11

7.1K 719 29
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol

Boy x Boy
Boys love
M-Preg

Our Destiny

Suasana pagi begitu menyegarkan. Tak pelak membuat siapa saja pasti merasa semangat menjalani hari. Hanya saja semua tidak berlaku demikian di kediaman Chanyeol dan Irene. Prahara kemarin malam sangat membekas di benak masing-masing. Hal itu terbukti dengan sikap diam-diaman mereka selama melakukan kegiatan sehari-hari.

Tidak ada suara, hanya bunyi geseran benda-benda mati mengisi kekosongan ruangan. Si pria Park begitu sibuk memainkan jari-jari besarnya di atas keyboard laptop, sementara sang istri memainkan pisau dan tangan begitu lincah mengaduk segala macam bumbu-bumbu penuh rasa. Menggoda siapa saja mencicipi hasil hidangan yang sebentar lagi akan matang.

Menit-menit berlalu tanpa sepatah kata pun mengudara. Mereka senantiasa bungkam. Memilih larut dalam kesibukan masing-masing tanpa saling bertegur sapa seperti biasa. Irene melenggang pergi menuju kamar, mempersiapkan diri sebelum berangkat ke agensi.

Chanyeol yang sedari awal sudah rapi dengan pakaian kerja tinggal menunggu waktu dan menyelesaikan beberapa urusan sebelum berangkat ke kantor. Asap kopi mengepul hangat nan nikmat sama sekali tidak mengusik konsentrasinya. Membiarkan cairan hitam pekat dalam cangkir itu mendingin tak dicicipi.

Derap langkah tergesa berasal dari tangga sedikit membuyarkan fokus. Kedua bola mata bulat Chanyeol menyudut. Memastikan jika yang membuat gaduh akibat hentakan kaki itu benar sang istri adanya.

"Aku sebentar lagi akan pergi. Tidak tahu pulang jam berapa, jadi jangan membuang tenaga mu untuk menantiku" ujarnya datar namun badan memunggungi.

Irene memasukkan makanan matang ke dalam kulkas "Aku sudah memasak banyak untukmu. Jadi kau hanya tinggal menghangatkannya saja. Ah..atau kalau kau tak ingin memakannya, tinggal dibuang saja ke tempat sampah. Mudah bukan?" Irene berujar enteng namun penuh sarkasme.

"Satu lagi..." tubuhnya kini berbalik menghadap Chanyeol yang duduk di sofa ruang tamu "...dua hari lagi aku akan pergi ke luar negeri melakukan rangkaian pemotretan, sekaligus menghadiri berbagai event fashion. Sebulan aku tidak akan di rumah, jadi tak usah khawatir" jelasnya panjang lebar dengan seulas senyuman manis penuh kepalsuan.

"Jadi... selamat bersenang-senang" Irene mengakhiri percakapan sepihaknya dengan melenggang pergi tanpa ada lagi basa-basi.

Chanyeol tahu betul maksud kalimat selamat bersenang-senang yang terucap dari belahan bibir tipis itu. Jelas istrinya -Bae Irene- menyindir dirinya terang-terangan menganggap jika kepergiannya akan mempermudah aksesnya untuk menemui si pria manis. Ia tahu dirinya sudah kejam dan tega karena menoreh luka mendalam bagi sang istri.

Ia pun tak mengerti kenapa hatinya kini sudah berpindah haluan. Memilih berlabuh pada si dia yang berstatus milik orang lain. Tapi jujur, Chanyeol tidak bisa membohongi diri bahwa ia pun jatuh terlalu dalam pada sosoknya. Membuat ia memberi space di tempat spesial di relung hati paling dalam hingga berakhir dikuasai penuh oleh si pria bermarga Byun.

Membayangkan itu sudah membuat Chanyeol tersenyum tampan. Semburat merah samar terlihat di kedua pipi mengingat-ingat hal-hal yang mereka lalui. Termasuk ciuman di dalam mobil miliknya kemarin. Chanyeol masih bingung dan tidak habis pikir darimana datangnya keberanian itu hingga nekat menempelkan kedua benda lunak mereka dan berakhir saling memagut penuh damba dan hasrat.

Ah, aku benar-benar sudah gila! - rutuknya dalam hati.

Benar. Dirinya sudah diluar batas kewarasan. Tapi, hal itu serta merta membuat gejolak aneh namun menyenangkan melingkupi diri. Bahkan sampai ia berharap kejadian itu terulang kembali dikemudian hari. Katakanlah ia gila tapi Chanyeol meyakini bahwa dirinya tengah..

Our Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang