"Zeroooo! Kangennnn!" Ujar Kyla merengek, Kyla nih emang gini guys.. dari semua sahabatnya dia paling deket sama Tio, Aaron dan Zero aja, tenang aja, Kyla kayak gitu gak cuma ke Zero doang kok.
"Utu..utu.. bayi Gede" ujar Zero terkekeh.
"Lo sama siapa aja Ron?" tanya Zero beralih pada Aaron.
"Berdua"
"Lah si Tio?" tanya Zero.
"Katanya dia nyusul kalo udah anter Umi ke rumah sepupunya" jawab Aleeza.
Tak lama, terdengar suara gaduh dari luar, sontak Aleeza, Zero dan Aaron langsung menoleh ke arah pintu.
"Apaan si anjing! Gua deluan yang masuk" ujar lelaki dari luar yang hendak masuk ke rumah Zero.
"Bacot Hans, gua duluan" ujar Romano.
Romano sama Hans emang suka gitu, berantem mulu, gak liat tempat sama waktu. Kadang akur kadang satu pendapat, kadang deket banget, saking deketnya suka di katain GUY.
"Lu bedua masuk aja si barengan" ujar Zero kesel ngeliat mereka gak masuk - masuk dan malah ribut di depan pintu.
"Oh iya ya" ujar Hans, lalu mendapat toyoran dari Romano.
"Gak muat goblok" ujar Romano.
"Suit aja dah" lerai Romano, lalu mereka berdua bersiap untuk bersuit.
"Gunting, batu, kertas.." ujar mereka berbarengan.
Lalu seri, mereka mengulang lagi, hingga Hans yang menang.
"Nah mampus! Gue duluan yang-" ucapannya terpotong karena Romano lebih dulu masuk.
"Anjrit No, biarin aja gua do'ain lu bulukan" ujar Hans ngasal.
***
Aleeza menghela nafas karena pesannya belum juga di balas oleh Zero, beberapa kalia ia mengalihkan pandangannya, tapi nihil, Aleeza tetep mantengin hp nya buat liat apakah Zero udah bales chatnya atau belum.Sampe akhirnya Aleeza cape sendiri dan mulai ketiduran di meja belajarnya.
Aleeza tidur lumayan lama, satu jam setengah. Sampe akhirnya Bi Atun bangunan dia buat pindah di kasur, Aleeza nurut aja karna dia udah ngantuk banget.
Pas Aleeza liat jam, udah jam tiga pagi. Sekali lagi dia ngelihat room chat Zero tapi belum juga di bales, jangankan di bales di lihat aja enggak.
Sedih kah? Tapi Aleeza tetep senyum dan masih pikir positif aja, dia mikirnya mungkin kak Al ketiduran.
Paginya, Aleeza mau berangkat ke kampus, tapi baru dapet kabar kalo dosennya hari ini gak masuk, tapi tetep di absen. Sebenernya Aleeza gak mau masuk aja, bener - bener lemes sama gak kuat.
Mamahnya juga tadi udah suruh titip absen aja , tapi Aleeza kekeuh mau masuk, karena mau ketemu Zero katanya.
Sampe di kampus, Aleeza jalan lemes banget. Dia mau Cepet - Cepet sampe kelas aja rasanya, udah gak kuat.
"Eh Za!" Panggil seseorang, Aleeza noleh, ternyata yang manggil.. Aneta, karna takut salah denger, Aleeza langsung jalan aja menuju kelasnya.
***
Kali ini Zero sama mereka berempat lagi, tadi Aneta belum dateng, jadi katanya nyusul. Zero lagi nemenin Tio sama Hans sarapan."Kamu gak di kasih makan berapa tahun sih Yo?" Tanya Kyla sambil terkekeh.
Tio menoleh "anjir laper banget gua, Umi ke rumah sepupu gua. Gaada makanan. Menderita gua" ujar Tio.
"Gau jadi kasian sama lo Yo" ujar Romano.
"Tai lo semua!"
"Gua ge laper, pesen makan dulu gua ya" ujar Zero.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - ZERO (selesai)
Teen FictionZero, itulah panggilan dari sekian banyak orang yang mengenalnya. Berbeda dengan Aleeza yang memanggilnya Al atau lebih tepatnya Kak Al. Al- Zero Gibran Gardien, anak dari Fathan Dan ara. Lelaki dengan penuh prestasinya, dan ketampanan yang dimiliki...