40 - Happily ever after

856 104 133
                                    

Wonwoo merasa cemas, dalam waktu 60 menit pesawat yang mereka tumpangi akan segera mendarat. Ia segera berjalan ke toilet untuk mencuci mukanya agar terlihat lebih segar. Merias wajahnya seperti biasa untuk menyamarkan wajah lelahnya setelah penerbangan jarak jauh, sementara Mingyu lebih memilih tidur.

Rasa tidak sabarnya semakin kuat saat burung besi itu mendarat dengan sempurna. Supir pribadi sudah menunggu di bandara untuk menjemput dan selanjutnya Wonwoo meminta untuk mampir ke sekolah Minjun. Ia sangat merindukan putranya.

"Mah!" Teriakan kencang dari bocah tampan itu dan langkah kakinya sangat cepat langsung menubruk wanita cantik yang sudah menunggu di luar kelas.

"Mama sudah pulang!" Teriaknya senang, dan Wonwoo ikut tersenyum senang.

"Iya, mama sudah pulang dan jemput sekolah." Ucap Wonwoo senang.

"Tidak kangen dengan papa?" Mingyu menunduk menyamakan tinggi putranya. Tanpa menjawab, bocah itu langsung memeluk sang ayah. Sang pengasuh ikut merasa senang melihat anak majikannya bisa berkumpul lagi dengan orang tuanya.

Mampir ke sebuah restoran, makan siang bersama menjadi agenda selanjutnya yang telah Wonwoo susun. Minjun merasa senang bisa makan bersama, pengasuh dan supir pun ikut makan dalam restoran yang sama.

"Akhirnya dia kembali tertawa." Ucap Pak Shin ikut merasa senang melihat cucu pertama keluarga Kim itu banyak tertawa ditengah kedua orang tuanya.

"Iya, kasihan dari kemarin selalu tanya mamanya kapan pulang." Balas Hyun sang pengasuh yang terus tersenyum senang ikut tertular kebahagiaan dari keluarga kecil itu.

Pria paruh baya yang sudah ikut keluarga Kim sejak Wonwoo masih sekolah itu mengangguk mengerti. Ia adalah salah satu saksi romansa masa remaja Mingyu dan Wonwoo hingga menikah dan punya anak.

🍀🍀🍀

"Minjun tidak tidur di kamarnya?" Protes Mingyu saat hendak istirahat. Pria tampan itu berkacak pinggang melihat putranya tidur di ranjang mereka.

"Hmm... biarkan malam ini dia disini, aku masih kangen..." ucap Wonwoo dengan nada manja dan terus mengusap lembut punggung mungil putranya yang nyaman terlelap di samping sang ibu.

"Jangan terlalu dimanjakan..."

"Iya... takut sekali papanya kurang perhatian."

"Bukan begitu..."

"Lalu? Kalau aku perhatikan memang benar yang orang katakan, anak laki-laki pertama seakan jadi musuh untuk ayahnya."

"Hahahaha!" Mingyu tertawa keras yang langsung berhenti saat istrinya melempar bantal, khawatir tidur sang anak terganggu.

"Kamu ya, selalu saja percaya hal seperti itu."

"Dan terbukti..." Wonwoo memeletkan lidahnya membuat Mingyu gemas seketika langsung mendekati dan melumat bibir kesayangannya itu. Selagi mereka saling beradu bibir maka Minjun tiba-tiba merengek seolah bermimpi buruk dan membuat keduanya terkejut langsung berjauhan.

"Ssshhh ssshhhh...." Wonwoo refleks menutup wajah putranya dengan telapak tangannya dan terus mengusap punggung hingga sang putra kembali terlelap.

Mingyu hanya pasrah dan sedikit merajuk, berjalan ke sisi lain ranjang untuk mulai merebahkan tubuh lelahnya. Walau menunjukkan ekspresi merajuk, namun ia tetap memberikan selimut untuk istri dan putranya.

Wonwoo tersenyum manis, Mingyu membalasnya dan berakhir memberikan kecupan selamat tidur untuk istri dan putranya yang sangat nyaman memeluk sang ibu. Biarlah Mingyu mengalah malam ini.

Good OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang