05

8K 909 25
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys love
M-Preg

Our Destiny

Di rumah bergaya minimalis itu sosok seorang Park Chanyeol tengah duduk diam di sofa ruang tamu seraya kaki panjang nan jenjangnya membuat pola menyilang; menguarkan pesona jantan yang memikat dengan tatapan menerawang. Memperhatikan penuh seksama sebuah meja di depannya yang sama sekali tak ada benda menarik di atas sana.

Senyuman tak henti-hentinya tersungging manis menghiasi paras tampannya. Bahkan tak sadar sebuah kekehan kecil lolos di celah bibir tebal nan basah miliknya. Membuat siapapun orang yang melihat akan memberi cap bahwa dirinya tengah tidak waras. Termasuk sang istri -Irene.

Sedari tadi Irene memperhatikan suaminya yang entah apa alam bawah sadarnya itu lakukan hingga membuat Chanyeol -sang suami- tak menyadari atas tingkah laku tak warasnya tersebut. Irene pun menghampiri sosok sang suami dan melayangkan salah satu tangan di atas lengan berotot sang suami.

"Chan...apa yang kau pikirkan? Sepertinya hal menyenangkan baru saja terjadi hingga kau tak henti-hentinya mengumbar sebuah senyum" rasa penasaran sang wanita membuatnya tak segan melempar sebuah tanya pada sang suami "Bisakah kau menceritakannya?"

Chanyeol sedikit tersentak saat tangan kecil nan halus itu menepuk lengan kokohnya. Ia berdehem kecil sebelum menggelengkan kepalanya.

"Tidak terjadi apa-apa, Irene-ah" kilah Chanyeol cepat tak ingin sang istri tahu hal apa yang membuatnya senang bukan main.

Irene memberi tatapan menyelidik. Menelisik dari atas sampai bawah anggota tubuh sang suami seolah ia tengah mencari sebuah benda berharga yang telah lama hilang disana. Kalau tidak terjadi sesuatu lantas mengapa sikap sang suami sangatlah aneh? Tidakkah ia patut curiga atas jawaban sang suami yang seperti menutupi sesuatu?

Namun, Irene tak ingin mempermasalahkannya hingga ia mengedikkan bahu cuek. Memaklumi tingkah laku tak wajar suaminya.

"Kalau begitu aku akan ke kamar lebih dulu. Aku sungguh lelah akibat pekerjaanku" pamit Irene sebelum beringsut pergi ke kamar.

Lagi-lagi Chanyeol hanya bergumam, mengijinkan sang istri pergi ke kamar mereka berdua lebih dulu tanpa dirinya. Sesaat setelah raga sang istri telah tertelan di balik pintu, kini hanya tinggal ia seorang diri di ruang tamu, masih setia dengan posisi duduknya yang tampan penuh wibawa.

Chanyeol kembali tersenyum tidak jelas disertai sebuah tawa kecil keluar dari bibirnya. Tidakkah merasa penasaran hal apa yang membuat seorang Park Chanyeol berlaku seperti orang gila?

Pantai. Iya. Tempat dimana ia menghabiskan waktu bersama seseorang yang secara tak sadar mencuri perhatiannya. Bagaimana tingkah menggemaskan si pria mungil yang membuatnya meledakkan tawa, keceriaannya yang terus terumbar saat mereka bermain, senyum gembira yang terpatri jelas di wajah mulus tanpa cela itu. Semuanya terputar jelas di otaknya, membuatnya entah kenapa merasa senang bukan main saat momen itu menguasai pikirannya.

Sudah sangat lama dirinya tak merasa seperti ini. Mungkin, dulu ia pernah merasakan euforia seperti sekarang saat keadaan ia dan sang istri masih dalam suasana senang tanpa ada beban yang memberatkan jiwa serta raga mereka.

Namun setelah mereka berumah tangga ditambah berbagai masalah yang silih berganti berdatangan membuat hubungan mereka terasa jauh. Seperti terdapat sebuah jurang lebar nan dalam berada di tengah-tengah mereka. Menciptakan sebuah jarak pemisah tak kasat mata diantara keduanya.

Jadi, waktu malam nan berharganya Chanyeol manfaatkan sebaik-baiknya demi memutar ulang kilasan adegan-adegan yang terjadi beberapa jam yang lalu bersama pria mungil bermarga Byun itu. Membuat sesuatu dalam dirinya membuncah begitu saja, meletup-letup bagai kembang api dengan berbagai rupa dan warna. Sangat menyenangkan.

Aku harap rasa ini menjadi permanen dalam ragaku. Menghantarkan sejuta kehangatan di dalamnya membuatku selalu bersemangat dalam menjalani hari. Tidakkah terasa menyenangkan? Jadi, tolong jangan biarkan euforia ini hilang. Biarkan aku memilikinya, bila perlu selamanya - Park Chanyeol

Our Destiny

Tak jauh berbeda dengan kondisi Chanyeol, pria bernama Baekhyun pun sedari tadi mengembangkan senyuman manis di wajah cantiknya. Juga, jempol kiri jarinya ia bawa masuk ke dalam mulut. Membiarkan gigi rata dan putihnya mencetak guratan di kulit ibu jarinya.

Baekhyun tengah berbaring di atas ranjang ditemani sang suami di sisi kanannya yang tengah berkutat dengan ponsel miliknya. Sama sekali tak menyadari sikap sang suami kecil dan manisnya yang tengah berbahagia atas sesuatu.

Perhatian Siwon senantiasa terpaku dengan layar pipih di tangannya, sibuk membalas pesan dari seseorang yang raganya berada di belahan bumi lain. Terkadang sudut kirinya tertarik ke atas menciptakan sebuah senyum miring tampan terlukis di parasnya.

Merasa bosan akan kegiatannya, Siwon memutuskan untuk mematikan ponselnya kala merasa tiada lagi pesan apapun yang mesti ia balas selain dari orang itu. Ia membawa dirinya mendekat ke arah Baekhyun, memastikan apakah sang pasangan telah terlelap dalam mimpi atau masih tersadar.

Tetapi yang ia dapati keadaan Baekhyun yang justru lebih dari itu. Kedua mata indahnya terpejam, namun masih dapat ia tangkap sayup-sayup suara kekehan kecil nan halus keluar dari bibir tipisnya. Mengundang rasa heran sekaligus penasaran hal apa gerangan yang membuat suami mungilnya dilingkupi rasa suka cita.

"Sepertinya suami kecilku tengah merasa senang terhadap sesuatu yang baru saja terjadi" duga Siwon sekalian memancing atensi si kecil "Apa kau tak ingin membaginya dengan suamimu ini?" pintanya tulus.

Baekhyun membuka matanya spontan, baru sadar jika dirinya tidaklah sendiri di dalam kamar. Senyum yang setia tersemat di bibirnya perlahan luntur berakhir menampilkan garis lurus di celah cherry-nya. Suasana pink yang ia nikmati seketika hancur saat mendengar suara sang suami. Sangat merusak momen berharga nan langka yang Baekhyun punya.

Baekhyun merapatkan selimut yang sejak tadi membungkus tubuhnya. Dirinya masih setia memunggungi sang suami, tak berniat membalik badan untuk menatap sang pendamping yang sudah menemani dirinya selama 5 tahun lebih ini.

"Bukan apa-apa, Siwon" sinis Baekhyun tajam

Siwon yang mendengar hanya menghela nafas berat mengetahui sikap pria manisnya masih kaku terhadapnya akibat kejadian tadi pagi. Jadi ia lebih memilih mengalah dan tak menyahut ucapan Baekhyun, membawa dirinya berbaring di atas ranjang yang sama.

Saat deruan nafas teratur terdengar menyapa telinga, Baekhyun seketika membuka matanya kembali. Ia menengok ke belakang punggung, melihat sekaligus memastikan jika sang suami dominannya telah berada di dunia mimpi. Baekhyun pun merubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Membiarkan kedua obsidian cokelat gelapnya menatap langit-langit kamar.

Membawa pikirannya melayang ke momen dimana ia menikmati waktunya seharian ini bersama seseorang yang membuatnya nyaman serta aman di dalam dekapan hangatnya. Kejadian itu berulang kali berputar di dalam pikirannya. Menghujaninya dengan sejuta rasa kehangatan dan kebahagiaan yang telah lama lenyap dimakan oleh waktu.

Beberapa kali ia berusaha mengenyahkan momen manis itu, namun tetap saja hal itu setia mengunjuk diri dalam benaknya. Dan entah ini kali keberapa ia mengulas senyum senang seakan bibirnya tak lelah untuk menarik dirinya menciptakan lengkungan ke atas di wajah.

Ah! Tak peduli! Baekhyun biarkan begitu saja adegan antara dirinya dan si lelaki bermarga Park di pantai beberapa jam lalu mengambil alih kewarasannya. Membiarkannya terhanyut dalam suasana senang penuh debaran kebahagiaan hingga sang dewa mimpi menjemput jiwanya. Membawanya melayang jauh menuju dunianya untuk beberapa jam ke depan.

Tuhan, bisakah kau membiarkan aku menikmati momen seperti itu lagi dikemudian hari? Itu sungguh menyenangkan dan berhasil mengembalikan diriku yang telah lama tenggelam dalam duka lara dan nestapa. Aku mohon padamu agar kedepannya nanti engkau selalu menempati diriku dalam hal membahagiakan seperti yang terjadi saat yang lalu hingga aku mampu merangkainya dalam memori panjang dalam diriku - Byun Baekhyun

To be continued

Our Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang