46. FLASHBACK (1)

507 29 1
                                    

11 tahun yang lalu.

Tuan kim mempunyai hotel Bintang 5 di tengah kota Newyork. Disaat itu sekertaris Tuan kim mengundurkan diri karena akan pindah negara. Disaat itu perusahaan nya dibutuhkan sekertaris.

Tokkk tokkkk

"Masuk". Ucap Tuan Kim hyung suk

"Permisi sajangnim saya Park nara sekertaris baru anda".

"Ahh, benarkah?, silahkan duduk dulu". Ucap Tuan kim menyuruh Nara untuk duduk di sofa.

Mereka berbincang bincang tentang sebuah pekerjaan untuk Nara. Nara memandang visual Tuan Kim yang mempesona bahkan ia telah memiliki 3 anak. Nara memuji fisik Tuan Kim yang telah masih muda.

"Baiklah sampai di sini, nanti jika saya membutuhkan mu saya akan memanggil mu". Ucap Tuan kim langsung beranjak ke meja nya.

"Ba-baik Sajangnim". Ucap Nara ia langsung keluar.

Nara keluar ruangan sajangnim dalam keadaan senyum senyum sendiri.

"Dia sangat tampan ya sangat di sayangi ia telah berkeluarga". Ucap nara kembali ke meja kerja nya.

*****

Tuan kim pulang ke rumah membawa sekretaris nya karena istri nya Kim Soraa ingin mengenal sekertaris baru suami nya.

"Ahhh akhirnya kita bertemu, senang bertemu dengan mu Nara-si". Ucap ramah Nyonya kim.

Nara tersenyum. "Senang bertemu dengan mu Nyonya".

"Perkenalkan ini anak anak saya".

"Yang tua Yoonjin ia berumur 15 tahun, yang kedua Hana berumur 13 tahun, dan yang ketiga Kayla berumur 7 tahun". Ucap Nyonya Kim memperkenalkan anak anak nya.

"Wahhhh sungguh sangat sempurna visual mereka". Puji Nara

"Ahhh begitulah perpaduan ku dan suamiku". Ucap nyonya kim terkekeh.

Dalam benak Nara ia sungguh sangat iri melihat keluarga sempurna di hadapan nya ini.

Mereka melanjutkan ke makan malam bersama setelah perkenalan dam perbincangan antara Nyonya Kim dan sekertaris suami nya.

"Ahh iya, jika kau takut sendirian tinggal saja di rumah ini". Ucap nyonya kim tanpa sungkan.

"Sayang". Peringat Tuan Kim

"Kenapa sayang, aku hanya pernah mengalami tinggal sendirian di kota besar ini dan itu sangat menakutkan, benar kan Nara". Kebaikan hati nyonya kim memang tidak ada tandingan nya.

"Tidak perlu nyonya, saya tak ingin merepotkan nyonya". Ucap Nara.

"Tidak sama sekali merepotkan". Ucap nyonya kim tersenyum. Sang suami hanya menghela nafas nya ia juga tidak bisa menolak kehendak istri nya.

"Terima kasih nyonya".

Semenjak makan malam bersama itu Nara mulai terobsesi dengan keluarga itu.

Tuuuttt tuttttt

"Nara-si tolong bawa berkas nya keruangan ku". Panggil tuan kim.

Nara langsung berjalan cepat menuju ruangan Tuan kim.

"Ini sajangnim". Ucap nara meletakkan berkas nya di atas meja.

"Baiklah terima kasih".

PAIN (Kim Seokjin) - [TAMAT ☑️☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang