20 End

2.1K 136 17
                                    

Langit malam ini penuh bintang, angin sepoi-sepoi menusuk nusuk tulang. Membuat bulu kuduk merinding apa lagi Yujin hanya memakai kaos pendek.

Setelah pergi dari ruang kerja Papanya ia memilih menenangkan diri ditaman rumahnya. Ia duduk diayunan dan menatap bintang-bintang yang kerlap kerlip di langit. Jauh. Indah. Dan tak bisa digapai.

"Kamu disini?"

Yujin menatap seseorang yang menghampirinya lalu duduk di sampingnya. Ayunan yang mereka duduki berdua bergerak melambat. Minju menyelipkan tangannya kesela sela jari Yujin. Lalu menyandarkan kepalanya.


"Kamu kenapa marah sama Papa? Kamu nggak setuju sama ide Papamu soal perni.... "

"Aku setuju kok" sela Yujin. "Aku cuma mau ngerjain Papa aja. Dia seenaknya banget ngambil punya aku terus dikembaliin sesuka dia juga"

Yujin senyum tengil. Emang rese nih bocah.

Yujin mengeratkan tautang tangan mereka.

"I love you Kim Minju"

"I know"

"I love u Ju"

" I know Yujiin kamu nggak bilang juga aku tau"

"Bukan gitu jawaban kalau ada orang bilang i love u Ju"




Minju pun mendongak, menatap wajah Yujin. Ia menatap bingung sang kekasih. (cie kekasih)



Lalu ia kembali menyandarkan kepalanya dipundak Yujin.

"Coba diulang lagi" titahnya.


"Enggak ah, males"


"Dasar pundungan banget sih. I love you too Ahn, to the moon and back"






Senyum Yujin mengembang. Dinginnya malam tak mengusik mereka berdua. Ribuan bahkan milyaran bintang dilangit malam itu menjadi saksi dua insan yang jatuh cinta kembali.


"Kim Minju?"

"Hmmm? "








.

.

.


"Will u marry me and will be the last?"



"Kamu nggak ada romantis-romantisnya ya. Apaan kamu lamar aku tanpa cincin tanpa apapun nggak ada yang spesial" gerutu Minju.
"Tapi kenapa aku suka dan nggak ada alasan aku buat bilang nggak Yujin"



Yujin menarik Minju membawanya dalam ciuman memabukkan. Lumatan-lumatan lembut diselingi seringai senyum dari keduanya.



.

.

.

.

.

.

.

"Ekhmmmmm. YUJIN. MINJU. MASUK KAMAR MASING-MASING"



.

.

Mereka segera melepaskan pagutan. Yujin yang kaget pun langsung berdiri,  sedangkan Minju masih menunduk malu.

"Ckckckck tadi marah-marah sama Papa sekarang malah kecup-kecup basah. Udahan ngambeknya?" tanya sang Papa si perusak suasana.


"Hehe udah Pa. Yujin nggak marah lagi kok, kan sebentar lagi Yujin mau nikah sama Minju" ucap Yujin sambil cengar cengir.

"Siapa yang bolehin kamu nikah?"


Wajah Yujin berubah pias. Pucat. Jangan-jangan Papanya berubah pikiran setelah melihat adegan tadi.



"Papa nggak berubah pikiran kan?" tanya Yujin.

"Kuliah yang bener dulu kamu, belajar sama Minju bagaimana cara ngurus perusahaan baru boleh nikah. Enak aja kamu punya apa buat nikahin putri saya?" tanya sang Papa tak kalah tengilnya.


"Sudah kalian masuk sana, sudah malam. Minju kalau anak kurang ajar ini macam-macam bilang saja sama Papa"

Setelah mengucapkan itu Papa masuk ke dalam rumah sambil senyum-senyum nggak jelas juga. Mungkin karena melihat rona bahagia di wajah anaknya.

.

.

.




.



.


.


.


.
Yujin dan Minju pun meniruti perintah Papanya untuk segera masuk ke rumah. Daripada ke gap lagi ciuman lagi kan malu.

.

.
"Kamu istirahat gih, udah malem. Selamat tidur kamunya aku. Hehe. Sleepwell Ahn Minjunya Yujin" ucap Yujin setelah mencium kening Minju lama.

.


.


.


.


.


.
Cinta penuh lika liku. Kadang kita butuh singgah dibeberapa hati untuk sekedar menemukan rumah. Kadang kita disakiti dan menyakiti untuk menemukan siapa yang paling bisa bertahan diantara banyaknya cobaan.

Cinta tidak hanya sesederhana aku mengatakan aku mencintaimu dan sebaliknya. Cinta tidak hanya tentang kita. Milikilah cinta yang dewasa dan penuh logika. Sehingga ketika kamu sampai dipersimpangan untuk terus maju atau merelakan kamu punya jawaban.


.



.



.



.



.


.

THE END

.

.


.


.

.

YEEEE akhirnya cerita ini selelai juga. Terima kasih banyak untuk para readers yang sudah menyempatkan diri membaca cerita tak berfaedah ini wkwkwk. Sampai jumpa di work aku selanjutnya.




Salam cinta,

Dari wizone cabang fiesta besari (buat yg tau" aja wkwkwwk)

Spechless (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang