THE SHOW

1.1K 17 0
                                    


Sesuai janji, aku Regas dan Angga pulang sekolah hari itu mampir ke Studio Band untuk mulai latihan persiapan seleksi Band Pensi yg sekitar 3 minggu lagi dan acara Pensi nya sendiri satu bulan lagi.

"Kita mainin lagu apa?" tanya Regas sebelum memulai latihan.
"L'arc en ciel aja." tanggap Angga.
"Heh, kita band baru. Jangan bawain lagu yg cuma lo doang yg tau. Harus yg familiar." sahutku memberi saran.
"Pop? Ogah." tolak Regas.

"Yg agak ngebeat dikit, macam greenday atau blink gimana?" tawarku.
"Boleh tuh." sahut Regas
Akhirnya kami me-list beberapa lagu yg akan kami mainkan untuk latihan. Nantinya yg paling kami kuasai dan paling asik untuk diajak sing a long akan kami pilih untuk dibawakan saat seleksi nanti.

Hari itu aku pulang diantar Regas dengan motornya setelah pulang latihan band sempat kerumah Angga karena memang Regas selalu menaruh motornya disana dan berangkat nebeng mobil Angga.

Sesampainya dirumah sekitar pukul 6 sore aku mendengar ibuku sedang berbicara dan tertawa dengan seseorang di dapur.
"Assalamualaikum." sapaku begitu masuk rumah dan berjalan ke arah dapur untuk bersalaman dengan ibuku.
"Walaikumsalam." sahut ibuku dan seseorang yg cukup membuatku terkejut.
"Vina? Ngapain kamu disini?" tanyaku menyelidik.
"Ketemu Mama kamu. Boleh kan tante?" jawabnya manja seraya memeluk ibuku dari samping.
"Iya boleh." jawab ibuku seraya tersenyum kearah Vina.

"Kamu mending mandi sana nji, heran Mama kamu tuh udah kelas tiga masih aja pulang sore." lanjut ibuku protes yg tak kujawab dan berlalu ke arah kamarku.

Dikamar saat sedang merapikan barang-barangku, pintu kamar diketuk yg kupikir Vina.
"Bentar." sahutku seraya berjalan ke pintu dengan bermalasan namun begitu kubuka ternyata ibuku.
"Nji. Mama mau ngomong sebentar." ucap ibuku yg membuatku heran seraya masuk kamar dan menutup pintu.
"Nji." ujar ibuku sambil menatapku serius.
"Apaan sih mah? Serius amat." sahutku.
"Kamu jangan judes gitu sama Vina. Mama tau kamu udah punya Clara, tapi kalian kan masih bisa berteman. Kasian Vina. Kamu kan tau Vina selalu sendiri di rumahnya mungkin dia kesepian makannya datang kesini." ujar ibuku panjang lebar.

"Tapi kan ga harus kerumah juga mah." protesku.
"Ya udah anggap aja dia nemuin Mama bukan kamu, udah sana kamu mandi abis itu ikut makan udah siap masakannya." tutup ibuku yg kujawab dengan cemberut.

Bagaimanapun juga aku kepikiran terkait permintaan Clara yg memintaku menjauhi Vina dan tidak lagi berhubungan dengannya.

Kedatangan Vina kerumah tentu cepat atau lambat akan berdampak buruk bagi hubunganku dan Clara kedepannya. Aku hanya bisa menghela nafas dan pasrah akan keadaan. Mungkin ini yg dimaksud Vina sebagai cara dia merebut aku dari Clara, menggunakan ibuku.

Ilustrasi Vina

Malam itu Vina ikut makan malam bersama keluargaku, ayahku yg saat itu baru mengenal Vina cukup heran juga namun suasana mudah cair mengingat sifat Vina yg memang sangat mudah bergaul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu Vina ikut makan malam bersama keluargaku, ayahku yg saat itu baru mengenal Vina cukup heran juga namun suasana mudah cair mengingat sifat Vina yg memang sangat mudah bergaul.

"YOUTH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang