06

7.8K 877 20
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys love
M-Preg

Our Destiny

Pagi menyambut begitu cerahnya disertai bias matahari pagi yang hangat nan menghangatkan, membuat semua orang bersemangat dalam menjalankan hari dalam beraktifitas. Termasuk seorang laki-laki berperawakan tinggi tegap yang sudah berada di kantor pagi-pagi sekali. Sibuk berkutat dengan tumpukan kertas berisikan rangkaian kata itu.

Park Chanyeol selaku bos pemilik PCY Company sangat mendedikasikan waktu dan hidupnya bagi aset berharga turun temurun itu mengingat bagaimana perusahaannya telah melalui proses panjang penuh perjuangan serta pengorbanan dalam pendiriannya. Jadi, ia tak mau tempat dimana ia mencari nafkah itu hancur begitu saja dikarenakan dirinya yang lengah dan malas.

Sebisa mungkin dirinya melaksanakan tugasnya dengan baik meski jujur fisik dan batinnya sudah berteriak tak mampu menjalani segala tuntutan dari pihak keluarganya. Termasuk menjadi pemimpin perusahaan. Perhatiannya yang fokus terhadap berkas perusahaan teralih saat bunyi pintu dibuka terdengar. Menampakkan sosok wanita paruh baya dengan pakaian modis nan elegannya yang melangkah anggun menuju sofa ruangan.

Nyonya Park -ibu dari Park Chanyeol- menyilangkan kaki penuh wibawa saat bokongnya telah mendarat di sofa empuk berwarna abu itu. Matanya pun ia layangkan menuju si pria muda yang merupakan anak satu-satunya keluarga Park.

Chanyeol yang mendapat feeling buruk atas kedatangan sang ibu hanya menghela nafas frustasi. Ia jelas mengetahui maksud tujuan dari kemunculan sang ibu di kantor pagi-pagi sekali, dan hal ini membuatnya ingin menghilang sejenak di hadapan sosok orang yang telah melahirkannya ke dunia.

"Aku tidak tahu kenapa kau tetap bersikeras mempertahankan dia, Chanyeol-ah. Tidakkah kau memikirkan nasib keluarga kita? Tidakkah kau tidak ingin memiliki seorang anak? Apa kau tak memikirkan bagaimana perasaan eomma dan appa yang sudah sangat ingin menimang cucu?.."

Nyonya Park mendesah frustasi "..aku tidak ingin kematian ku berakhir tidak tenang dikarenakan tak berhasil melihat dan menyentuh seorang cucu!!!" jelas nyonya Park panjang lebar penuh rajukan saat kekesalan mendera dirinya.

Lihat! Chanyeol sudah menebak jika ibunya akan membahas masalah ini. Masalah dimana membuat hubungan antara ia dan Irene menjadi kurang harmonis beberapa bulan ini. Entahlah! Chanyeol pun sebenarnya tak paham mengapa bisa demikian.

Padahal sebelumnya, dirinya merasa jika hidup bersama Irene -dan jauh dari orang-orang yang membuat mereka tertekan- akan semakin mempererat dan memperkuat jalinan kasih keduanya. Tapi nyatanya mereka justru semakin merenggang dari hari ke hari.

"Tolong, jangan membuat kepalaku semakin pusing.." mohon Chanyeol seraya tangan memijat pelipis "..ini masih terlalu pagi untuk membicarakan hal yang akan membuat kita berakhir dalam percekcokan!" peringatnya, tak tahan lagi akan sikap sang ibu yang semena-mena.

Nyonya Park berdecih tak terima atas ucapan Chanyeol yang menurutnya sangat tidak sopan terhadap dirinya.

"Lantas, apakah aku harus terus diam dan menunggu permintaanku yang takkan pernah terwujud dari wanita itu?.." hardik nyonya Park saat emosinya mulai berkumpul menguasai raganya

"..eomma takkan pernah berhenti melakukan ini sampai kau mewujudkannya, Park Chanyeol!!" nyonya Park menekankan kalimat demi kalimatnya, mempertegas jika ia sudah muak atas sikap Chanyeol yang bebal dan tak mau itu.

Pria yang menjadi pelampiasan emosi dari wanita paruh baya itu hanya bisa menghembuskan nafas keras-keras. Sangat tertekan atas perbuatan sang ibu yang semakin hari mendesaknya supaya menuruti keinginan sosoknya.

Our Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang