2

2.3K 201 0
                                    

"Jika aku bisa menghentikan waktu, ingin sekali waktuku berhenti saat ini. Saat aku bersamamu"


-Minju



Hari ini adalah hari Minggu, Yujin berencana mengajak Minju untuk jalan-jalan. Yujin tengah bersiap-siap dikamarnya, kaos hitam dibalut kemeja flannel andalan menempel pas ditubuhnya. Tak lupa ia juga menyemprotkan parfum dengan bau maskulin yang memabukkan siapapun yang mencium baunya. Terutama Minju.

Yujin mengajak Minju ke pantai. Menurut Yujin pantai adalah tempat yang tepat untuk menenangkan diri. Tekanan pekerjaan yang tinggi pasti membuat Minju stress, maka dari itu sebagai kekasih yang peka Yujin akan membawa Minju ke tempat yang damai.


Benar saja sesampainya di pantai, tempat itu sepi hanya ada beberapa orang yang juga sedang berlibur dipantai tersebut. Karena memang ini memasuki musim dingin tak banyak orang yang memilih pantai sebagai tempat liburan.

Hamparan pasir putih yang luas, matahari bersinar hangat, angina semilir bertiup menerbangkan anak rambut Minju yang tengah asik menatap deburan ombak. Yujin memeluknya dari belakang memberi kehangatan.

“Apa kau suka sayang?” tanya Yujin.

“Sangat suka. Terima kasih ya sudah membawaku ke tempat ini” jawab Minju sambil memberi kecupan singkat di pipi sang kekasih.

Yujin tersenyum kaget dan membalikkan Minju jadi menghadapnya, mendekatkan wajah mereka hingga tulang hidung mereka bersisihan. Nafas keduanya berhembus menyapa dikulit masing-masing. Minju menyunggingkan senyumnya lalu mengecup singkat bibir Yujin lalu memisahkan diri.

“Hei, apa itu tadi?” Yujin berhasil dikerjai oleh Minju.

“Ayo kejar aku Yujin, kau akan mendapatkan bonusnya jika berhasil mengejarku” kata Minju yangsudah berlari menjauh dari Yujin yang masih ternganga karena berhasil dikerjai oleh kekasihnya.

Alhasil mereka berlarian riang dipantai. Saling menjeburkan diri bermain bersama ombak. Main kejar-kejaran hingga lelah. Mengubur diri dengan pasir dan juga membangun istana pasir layaknya anak-anak. Yang ada hari ini hanya tawa, kebahagiaan, tanpa beban.

Hingga tak terasa senja pun telah menyapa. mereka sudah berganti pakaian karena basah tadi. Saat ini mereka duduk di kap mobil sambil menikmati sunset juga ditemani minuman hangat.

“Mama mengundangmu untuk makan malam” kata Yujin.
Minju menatap Yujin. “Hari ini? Kenapa tidak memberitahuku dari tadi, aku tidak membawa pakaian yang pantas” jawab Minju.

“Kau sudah cantik mengenakan apapun. Ayo nanti kita terlambat”
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
“Bagaimana  kabarmu Kim Minju, kau pasti sangat sibuk?” tanya Papa Yujin.
Kini mereka sudah berkumpul di meja makan. Papa Yujin duduk diujung meja di samping kanan ada Mama Yujin dan sisi kirinya ada Yujin dan Minju yang duduk di sampingnya.

“Baik Om, dikejar deadline sudah menjadi rutinitas” jawab Minju sambil menyunggingkan senyum.
Lalu mereka berdua larut dalam pembicaraan mengenai pekerjaan juga isu-isu yang sedang trending akhir-akhir ini. Minju dan Papa Yujin tampak nyambung satu sama lain.

Selesai makan malam obrolan mereka berlanjut dengan memakan buah-buahan diruang tamu. Dengan telaten Minju mengupas dan memotong buah apel yang ada dalam genggamannya menyajikan di piring yang telah disiapkan.

“Sayang, aku kekamar dulu mandi+ganti baju, setelah itu baru ku antar pulang ya” Minju yang dipanggil begitu oleh Yujin dihadadapan orang tuanya pun mendadak malu, pipinya bersemu merah.

“Minju ikutlah kekamar, lihatlah kamar Yujin..owhhh sangat berantakan” kata Mama Yujin. Yujin hanya mendengus karena Mamanya membuka kebiasaan buruk Yujin didepan kekasihnya itu.

“Tidak. Papa ingin bicara empat mata dengan Minju,kau Yujin kekamar saja sendiri, melihat-lihat kamar bisa lain kali” ucap Papa Yujin dengan lembut tapi nada ketegasan masih menyelimuti setiap kata yang keluar.
Yujin pun menurut, juga sedikit khawatir, takut jika sang Papa membicarakan hal yang berlebihan dengan Minju. Tapi Minju yang mengerti dengan kekhawatiran Yujin meyakinkannya dengan senyuman tipis di wajahnya.






































“Jadi Kim Minju yang ingin ku bicarakan denganmu adalah, apa kau yakin dengan putraku? Maksudku, kau yakin Yujin tidak main-main denganmu?

Spechless (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang