan yang menarik perhatian ketiga temannya.

"Maksud lain?"

"Astaga! Anjir! Lu mau manfaatin dia ya?!" Indra langsung to the point dan membuat Wahyu ikut menebak.

"Jangan bilang lu benar - benar..."

Sekali lagi Devan hanya mengangkat bahu dan menyeringai.

"Well, itu urusan gw. Sekarang yg penting lu semua tau dan jangan lupa bayaran atas jasa gw."

"Hah?! Lho?" Ketiga temannya melirik bingung akan perkataan Devan.

"Disini, gw yang jadi korban taruhan lu. Jadi mau ga mau, lu semua harus bayar gw juga dong." Jelas Devan yang membuat ketiga temannya langsung mengeluarkan ketidaksetujuan mereka.

Sekali lagi Devan hanya mengangkat bahu tidak peduli.

"Itu urusan lu bertiga, gw cuma menjalankan apa yang kalian rencanakan."

"Wah, gabisa gitu dong Dev. Lu kalo niat bantu harus ikhlas." Ujar Indra yang tidak terima.

"Tapi, bener juga si Devan." Rey yang berniat membela Devan langsung di pelototi Indra dengan kesal.

Trapped in Trap (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang