Our Destiny [Completed]

04

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys love
M-Preg

Our Destiny

Setiap angka pada kalendar ia silangkan dengan spidol merah menandakan hari berlalu begitu cepat. Tak terasa bulan akan segera berganti, namun dirinya masih saja setia diposisi. Memikirkan banyak hal yang membuat dirinya dari hari ke hari semakin terbebani.

Setelah insiden makan malam bersama keluarga sang suami yang berakhir menangis tersedu-sedu di taman sendirian, Baekhyun memilih untuk menciptakan jarak pada sang suami. Ia masih merasa kecewa dan sakit hati atas reaksi sang suami yang tak mengambil sikap apapun terkait perjodohan itu.

Semakin meyakinkan dirinya jika sang suami memang benar adanya menyetujui keputusan yang dibuat pihak keluarganya. Meskipun begitu, bukan berarti Baekhyun berhenti melayani sang suami.

Ia tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya, menyiapkan segala keperluan yang pria itu butuhkan. Yang berbeda adalah sikap diam Baekhyun pada sang suami yang membuatnya uring-uringan.

Sebenarnya Siwon ingin berbicara empat mata mengenai perjodohan itu. Ia tahu jika dirinya salah karena tidak berkata apa-apa akan rencana yang dibuat pihak keluarga. Siwon hanya merasa tak sanggup melihat kesedihan Baekhyun saat mengetahui rencana itu. Jadi ia lebih memilih menyimpannya rapat-rapat dan akan mengatakannya diwaktu yang tepat.

Tapi keinginannya berakhir menjadi angan belaka saat sang ibu dengan sikap arogannya secara gamblang mengutarakan rencana itu tanpa adanya basa-basi. Sontak saja memancing reaksi tak terima dari sang pendamping hingga mereka berakhir seperti sekarang ini.

Walaupun mereka sering terlibat pertengkaran, namun Siwon bukanlah pria pengecut yang begitu saja tak memikirkan perasaan sang suami mungilnya. Setiap kali mereka bertengkar dan saling melempar kata kasar, Siwon pasti berakhir menyesal dan merutuki diri yang sudah kejam melukai Baekhyun dengan sikap kurang ajarnya.

Jadi hari ini ia ingin meluruskan segala sesuatunya meski dirinya tak yakin jika hal ini akan berakhir baik. Setidaknya ia sudah berusaha memperbaiki situasi.

"Baek...bisakah kita bicara sebentar? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" pintanya dengan penuh kelembutan.

Hening. Baekhyun yang sibuk berkutat di area dapur tak menggubris permintaan sang suami tampannya, bahkan atensinya tetap setia memperhatikan olahan masakan yang sedang ia buat. Dirinya begitu enggan melihat wajah sang suami yang acapkali mengingatkannya atas acara makan malam yang -sialnya- membuat dirinya sakit hati.

Siwon merajut langkah mendekati si lelaki mungil berparas cantik itu kemudian melingkarkan lengan kokohnya pada pinggang ramping miliknya. Membuat empunya berjengit kaget dan seketika menghentikan aktifitas yang ia kerjakan.

Siwon menghela nafas sebelum memulai "Aku tahu kau masih marah dan kecewa padaku, Baek. Tapi jujur saja, aku tidak berniat seperti itu. Sebenarnya, aku ingin sekali memberitahumu mengenai hal ini, hanya saja aku tak sanggup melihat bagaimana ekspresi terlukamu setelah mendengarnya" ungkapnya lirih penuh sesal.

Baekhyun tak bergeming. Ia masih berada diposisi dimana sang suami memeluknya dari belakang dengan dagu ia daratkan di bahu kanannya. Membiarkan prianya sesekali menghirup tengkuk dan mendaratkan kecupan disana.

"Jadi aku memilih bungkam sementara waktu dan akan mengatakannya di saat yang tepat. Tapi sialnya ibuku itu memang benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya..." nafasnya memburu setiap mengingat sikap sang ibu yang tak berperasaan.

"...dan membuatmu menanggung rasa sakit serta kecewa atas perkataan ibuku. Maafkan aku, Baekhyun-ah" pintanya penuh ketulusan.

Gejolak yang coba Baekhyun bendung sejak tadi menyeruak begitu saja menguasai diri. Membuatnya melepas pelukan hangat penuh romansa itu dan membalikan badannya menghadap sang suami.