Minho berdiri, ia mengangkat tubuh Jisung yang tertidur di sofa lalu hendak keluar dari sana jika saja Hyunjin tidak menahan dirinya.
"Gue kok nggak nemuin batu itu lagi, ya?"
Minho berdecih, ia memicingkan matanya tak suka ke arah Hyunjin.
"Nggak usah nyari batu deh, kalo lo aja nggak bisa ngejaga perasaannya nanti"
Ia segera berjalan keluar, mengabaikan Hyunjin yang terdiam atas ucapannya barusan.
Minho yang sedang mengangkat tubuh Jisung ala bridal style berjalan santai menuju mobil yang terparkir. Ia membuka pintu mobil dan meletakkan Jisung dengan hati-hati dikursi penumpang.
"Eungh, Minho?" Jisung membuka matanya begitu Minho sedang memasangkannya seatbelt. Tangannya mengalungkan leher sang dominan, matanya menatap sayu ke arahnya.
Dan jangan lupakan Minho yang terdiam dengan detak jantung yang tidak karuan.
"Minho tampan, jangan tinggalin Jisung lagi, ya?" Setelah berucap sepeti itu, pegangan Jisung pada leher Minho melemah. Lelaki berpipi gembil itu kembali tertidur dengan nyenyaknya disana, membiarkan Minho mengendarai mobilnya dengan suasana hening tanpa ocehan-ocehan si manis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Minho menghentikkan langkahnya begitu keluar dari dalam lift. Dirinya menatap lelaki yang saat ini sedang berdiri di depan pintu unit apartemennya itu.
Dahinya mengernyit heran, kaki nya pun berjalan dengan santai ke arahnya. Oh! Jangan lupakan Jisung yang saat ini berada dalam gendongannya.
"Felix?"
Lelaki yang berdiri didepan pintu apartemennya itu segera berbalik, ia sedikit terkejut saat mendapati Minho dibelakangnya. Ia kira lelaki itu berada didalam, nyatanya tidak.
"Kak Minho?"
"Kamu dari tadi disana? Kenapa nggak masuk aja?"
Felix menunduk, ia memainkan jari-jarinya dengan gugup.
"Em, a-aku mau minta maaf sama kakak. S-selama diperjalanan aku cuma bisa diam karena syok hingga lupa kalau aku belum minta maaf sama kak Minho"
Minho menghembuskan nafasnya panjang. Ia melirik ke arah Jisung yang sesaat lalu menatap pintu yang si punggungi oleh Felix.
"Bisa tolong bukain pintu, nggak"?
Felix menengakan kepalanya, ia segera berbalik dan membukakan pintu untuk Minho yang saat ini sedang menggendong Jisung.
Begitu pintu terbuka, Felix segera menyingkir, lantas Minho memicingkan matanya pada lelaki tersebut.
"Kenapa diem? Masuk!"
Felix sedikit gelagapan, ia menggeleng ribut dengan gerak tangan yang juga menunjukkan bahwa dirinya menolak masuk.
"Masuk! Tolong buatin Jisung susu hangat"
Setelahnya Minho segera masuk, diikuti dengan Felix yang berjalan dibelakangnya.
"Jisung, gue tinggal sebentar ke depan, ya?" Bisik Minho begitu ia meletakkan Jisung diatas kasur.
Tidak mendapat respon, Minho segera keluar, menghampiri Felix yang saat ini sedang berada di dapur guna membuatkan susu hangat untuk Jisung.
Minho duduk di kursi makan, matanya menatap gerakan Felix yang terlihat gugup dan sedikit bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCK [Minsung]✓
Fiksi PenggemarSiluman batu? ada-ada aja. "Jalanan? Yang bener aja gue ngambil pelacur dari pinggiran!" "Ihh, Jisung bukan pelacur!!! Jisung batu!!" Start: 260120 End: 230220 Warn! • BxB • Semibaku