Minho merotasikan bola matanya malas. Lagi-lagi Jisung harus membuatnya pening di pagi hari.
Lelaki itu menarik tangannya secara paksa agar kembali masuk ke dalam kamar.
"Masuk Minho, Minho harus tidur lagi!!" ucapnya sembari terus menarik tangannya.
"Ngapain sih? Lo mau maling ya?"
"Ih masuk aja dulu!! Minho harus tidur lagi sebelum Jisung bangunin"
"Nggak mau!" Minho melepas genggaman tangan Jisung. Ia menatap tak suka ke arah lelaki yang selalu membuatnya pening tersebut.
Jisung mengerucutkan bibirnya dengan mata yang berbinar, pipi nya ia kembungkan hingga terlihat dua kali lebih besar, lalu tubuhnya ia jatuhkan ke lantai lantas menendang-nendang kaki Minho dengan posisi terduduk.
"Eh apaan sih lo, pagi-pagi nggak jelas begini!" Minho menghindar dari tendangan Jisung.
"Sebentar aja, nggak akan lama kok" rengeknya.
Minho menghembuskan nafasnya pasrah. Kakinya ia langkahkan menuju kamar dan segera berbaring diatas kasur lalu menutup matanya seakan-akan dirinya kembali terlelap.
Untung saja hari ini dirinya tidak ada jadwal kuliah, jadi bisa sedikit meladeni sifat tidak jelas lelaki yang ditemuinya itu.Selama matanya terpejam pun ia merasa was-was dan penasaran atas apa yang akan Jisung lakukan. Bagaimana pun juga Jisung masih seperti seorang anak kecil, pikirnya.
Indra pendengarannya beberapa kali menangkap suara peralatan makan dari arah dapur. Fikirannya mulai berkelana, masa iya Jisung benar-benar sedang melaksanakan pencurian.
Merasa penasaran, Minho pun membuka matanya, tubuhnya ia dudukkan dipinggir ranjang dan hendak menghampiri Jisung sebelum pada akhirnya Jisung yang terlebih dahulu menghampirinya ke dalam kamar.
"Minho.... Menyalakan api di kompor itu bagaimana sih?" Tanyanya dengan wajah cemberut.
Minho mengernyitkan dahinya lantas berdiri dan segera berjalan menuju dapur.
"Astaga Jisung, lo apain dapur gue?" Minho menatap peralatan dapurnya yang sudah berantakan, ia mengepalkan tangannya guna menahan kesal.
"Jisung mau buatin Minho sarapan"
Minho berbalik, menatap si manis yang berdiri dibelakangnya.
"Terus maksud lo nyuruh gue tidur lagi tuh apa?"
"Biar Minho senang. Di drama yang Jisung tonton seperti itu, saat pasangannya terbangun, ia langsung terkejut sekaligus bahagia karena telah di masakkan sesuatu di pagi hari" jelas Jisung dengan wajah tak berdosanya.
Minho yang mendengar ucapan Jisung segera meremat rambutnya, ia berharap rasa pening dikepalanya berkurang saat menghadapi lelaki dihadapannya itu.
"Itu drama!! Lagi pula gue udah bangun, lo telat"
Ekspresi Jisung berubah menjadi lesu. "Telat ya? Padahal Jisung mau lihat Minho senang, soalnya capek lihat Minho yang marah-marah terus"
Minho lagi-lagi menghembuskan nafasnya, sudah berapa kali ia melakukan hal yang sama dalam waktu dekat ini? Entahlah, yang jelas semenjak kedatangan Jisung ia jadi lebih sering menarik nafas.
"Lo mau bikin gue seneng?"
"Mau, Jisung mau!!" Jawabnya antusias.
"Lo rapihin lagi semuanya seperti semula"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCK [Minsung]✓
FanficSiluman batu? ada-ada aja. "Jalanan? Yang bener aja gue ngambil pelacur dari pinggiran!" "Ihh, Jisung bukan pelacur!!! Jisung batu!!" Start: 260120 End: 230220 Warn! • BxB • Semibaku