Epilog

1.6K 123 10
                                    

👆

"Aku tahu jalan kita setelah ini tidak akan lebih mudah dari sebelumnya. Tapi ku harap apapun itu, senang sedih, baik buruk, sehat sakit, kaya miskin, muda tua. Kamu akan setia, sabar menemaniku sampai akhir. Sampai jadi debu kau disebelahku"



-Yujin






.



.

.



Hiasan warna warni room dengan nuansa putih. Bunga-bunga menghias menambah cantik.



Perlahan-lahan senyumnya lelaki yang berbalut setelah tuxedo putih dan bunga yang berada kantong jasnya merekah. Sedikit gugup tentu saja.



Menatap bidadarinya yang berjalan ke arahnya bersama sang Papa yang menuntun langkahnya. Cantik. Gaun putih yang membalut tubuhnya, senyumnya juga tak hilang menghias wajahnya.



Dadanya bergejolak. Pusaran kupu-kupu seakan terbang dari dalam diri mereka. Sensasi gemetar dan bahagia yang tak bisa diungkap dengan kata-kata.


Janji terucap sehidup semati.

.

.

.




.

.

.

.

Semua rangkaian pernikahan Yujin dan Minju hari ini berjalan lancar.  Dengan di hadiri oleh rekan-rekan bisnis dari keluarga Yujin, teman-teman Yujin dan Minju, Eunbi dan Wony juga hadir disana menyaksikan bahagianya Minju hari ini.



Acara pernikahan yang memakan waktu lama membuat Minju kelelahan apalagi berdiri berjam-jam dengan higheels benar-benar menyiksa.

Setelah melakukan makan malam bersama keluarga besarnya dan Yujin ia masuk kamar untuk istirahat. Tak lama setelahnya Yujin juga menyusul masuk.

"Kamu udah mandi?" tanya Yujin pada Minju yang rebahan sambil menonton tv.


"Sudah, kamu mandilah aku sudah menyiapkan air hangat"

"Baiklah"


Yujin pun menghilang dibalik pintu kamar mandi.

.


.

.
20 menit kemudian selesai mandi ia langsung naik keatas tempat tidur menyusul Minju yang masih asik goleran sambil menonton drama kesukaannya.

"Yujin, keringkan dulu rambutmu, kamu bisa pusing"

"Baik nyonya" Yujin menurut dan mengambil handuk.


Setelah dirasa kering ia naik kembali ke atas kasur.


"Yujin handuknya jangan ditaruh disitu, itu handuk basah"


Yujin pun menghela nafas dan menjemur handuknya kekamar mandi.


Setelah itu ia kembali naik kekasur meraih remot dan mematikan tv.



.

.

.

"Sekarang kamu hanya boleh fokus padaku, aku sudah wangi, rambutku sudah kering, handuk sudah ku jemur juga, jadi sekarang kita bisa..." ucap Yujin menaik turunkan alisnya.


Spechless (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang