T&T : Part 19

1.4K 161 29
                                    

Happy reading!!

Rara membuka matanya perlahan dan mengerjap begitu melihat kasur di sebelahnya kosong.

"Hmm?" Rara menatap gorden yang masih tertutup, tidak tau apakah ini masih malam atau sudah pagi?

Kenapa Rion tidak ada? Apa tadi malam hanya mimpi? Atau apa pria itu memilih tidur di kamar lain?

Rara bangun dan duduk, memegang kepalanya yang sedikit pusing karena melakukan itu dengan tiba - tiba. Tapi, rasa penasarannya begitu besar karena melihat Rion tidak ada dimana. Kejadian ini pernah terjadi sebelumnya. Saat ia terbangun dan mengetahui jika Rion sudah pergi meninggalkannya.

Apa kali ini ia melakukan kesalahan lagi? Apa yang terjadi?

Panik, Rara mencari ponsel dan mengecek jam berapa ini?

"Jam 9?!" Rara memekik kaget saat mengetahui sudah pukul berapa saat itu.

Sudah hampir siang dan kenapa tidak ada yang membangunkannya? Dimana bi Sri? Kenapa beliau membiarkan Rara bangun jam segini? Ini tidak seperti biasanya. Apa bi Sri tidak ada dirumah? Tapi, biasanya tetap saja ada yang membangunkan Rara dengan membuka gorden atau memanggilnya jam 6 pagi.

Merasa ada yang tidak benar, Rara turun dari tempat tidurnya dan berjalan membuka gorden. Sinar mentari yang menyilaukan, membuat Rara menyipitkan mata dan mengerjap. Ia lalu membuka gorden biru tua nya dan membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya.

Ia lalu mengambil jubah tidurnya dan berjalan keluar kamar. Aroma masakan yang tidak biasa terhirup begitu Rara melangkahkan kakinya dari kamar. Ia mengernyit bingung karena tidak biasa bi Sri meminta pengurus rumahnya untuk memasak sarapan di pagi hari. Biasanya, mereka akan memanggang roti saja.

"Ah, Ulfa!" Begitu melihat salah satu pengurus rumahnya, Rara langsung memanggil.

Wanita bertubuh pendek dan sedikit berisi itu menoleh. Terlihat sedikit kaget melihat Rara.

"Eh, Neng Rara uda bangun?"

Rara tersenyum dan mengangguk.

"Bi Sri atau Lily dimana?" Tanya Rara langsung.

"Oh, Lily lagi keluar nemenin bi Sri sebentar neng. Beli bahan buat nanti malam." Jelas Ulfa yang membuat Rara mengernyit bingung.

"Nanti malam? Ada apa nanti malam?"

Mengeluarkan pertanyaan itu, membuat Ulfa refleks menutup mulutnya. Ia lupa untuk merahasiakan hal itu dan meruntukki diri sendiri karena sudah keceplosan. Ditambah dengan reaksinya, Rara jadi semakin bingung dan penasaran.

Apa ini alasan kenapa ia tidak dibangunkan? Ada apa memangnya?

"Emmm, itu. Aduh, neng. Nanti saya dimarahi bi Sri. Mending nanti neng tanya sendiri aja ya sama bi Sri." Rengek Ulfa merasa bersalah pada kepala pelayan di rumah itu.

Rara masih menatap Ulfa bingung dan mencoba berpikir. Memangnya ada apa? Apa yang sudah terjadi dan harus di rayakan? Hari apa ini?

Mencoba mengingat, Rara menghidupkan layar ponselnya dan melihat tanggal hari itu.

27 Agustus.

Ah! Tentu saja. Seperti biasa, setiap tahun pada tanggal dan bulan ini bi Sri dan Lily akan menyiapkan kejutan. Ternyata hari ini adalah ulang tahunnya. Rara hampir dan memang selalu melupakan hari lahirnya karena ia tidak begitu mengingat tanggal. Begitu juga dengan kejutan. Setiap tahun, ia akan selalu mengetahuinya karena ada saja yang tidak sengaja membocorkannya.

Rara tersenyum dan tertawa pelan. Lalu ia menatap Ulfa yang semakin merasa bersalah.

"Neng, pura - pura gatau ya? Nanti saya kena tegur lagi." Rengek Ulfa yang terihat hampir menangis dan membuat Rara tidak tega.

Trapped in Trap (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang