bonchap 1

1.4K 108 39
                                    

Disore hari yang cerah itu minju tengah asik membaca buku ditaman belakang ditemani secangkir kopi yang asapnya masih mengepul. Setelah menikah minju dan yujin memang pindah rumah tidak dirumah keluarga yujin lagi.

Hari libur begini minju menikmati sisa-sisa liburnya dengan quality time dengan si buah hati.

Minju masih asik mengamati peri kecilnya yang berlarian kesana kemari ingin menangkap capung yang berterbangan sore itu.

Peri kecil yang hadir dalam hidupnya dengan yujin. Namanya adalah jenny.

Jenny tumbuh menjadi bocah cilik periang dan menggemaskan. Usianya baru 3 tahun.

Minju yang masih sibuk sebagai wanita karier sempat merasa bersalah karena tidak punya banyak waktu untuk putrinya. Dia tidak memperhatikan tumbuh kembang setiap saatnya. Karena kesibukannya bekerja ia hanya punya waktu dimalam hari dan hari libur seperti ini.

Sebagai gantinya yujin justru yang mengurus jenny saat minju bekerja. Yujin yang paling banyak menghabiskan waktu bersama jenny. Suaminya itu benar-benar tidak berminat mengurus perusahaan ayahnya. Buktinya, ia justru menyerahkan semuanya pada minju dan memilih mengurus buah hatinya dirumah. Ckckck dasar ahn yujin.

.

.


.

.

.


.


Sudut bibir minju terangkat kala putri kecilnya berlari kearahnya.

"Bundaaaa... Aku bisa menangkap capung. Cepat ambilkan aku toples bundaa.. Cepat"

Minju meletakkan cangkir yang ada dalam genggamannya berniat beranjak mengambil toples yang diinginkan jenny sebelum yujin datang dan membawa jenny dalam gendongannya.

"Hey putri ayah kok gitu. Kalau minta sesuatu bilang apa??  Masa sama bunda gitu sih nggak sopan"

Jenny mengerjap-ngerjap lucu "maaf bundaa.. Jenny enggak sopan tadi. Jenny mau taruh capung ini dalam toples. Bunda,  minta tolong ambilin toples?"

Minju tersenyum gemas melihat tingkah anak semata wayangnya. Lalu menghadiahi ciuman bertubi untuk pipi gembulnya.

Yujin memangku jenny dan meminta minju duduk kembali.

"Jenny mau pelihara capung ini?" tanya yujin.

"Iya ayah, supaya jenny punya temen main, terus bisa ajak dia jalan-jalan ketaman sama ayah besok. Boleh yaaa?"

"Kalau ayah nggak ngijinin jenny bakal sedih nggak?"

"Cedihhh kan aku mau pelihara capung ini"

Jenny bertingkah sangat menggemaskan.

"Memangnya jenny nggak kasian capungnya sendirian didalem toples, nggak bisa terbang lagi, nggak hidup sama mama papanya lagi, hmm??" ucap yujin.

Minju mengamati keduanya dan tersenyum bangga memiliki yujin.

"Tapi kan ada jenny,  ada ayah, ada bunda yang bakal main sama capung ini nanti"

"Jenny sedih enggak kalau jenny nggak tinggal sama ayah, sama bunda terus nggak bisa main lagi" ucap yujin lembut.

"C-cedih yah.. "

Yujin membawa jenny dalam dekapannya. Mencium pipinya "Kita lepasin yuk capungnya, kan dengan begitu kita bisa lihat banyak capung terbang. Mau??"

Spechless (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang