"Minho mau kemana?"
Jisung mendongak guna menatap wajah sang dominan. Posisi mereka yang sedang saling memeluk serta kepala Jisung yang sejajar dengan dada bidang Minho mengharuskan dirinya sedikit mendongak.
"Gue harus balik ke Aussie sebentar, ada urusan sama mama disana"
"Jisung ikut, boleh?"
Minho terdiam sejenak. Sebenarnya bisa saja Jisung ikut kesana, namun bagaimana dengan identitas si manis? Lelaki itu bahkan tidak memiliki kartu identitas, lantas bagaimana dengan passport.
"Sorry, lo nggak bisa ikut, Ji"
Jisung mengerjapkan matanya beberapa kali. "Kenapa?"
"Lo bisa ikut kalo lo udah punya kartu identitas" jelasnya.
"Kapan Jisung punya itu? Terus saat Minho pergi, Jisung sama siapa?"
"Nanti, gue bakal ngurusin itu buat lo"
" -dan saat gue pergi, lo bakal gue titipin ke Hyunjin kalo nggak Changbin, tergantung lo mau disiapa"
"Kalo gitu Jisung mau sama-"
Minho melepas pelukannya dengan cepat, ia menggelengkan kepalanya. "Jangan Changbin deh, lo sama Hyunjin aja, gimana?"
"Tapi jangan lama-lama, Hyunjin kadang jahil, Jisung nggak suka"
Minho mengangguk, ia segera terduduk lantas menatap jam yang sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi.
Tangannya mengelus surai Jisung sekilas, kemudian tubuhnya sedikit ia bungkukkan untuk mengecup kening Jisung.
"Mau ikut anter gue ke Bandara?"
"Cuma sampe Bandara?"
Minho mengangguk. Wajah si manis nampak tak senang, ia terlihat lesu dan sangat tidak bersemangat.
Minho-nya akan segera pergi untuk beberapa hari, dan ia harus tinggal dengan Hyunjin selama Minho pergi.
Ditambah lagi dirinya sangat ingin mengantar Minho, namun ia juga takut saat di Bandara nanti dirinya akan sulit melihat kepergian Minho walau hanya beberapa hari.
"K-kapan berangkatnya?"
"Pagi ini, gue harus berangkat lima belas menit lagi"
Helaan nafas terdengar diruangan itu. Jisung berusaha mengalihkan pandangannya dari lelaki tersebut. Tidak ingin menangis lebih tepatnya.
"Aussie itu, jauh?" Nadanya sedikit bergetar, matanya tidak sanggup menatap wajah sang kekasih.
"Lumayan, harus naik pesawat"
"Terbang?"
"Loncat, Ji"
Jisung menatap ke arah Minho, matanya menatap aneh ke arah sang kekasih.
"Pesawat loncat?"
Minho terkekeh, ia menggeleng lantas kembali merebahkan dirinya lalu memeluk Jisung dengan begitu erat.
Dikecupinya si manis beberapa kali, kemudian diakhiri cubitan gemas pada kedua pipi gembil tersebut.
"Gue harus siap-siap, Hyunjin bakal kemari buat nganter gue, dan saat pulang lo bakal sama Hyunjin"
"Felix?"
"Dia udah balik ke Apartemennya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROCK [Minsung]✓
FanfictionSiluman batu? ada-ada aja. "Jalanan? Yang bener aja gue ngambil pelacur dari pinggiran!" "Ihh, Jisung bukan pelacur!!! Jisung batu!!" Start: 260120 End: 230220 Warn! • BxB • Semibaku