"Hyunjin kenapa?"
Jisung memandang aneh ke arah Hyunjin yang dengan tiba-tiba masuk ke dalam kamar dengan raut wajah yang sulit di tebak.
Lelaki itu duduk di pinggir kasur, lalu tidak lama kemudian masuklah orang lain kedalam kamar yang ditempati oleh lelaki berpipi gembil tersebut.
"Felix?"
Felix tersenyum tipis, ia terduduk disebelah Hyunjin sembari memandang Jisung dengan raut sedih.
"Kak Minho kecelakaan, Sung. Dia udah nggak bisa diselametin lagi"
Jisung mengernyitkan dahinya heran, ia sedikit menggeleng lantas menatap Hyunjin guna meminta kejelasan.
Hyunjin hanya mengangguk pelan menanggapi, ia tidak bisa berkata-kata lagi, tidak sanggup dengan reaksi yang akan diberikan Jisung setelah ini.
Namun ternyata Jisung tidak memberikan reaksi apapun, lelaki itu hanya diam menatap kosong ke arah lain. Seperti enggan untuk menanggapi berita barusan.
"Jisung, lo gakpapa?" Felix menggenggam tangan si manis.
Jisung masih diam tidak menyahuti, ia justru menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya itu.
"Kayaknya dia perlu waktu deh"
Felix mengangguk membenarkan. Lantas lelaki yang lama tinggal di Aussie itu berdiri guna berpamitan pada Hyunjin.
"Gue pamit, ya. Gue harus ngejar pesawat"
Hyunjin mengangguk, ia mengantar Felix sampai depan pintu lalu kembali masuk dan duduk ditepi ranjang sembari memandangi Jisung yang masih menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.
"Buka dulu coba selimutnya" pinta Hyunjin dengan lembut.
"Hei, jangan nangis diem-diem. Gue bisa nemenin lo"
Dan selimut yang menutupi Jisung segera terbuka. Lelaki itu menunjukkan wajahnya yang sudah dialiri oleh air mata.
"M-minho kecelakaan, pasti sakit.... Hiks"
Hyunjin menggeleng, ia mengusap bahu si manis dengan lembut guna sedikit menenangkannya.
"Nggak kok, Minho udah nggak ngerasain sakit lagi, dia udah tenang disana"
Jisung mendudukkan dirinya. Ia bersandar pada headboard lalu mengusap air matanya.
"M-minho udah di bawa ke rumah sakit? Udah di obatin?"
"Jisung, Minho nggak bisa diselametin"
Jisung menekuk wajahnya, ia memandang tak suka ke arah Hyunjin lalu kembali berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut lagi.
"Eh, kok malah ditutupin lagi?!" Protes Hyunjin dengan nada selembut mungkin.
"Jisung? Jangan gitu dong, nanti Minho sedih"
"Jisung mau dateng ke pemakaman Minho? Tapi pemakamannya dilaksanain di Aussie, maaf gue gak bisa bantu lo kesana"
Masih tidak ada sahutan sama sekali, dan Hyunjin hampir kehabisan akal jika saja percobaannya yang kali ini masih tidak berhasil.
"Jisung nggak laper?"
Berhasil! Jisung kembali membuka selimutnya walau hanya sebatas kepala.
Lelaki tersebut mengangguk dengan wajah yang terlihat begitu menggemaskan.
Dan Hyunjin pun tersenyum simpul melihatnya.
"Nah gitu dong, kan Jisung perlu energi!!"
Jisung mengangguk, ia segera turun dari atas kasur dan mengikuti langkah Hyunjin yang menuju ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCK [Minsung]✓
FanfictionSiluman batu? ada-ada aja. "Jalanan? Yang bener aja gue ngambil pelacur dari pinggiran!" "Ihh, Jisung bukan pelacur!!! Jisung batu!!" Start: 260120 End: 230220 Warn! • BxB • Semibaku