Part 13

2.2K 155 15
                                    

"Udah kita anter sesuai keinginan lu Ro" ujar Hans saat berada di kamar Zero.

"Bagus, punya gue enggak lecet kan?" Tanya Zero.

"Enggak, enggak sama sekali. Masih licin kayak bihun rebus" ujar Hans.

"Lagian lu kenapa sih? Gak mau jemput Aleeza" sambung Hans kesal.

"Kyla dateng lagi" dan sukses membuat keduanya terdiam seribu bahasa.

"Kyla? Ngapain?" Tanya Romano.

"Ya mau ketemu Zero lah bego!" Ujar Hans sambil menoyor kepala Romano.

"Gue gak tau, dia bilang dia mau ketemu gue dan.." ucapan Zero tergantung.

"Dan apa?" Tanya Romano.

"Mamahnya udah gak ada" lanjut Zero.

"Hah? Kenapa? Bukannya mamahnya baik - baik aja?" Tanya Hans penasaran.

"Dia bilang mamahnya punya penyakit jantung, dan gak pernah cerita sama Kyla"

"Dia dateng sama Aaron?"tanya Romano, dan di angguki oleh Zero.

"Sekarang anaknya dimana?" Tanya Hans.

"Mereka nyewa apartemen," ujar Zero, lai keduanya hanya ber oh ria.

"ASSALAMUALAIKUM ZERO!" Ujar seseorang berteriak.

"Anjrit suara siapa itu jing?" Tanya Hans sambil menutup telinganya.

Lalu tak lama muncul seorang gadis dengan berkulit putih, dia Kyla, gadis yang baru saja di tanyakan oleh Romano dan Hans.

"Astagfirullah Kyl, jangan teriak kenapa sih?" Ujar Hans marah.

"Ada kalian! Kangen banget aaa" Kyla langsung berlari ke arah Romano dan Hans.

Kyla ini memang di ketahui oleh Romano dan Hans, begitupun sebaliknya. Aaron dan Kyla juga tau mereka sejak SMP, Zero yang kenalin mereka, saat masuk SMA Zero sering telponan sampai VideoCall sama Kyla, dengan posisi ada Romano dan Hans di samping Zero.

"Berisik La" ujar Aaron.

"Sensi banget si Ron!" Kesal Kyla.

"Zero bunda kemana?" Tanya Kyla menoleh pada Zero.

"Bunda lagi temenin ayah ke luar kota" ujar Zero.

"Kalian lagi ngapain?" Tanya Kyla saat melihat mereka sedang bersantai.

"Abis ngomongin lo Kyl tadi, eh anaknya dateng" ujar Hans.

"Ihh! Ngomongin gue tentang apa?!"

"Lo jelek kayak badak" ujar Romano, dan sukses membuat Kyla melotot.

"Mampus lu No, marah tuh si Kyla" ujar Hans.

"Tio kemana?" Tanya Zero.

"Lagi anter bunda katanya" ujar Kyla.

"Kalian kan netap disini, kalian gak ada niatan masuk kuliah?" Tanya Romano.

"Ada kok" ujar Kyla.

"Mau kuliah dimana?" Tanya Romano.

"Bareng kalian"

"Bagus deh, biar si Aaron gak pusing Urusin bayi Gede kayak lo Kyl" ujar Romano.

"Romano kenapa sih?! Ngajak berantem?" Kesal Kyla.

Di tempat lain, Aleeza sedang terdiam di sofa ruang TV, sambil memikirkan sesuatu.

TV rumah memang menyala, tapi pikirannya entah di bawa kemana, cukup lama terdiam, akhirnya Aleeza tersadar dari lamunannya karena merasa terpanggil oleh ibunya.

AL - ZERO (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang