"Gue ketemu sama lo disini?"
Minho menatap tak percaya pada Jisung. Ia memutuskan untuk mengantar lelaki tersebut ke tempat dimana mereka bertemu.
Pikirnya mereka bertemu di sebuah klub, tapi ternyata lelaki ini mengarahkannya pada sebuah danau dan menunjuk kearah tepian danau pertanda mereka bertemu disana.
Jisung hanya menganggukkan kepalanya, matanya menunjukkan kejujuran hingga membuat Minho diam sembari menatapnya.
"Jadi, gimana caranya lo bisa ada dirumah gue?"
"Ya Minho bawa, lah. Masa Jisung jalan sendiri, mana bisa!"
"Jadi gue ngegendong lo, gitu maksudnya?"
Jisung diam, ia mengetuk dagunya beberapa kali seakan menunjukkan bahwa dirinya sedang berfikir, matanya melirik kelangit-langit berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.
"Kayaknya Minho genggam deh, soalnya Jisung ngerasa panas, engap gitu"
Minho mengernyit heran mendengar penjelasan Jisung. Masa iya hanya digenggam dapat membuat lelaki tersebut engap dan kepanasan.
Tangannya memijat pelipisnya lalu menggeleng dengan mata yang menunjukkan bahwa ia sudah tidak bisa memahami perkataan lelaki dihadapannya itu.
"Oke, dari pada pala gue makin pusing mikirin kata-kata lo, mending sekarang gue pamit"
Minho berbalik, melangkahkan kakinya tanpa menoleh sedikitpun kebelakang lalu masuk kedalam mobil.
Begitu sedang memasang seatbelt nya, tiba-tiba saja suara pintu terbuka membuat atensinya teralihkan.
Minho menoleh kebelakang, mendapati Jisung yang sudah duduk disana dengan begitu santai.
"Ngapain disitu?"
"Oh, nggak boleh ya?"
"Iyalah, Keluar sana!"
Jisung mengangguk paham, ia segera keluar dari sana.
Melihat Jisung yang sudah keluar, Minho menghembuskan nafasnya lega.
Tapi ternyata tidak secepat itu, karena saat ini Jisung malah masuk dan duduk dikursi depan dengan begitu santainya.
"Lho, kok malah masuk lagi?"
"Kata Minho jangan disitu, kan?" Jisung menunjuk kearah kursi belakang dimana tadi dirinya terduduk.
Mendengar jawaban Jisung membuat dirinya mengusap wajahnya kasar lalu duduk menghadap kearah lelaki tersebut dengan wajah menahan kesal.
"Mau lo apa, sih?"
Jisung menggeleng lucu, matanya yang bulat serta pipinya yang gembil membuat kesan menggemaskan selalu ada diwajahnya. "Nggak ada kok, Jisung cuma mau tinggal bareng Minho aja"
"Emangnya semalem gue ngelakuin apa sampe lo mau tinggal sama gue?"
"Itu, Minho bikin Jisung engap terus Jisung di lempar gitu aja, untung jatohnya ke karpet"
"Hah?"
"Minho nggak ngerti? Ih kenapa sih Jisung harus ditemuin orang bodoh kayak Minho" gerutunya.
"Sialan!" Minho menggeram rendah, ia kembali memposisikan tubuhnya menghadap kearah jalanan lalu membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, tidak peduli dengan Jisung yang belum mengenakan seatbelt sama sekali.
Pikirannya berada pada satu tempat, ia harus menemui temannya dan bertanya mengenai lelaki aneh disebelahnya itu, siapa tahu temannya -yang sama bejatnya dengan dirinya itu mengenal lelaki yang dikiranya pelacur tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCK [Minsung]✓
FanfictionSiluman batu? ada-ada aja. "Jalanan? Yang bener aja gue ngambil pelacur dari pinggiran!" "Ihh, Jisung bukan pelacur!!! Jisung batu!!" Start: 260120 End: 230220 Warn! • BxB • Semibaku