T&T : Part 2

2K 148 21
                                    

Happy reading!

'Aku sudah di Dubai.'

Rion terus menatap layar ponselnya tanpa henti. Tertegun pada notif pesan dari seseorang yang selama ini tidak pernah sekalipun menghubunginya secara langsung. Bahkan, Rion bisa menghitung berapa kali mereka bertatap muka dan mendengar suara satu sama lain. Sejarang itu hubungan mereka hingga hal kecil seperti ini membuat Rion benar - benar terkejut.

Apa yang merasuki istrinya itu hingga mengiriminya pesan seperti ini? Apa ada yang terjadi? Apakah ini sebuah prank?

Well, belakangan ini hal itu sedang marak terjadi hingga membuat Rion berpikir seperti itu. Bahkan ia mengecek ulang nomor ponsel Rara untuk memastikan dan itu memang ponsel istrinya.

"Dengan siapa Rara pergi?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja setelah sejenak ia berpikir.

Henry, asisten pribadinya yang duduk di kursi disamping supir menoleh sedikit menyahut pertanyaan Rion.

"Bu Hanum dan Bu Sri, Sir. Dua pengawal seperti biasa, Evan dan Lily." Jawab Henry singkat namun jelas.

Rion mengangguk lalu kembali menatap layar ponselnya.

"Apa ada masalah, Sir?" Tanya Henry dan Rion menggeleng.

"Tidak ada."

Setelah itu Henry mengangguk dan kembali menatap jalanan di depan. Sementara Rion masih memikirkan alasan apa yang mungkin terjadi?

Ia melirik jam yang terpampang jelas di layar ponselnya yang menunjukkan angka 4 dan saat ini sudah sore hari. Itu berarti sudah jam 12 dini hari di Dubai. Dan mengapa wanita itu tiba - tiba mengiriminya pesan setelah 1 jam berada disana?

Rion masih ingat sekitar 1 jam lalu, saat Henry memberitahunya bahwa pesawat Rara sudah mendarat. Itu artinya, wanita itu seperti biasa mengirimi Henry pesan untuk disampaikan padanya. Karena Rion tau, Rara tidak akan melakukan itu dengannya karena tentu saja wanita itu membencinya. Tapi, kenapa sekarang berbeda?

Apa mungkin Rara tidak sengaja memforward pesan untuk Henry padanya?

"Henry, tunjukkan pesan Rara."

Tiba - tiba mengatakan itu, Henry sempat bingung sebelum Rion menjelaskan dan barulah Henry menyerahkan ponselnya dengan pesan Rara di layarnya.

'Aku sudah di Dubai.'

Detik itu Rion mendengus geli. Seperti dugaannya, pesan itu memang terforward. Persis sama dan mengingat jam berapa disana saat ini, Rion bisa memakluminya.

"Apa ada yang salah, Sir?" Sedikit ragu, Henry bertanya dengan rasa penasaran.

Tapi, Rion hanya menggeleng dan tersenyum tipis.

"Tidak ada. Hanya kesalahpahaman."

**

"Neng. Neng. Bangun. Udah siang, neng." Bibi Sri mencoba membangunkan Rara yang masih mendengkur pelan.

Wanita itu memang sulit dibangunkan. Hanya ada satu cara, meski sedikit kasihan namun tetap harus dilakukan.

Bibi Sri menyentuh pelan daun telinga Rara dengan telunjuknya sebelum melompat mundur karena Rara akan kaget.

Dalam sekejap, Rara langsung membuka mata dan terduduk bangun. Ia menoleh ke kiri dan kanan dengan refleks, sebelum menggaruk telinganya yang disentuh bi Sri tadi. Dengan mata masih mengantuk, Rara terlihat bete.

"Ada serangga ya?" Tanya Rara sebelum menatap bi Sri yang menunduk karena merasa bersalah.

Bi Sri menggeleng dan akhirnya menatap Rara.

Trapped in Trap (ONHOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang