T&T : Part 16

1.3K 150 27
                                    

Happy Reading!

"Maaf?" Lily menatap Mr. Brown tidak percaya.

Sebelum Lily bisa melakukan atau mengatakan hal lain demi membelanya, Rara langsung menghentikan wanita itu. Ia memberikan Lily tatapan dan gelengan hingga membuat Lily akhirnya mengangguk. Masih merasa kesal dengan perkataan Mr. Brown.

Pria itu sendiri membersihkn tenggorokannya dan terlihat tidak senang. Masih dengan kening yang mengerut, Mr. Brown menatap Rara tajam.

"Apa maksudnya ini? Apa kalian sedang mempermainkanku?" Ujar Mr. Brown tidak terima.

Yang bisa Rara lakukan hanya mencoba menenangkan Mr. Brown.

"Aku minta maaf, Sir. Tapi, aku sendiri tidak tau apa yang sudah terjadi. Lebih baik kita menemui Rion bersama." Ujar Rara pelan, tapi raut wajah Mr. Brown tidak terlihat setuju.

Ia menatap Rara curiga dan mendengus.

"Aku yakin ada alasan bagus di balik ini semua."

Beruntung Mr. Brown akhirnya berubah pikiran dan setuju untuk menemui Rion. Demi menemukan jawaban yang sesungguhnya. Ia juga tidak mau membuat keributan di acara ini. Bagaimana pun Adelia adalah ibu mertua Rion, anak dari sahabat dekatny.

"Aku akan memanggil Tuan Rion." Bisik Lily sebelum menghilang meninggalkan Rara dan Mr. Brown berdua.

Canggung, Rara hanya diam dan menunduk. Tidak tau harus mengatakan apa setelah ia dituduh bukan istri Rion. Sekali lagi Rara merasakan sakit di kepalanya juga dadanya. Raisa? Lagi? Kenapa nama itu membuat Rara ingin berteriak sekencang - kencangnya? Ia begitu frustasi setiap mendengar nama itu disebut, apalagi setelah ia tau apa yang telah dilakukan pemilik nama itu.

"Jadi, jika kau memang istri Rion. Dimana kau malam itu?" Pertanyaan itu membuyarkan lamunan Rara.

Ia menatap Mr. Brown dan mengedipkan mata sebelum mencoba menenangkan dirinya yang sedikit gugup. Mencoba mengingat malam apa yang di maksud Mr. Brown.

"Malam itu? Apa kita mungkin seharusnya bertemu?" tanya Rara yang memancing desahan kesal Mr. Brown.

Pria itu memutar bola matanya dan kembali menatap Rara. Masih tidak percaya dengan yang ia lihat saat ini. Bagaimana bisa wanita cantik, berkelas seperti Raisa berubah menjadi wanita gemuk yang sangat pendiam seperti ini? Kenapa Rion setuju untuk menikahi wanita seperti ini? Mengingat alasan dan semua kejadian yang pernah diceritakan ayah Rion, akhirnya Mr. Brown menyadari sesuatu.

"Iya, malam dimana Rion menghadiri pertemuan di Washington DC. Kau sebagai istrinya, seharusnya berada disana. Tapi, kemana kau pergi?" Ujar Mr. Brown tidak sabar, antara sengaja dan tidak membuat Rara semakin gugup.

Jantung Rara mulai berdebar tidak karuan, rasa gugup karena khawatir akan merusak hubungan kerja sama Rion membuat Rara berulang kali menelan ludahnya. Ia mencoba menenangkan diri dengan meremas jemarinya. Mencoba mencari kata yang tepat sebagai jawabannya.

"Oh, waktu itu.. waktu itu aku kurang enak badan."

"Jadi, kau tidak berada disana?" Mr. Brown menjawab cepat setiap perkataan Rara.

Rara diam dan bergerak tidak nyaman.

"Hmm.. Aku disana. Hanya saja, menunggu dikamar." Jawab Rara pelan, sedikit berbohong karena sejujurnya ia juga pergi bersama Devan.

"Lalu kau tau tentang wanita itu?"

Rara kembali diam dan masih menunduk. Merasa lebih gugup dari sebelumnya. Ia tau siapa yang dimaksud Mr. Brown. Jika ia bilang mengetahuinya, apa yang mungkin akan dipikirkan Mr. Brown? Apa dia akan mengira Rara bodoh atau bahkan tidak peduli? Mungkin Mr. Brown juga akan berpikir seperti Rion, jika Rara memiliki pria lain.

Trapped in Trap (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang