Mingyu meremas botol plastik air mineral yang telah kosong karena habis ia minum dengan cepat beberapa saat lalu, Soonyoung yang baru datang ke kafetaria kampus hanya menatap bingung ke arah sahabatnya.
"Gyu, kamu tidak makan?" pemuda itu melirik ke meja Mingyu yang kosong tanpa nampan makanan.
"Tidak nafsu."
"Tumben, padahal menu hari ini enak." Soonyoung langsung menyuap nasi beserta lauknya, ia terlihat sangat lapar.
"Jihoon.... kemana?" tanya Mingyu ragu pada pemuda yang duduk di sampingnya.
"Hmm... mungkin sekitar satu jam lagi kelasnya selesai. Ada apa memangnya?"
Mingyu tak langsung menjawab, ia hanya menarik nafasnya dengan sangat dalam dan menghembuskan dengan perlahan. Kepalanya masih terasa mendidih mengingat kejadian semalam. Belum genap sehari Wonwoo tinggal di rumahnya, namun ia sudah membuat kesal Mingyu semalaman.
Mingyu masih ingat dengan sangat jelas, saat pukul 12 malam, ia mendengar pintu kamarnya diketuk. Awalnya terdengar pelan, namun berubah kencang karena si pengetuk pintu itu tidak sabar lantaran pintu tak kunjung dibuka.
Dengan malas, Mingyu bangun dari tidurnya dan membuka pintu kamar. Wonwoo dengan wajah innocentnya datang ke kamar Mingyu dengan memeluk boneka kelinci.
"Ada apa?"
"Hmm itu?"
"Ini sudah tengah malam, kenapa? Kamu takut tidur sendirian?" Mingyu melirik ke arah boneka yang terus dipeluk gadis itu. "Di rumah ini tidak ada hantu, itu halusinasi kamu. Makanya, kamu berdo'a sebelum tidur."
Wonwoo terdiam.
"Apa? Mau tidur bersamaku?"
"Cih, percaya diri sekali kamu!"
"Lalu, tengah malam membangunkan aku ada apa?" tanya Mingyu semakin kesal karena ia paling kesal saat ia tidur ada yang mengganggu.
"Aku? Aku hanya mau minta password wifi saja."
Mingyu terdiam.
"Cepat berikan! Aku sangat membutuhkannya!"
Mingyu terkejut dengan nada tinggi bicara gadis itu padanya.
"Yak! Cepat berikan atau aku tanya pada Aunty sekarang!" ancamnya dengan sorot mata yang tajam. Mingyu tak membalas ucapan gadis itu, ia langsung beralih ke meja belajarnya dan menuliskan catatan kode password wifi rumahnya.
"Ini!"
Tanpa mengucap terima kasih, Wonwoo merebut secarik kertas dari tangan Mingyu dan langsung kembali masuk ke dalam kamarnya. Mingyu hanya mengepalkan kedua tangannya merasa sangat kesal dengan sikap Wonwoo padanya.
Mingyu berharap ia kembali tidur dengan tenang, namun kenyataannya tidak seperti yang ia harapkan. Ia mendengar suara-suara berisik dari kamar Wonwoo. Saat ia melihat jam di ponselnya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari.
"Apa yang dikerjakan anak itu? Memangnya dia tidak tidur?" Mingyu menggerutu kesal langsung keluar kamar untuk memeriksa sendiri.
Dengan kesal ia menggedor pintu kamar, ia membalas perbuatan Wonwoo yang sempat mengganggu tidurnya tadi. Wonwoo membuka pintu dengan tatapan polos andalannya.
"Ada apa?"
"Yak! Ini sudah jam berapa? Berisik!! Kamu tidak tidur? Besok tidak sekolah?"
Bukannya merasa takut dimarahi malah Wonwoo bersikap angkuh lagi. "Itu urusanku, sebaiknya kamu tidur saja. Jangan ganggu aku lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Oppa
FanfictionMingyu, pemuda tampan berusia 20 tahun. Selama ini hidupnya berjalan normal, lurus dan biasa saja, namun sejak Jihoon sahabatnya meramalkan sesuatu maka kehidupan Mingyu mulai berubah. Orang tuanya mulai berubah, dengan kehadiran orang baru dalam ke...