Seorang laki laki berjalan bersama ketiga sahabatnya menuju kelas. Saat ini mereka sedang ada kelas pagi, yang mengharuskan semua mahasiswa jurusan bisnis datang pagi.
Saat berjalan dengan tenang, tiba tiba mereka berempat melihat kericuhan di depan mading, Dengan rasa penasaran mereka berempat mulai mendatangi mading tersebut.
Zero sedikit berjinjit untuk melihat siapa yang ada di depan mading tersebut yang sedang di ejek oleh pada mahasiswa dan mahasiswi tersebut.
Saat ia mulai melihat kearah mading, ada beberapa tulisan dan foto yang di pasang tepat di mading. Zero mengerutkan keningnya, memangnya ada apa?. Batinnya berucap,
Saat ia melihat kebawah mading, sudah ada seorang perempuan yang sedang menangis saat mendapat ejekan dari beberapa mahasiswa maupun mahasiswi.
"Woi berhenti!" Ucap Zero.
Lalu semua mahasiswa dan mahasiswi yang berada di depan mading pun menoleh kearah Zero.
"Lo semua pada gila?" Tanya Zero.
Semua mahasiswa yang berada di depan mading tersebut penuh tanya, seolah bertanya
Zero ngebela dia?"Bubar atau gue aduin kalian semua ke dekan!" Ancam Hans, teman Zero.
Semuanya bersorak, lalu mulai pergi dari depan mading tersebut. Setelah semuanya mulai pergi, keempat lelaki tersebut Zero, Romano, Hans, Dan Tio menghampiri perempuan yang sudah memeluk dengkulnya sendiri.
"Lo gak apa apa?" Tanya Zero halus.
Perempuan itu hanya diam, menatap lurus kedepan dan air mata yang masih berlinang di pipi halus dan putihnya.
Zero menoleh kearah ketiga sahabatnya, saling tatap seolah berbicara ini gimana?.
Zero menghela nafas, lalu perlahan mendekatkan wajahnya agar menatap perempuan tersebut.
"Lo gak apa apa kan?" Tanya Zero lagi.
Ada kemajuan, perempuan itu menggeleng seperti mengatakan saya gak apa apa.
"Lo ada kelas pagi? Atau siang?" Tanya Zero lagi.
Perempuan itu memejamkan matanya perlahan, lalu membukannya kembali. Zero melihat tatapan sendu di mata gadis tersebut, seperti mengisyaratkan saya sedih.
"A- aku ada kelas pagi" Ucapnya.
"Oke, nama lo siapa kalau gue boleh tau" Ucap Zero sambil memiringkan sedikit kepalanya dan mengangkat sebelah alisnya.
Gadis tersebut menoleh, menatap Zero dengan lekat.
"Kenapa? Gue salah mau kenalan sama lo?" Tanya Zero heran.
Ketiga temannya saling tatap, tak biasa Zero mau berkenalan dengan gadis asing seperti perempuan yang ada di depan mereka.
"Na- nama aku, Aleeza" Ucapnya.
Aleeza Laila, atau lebih akrab di panggil Liza oleh para mahasiswa yang suka mengejeknya itu. Ia tak punya teman, dan Zero mempertanyakan soal itu.
"Lo gak sama Temen Temen lo?" Tanya Zero.
Aleeza, yang tadinya menatap lurus kini menunduk dalam.
"Aku gak punya teman" Ucap Aleeza.
Zero jadi tak enak sudah menanyakan ini kepada gadis tersebut.
"Oke, sorry.. kalo gitu lo ikut sama gue aja" Ucap Zero mengajak agar gadis tersebut ikut olehnya dan ketiga sahabatnya.
Ketiga sahabatnya makin bingung, memikirkan kenapa Zero mudah mengajak seorang perempuan untuk pergi bersamanya, biasanya para cewek cewek di kampusnya yang selalu mengajaknya lebih dulu.
Aleeza kembali mendongak, menatap intens Zero.
"Gue gak akan ngapa ngapain lo kok, serius dah" Ucap Zero membuat tanda Peace pada jari nya.
Hening.. Aleeza kembali mengalihkan pandangannya.
"Kamu aneh" Ucap Aleeza.
Zero mengerutkan pandangannya.
"Gue aneh? Kenapa?" Tanya Zero balik.
"Di saat semua orang kejar kejar kamu, kamu malah kayak gini sama aku. Banyak yang mau kamu ajak bareng, tapi kamu malah ajak aku yang bahkan kamu gak kenal aku" Ucap Aleeza.
"Gue gak suka mereka terlalu maksa" Ucap Zero jujur.
Oh guys jangan lupakan mereka bertiga. Romano, Hans, dan Tio.
"Ekhmm... kita kita nyamuk aje nih" Ucap Tio.
Zero menoleh, lalu terkikik.
"Lo duluan ke kelas gih, gua mau ngobrol sama dia" Ucap Zero.
"Buset Ro, maen langsung aja lo" Ucap Hans.
"Udah skuy pegih" Ucap Romano.
Mereka semua pergi dari hadapan Zero dan Aleeza.
"Jadi lo mau ikut sama gue?" Tanya Zero.
Aleeza menoleh.
"Kemana?" Tanya Aleeza.
"Kita ke kantin, gue tau lo nangis tadi. Dan nangis udah ngabisin banyak tenaga, jadi kita pergi ke kantin untuk makan" Ucap Zero.
Yoi kembali lagi bersama bila wkakkaka. Bosen gak sama cerita bila? Semoga enggak ya😭
Guys kalian yang nunggu Zero nih udah aku publish wkwk..
NEXT? Coment And Vote oke..
Jangan lupa Follow Instagram Author
@_nbilla26
Jangan lupa juga follow Instagram Rollerplayer FAT-ARA.
LIST INSTAGRAM RP:
@storyfatara_
@Vregar.ofc
@zhrsyeila_
@vin.noo
@rvn.saputra_
@rembulan.alfred
@fathan_gardien
@kaatetrine
@naila.savera
@chillanaya_
@naufal.gardien
@reynat.vregasya
@nasya.arzalinayoi sampe ketemu di part selanjutnya🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - ZERO (selesai)
Teen FictionZero, itulah panggilan dari sekian banyak orang yang mengenalnya. Berbeda dengan Aleeza yang memanggilnya Al atau lebih tepatnya Kak Al. Al- Zero Gibran Gardien, anak dari Fathan Dan ara. Lelaki dengan penuh prestasinya, dan ketampanan yang dimiliki...