Lagi, aku mau update karena dengar lagu Go - NCT DREAM.
Sore harinya Aleeza tengah terduduk di kursi belajarnya, menatap ke depan dengan tatapan kosong.
Bingung akan sikap Zero yang— berubah?
"Sebenarnya kak Al itu ngajak balikan aku gak sih?" tanyanya.
"Cape banget, nanti takut dikira berharap" keluhnya.
Menghela nafas. Aleeza mengambil ponselnya lalu membuka room chatnya dengan Zero.
Lagi. Pikirannya terus berputar, bingung ingin memberi pesan pada Zero atau tidak.
"Chat aja sih!" Aleeza terdiam untuk beberapa detik, lalu menoleh, menemukan Aneta yang tengah bersandar di pintu kamar Aleeza.
Perlahan Aneta mendekat.
"Lo jangan gengsian, Za" ujarnya.
"Tapi aku takut, kak"
"Ya takut kalo belum coba kapan bisanya?" Balas Aneta.
Lagi. Aleeza menghela nafasnya.
Aneta perlahan menekan tombol bergambar telepon dengan nama yang tertera "Zero".
"Emangnya lo masih sayang sama Zero?" tanya Aneta, Aleeza mendongak dengan cepat.
"Ya masa aku bisa lupain kak Al dalam masa yang cepat gitu" ujar Aleeza, masih belum tahu.
"Ya udahlah telefon anaknya"
Kemudian Aleeza terdiam.
"Kenapa? Takut lagi?" tanya Aneta.
"aku bingung, kak" ujar Aleeza lesu.
"Kenapa?"
"Waktu kak Al ngajak aku balikan, aku sebenarnya mau terima. Tapi aku takut" ujarnya Aleeza.
"Terus apa hubungannya?"
"Aku takut ganggu dia" ujar Aleeza.
"Gue tau lo kangen Zero, jangan gedein gengsi Za" Aneta.
***
Sementara Zero yang mendengarkan percakapan antara Aneta dan Aleeza tersenyum.
Lalu perlahan ia mulai mengambil jaket dan kunci mobilnya.
"Gue kesana Semarang"
Aleeza terdiam seribu bahasa, suara Zero tiba - tiba terdengar.
"Ada kak Zero disini?!" Tanya Aleeza gelagapan.
Aneta pura - pura mengerutkan keningnya.
"Gak ada tuh"
"Terus tadi suara siapa?!"
"Iya dia gak ada disini tapi ada disini" ujar Aneta sambil menunjukkan telepon yang masih tersambung dengan Zero.
Tadi, Aneta melihat Aleeza misuh - misuh sendiri. Aneta tuh sebenarnya sudah geram akan hubungan mereka.
Jadi Aneta memutuskan untuk menelefon Zero dan tidak dalam lodspeker. Tapi saat beberapa detik Aleeza terdiam, Aneta sengaja membesarkan volumenya agar Aleeza tahu.
Aleeza melotot, "ihhh! Kak! Kok jahat banget sih!" Kesal Aleeza.
"Abis gue geram sama kalian"
"Terus kalo kak Al kesini beneran aku ngomong apa?!" Sementara Aneta hanya mengangkat bahunya.
Aleeza panik. Ia terus bergolak balik melihat ke arah jendela, apakah Zero jadi datang? Oh ayolah, Aleeza akan beku nanti.
"Santay aja atuh Za" ujar Aneta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - ZERO (selesai)
Novela JuvenilZero, itulah panggilan dari sekian banyak orang yang mengenalnya. Berbeda dengan Aleeza yang memanggilnya Al atau lebih tepatnya Kak Al. Al- Zero Gibran Gardien, anak dari Fathan Dan ara. Lelaki dengan penuh prestasinya, dan ketampanan yang dimiliki...