Part 3

4.2K 186 6
                                    

Zero berbaring di atas kasur di dalam kamarnya, menatap keatas langit langit kamarnya.

Teringat sesuatu, Zero bangkit lalu berjalan mencari Ayahnya.

"Bun, ayah udah pulang?" Tanya Zero.

"Belum, sebentar lagi juga pulang" Ucap Ara.

"Oke" Balas Zero lalu kembali ke kamarnya.

Zero mengambil ponselnya di atas nakas tempat tidur, lalu mengetik nama seseorang dan mengetik pesan pada seseorang tersebut.

***
Aleeza baru saja siap masak untuk makan malam, kini ponselnya berdering.

Aleeza menekan tombol berwarna hijau lalu menempelkan ponselnya pada telinganya.

"Halo, ada apa kak Al?" Tanya Aleeza.

"Gapapa, gue cuma mau telfon lo aja" Ucap Zero.

"Aneh," Ucap Aleeza.

"Gue emang aneh, tapi lo suka kan?" Tanya Zero

Aleeza terkekeh sebentar,

"Aku gak suka kakak" Ucap Aleeza.

Nyes bgt gk si wkwk.

"Nanti malem ada jadwal gak?" Tanya Zero.

"Aku gak ada," Ucap Aleeza mengingat jika mamahnya selalu makan di luar bersama dengan Bimo.

"Gue mau ajak lo makan malam" Ucap Zero.

"Emang kakak gak ada teman?" Tanya Aleeza yang di jawab..

"Lo ya.. ngeremehin, Temen gue banyak" Ucap Zero, sambil terkekeh.

Aleeza tertawa kecil,

"Yaudah, nanti jam tujuh gue jemput. Dandan yang cantik ya sayang, ahahahah" Ucap Zero.

"Iya," Lalu setelah selesai, Aleeza mematikan sambungannya.

Ia harus bersiap sekarang, mungkin. Karena sebentar lagi jam tujuh.

Bi Atun, menyadari jika akhir akhir ini anak majikannya lebih sering tersenyum dan tertawa. Aleeza bilang ia bertemu dengan seorang laki laki populer di kampusnya,

"Bi, Aku nanti keluar sebentar. Bibi hati hati di rumah" Ucap Aleeza.

"Iya non" Ucap Bi Atun.

***
Zero merasa nyaman seperti ini, dekat dengan Aleeza membuatnya lebih tentram dan damai, selain ibunya. Ternyata ada perempuan yang menjadi kenyamanan dalam hatinya.

"Seneng banget sih bang, ada apa?" Ara datang, menanyakan sesuatu kepada anak sulungnya. Karena terlihat sedari tadi anak sulungnya ini tersenyum senyum sendiri.

"Zero lagi deket sama cewek nih bun!" Ucap Zero antusias.

"Bukannya, kamu setiap hari selalu deket sama cewek?" Tanya Ara.

"Maksudnya bukan gitu bun, maksudnya Zero lagi perjuangin seseorang" Ucap Zero memperjelas.

Ara tersenyum, anak anaknya sudah cukup besar sekarang, Ara harap Zero bisa mendapat jodoh yang baik dan selalu baik.

"Kalau kamu sayang, kamu perjuangin. Jangan kasih kendur" Ucap Ara.

"Pepet terussssss!" Ucap Zero, lalu Ara tersenyum dan membelai rambut Zeri dengan sayang.

***
Zero melajukan mobilnya, sampai didepan rumah Aleeza, Zero turun dan mengetuk pintu beberapa kali.

Tak lama terlihat, seseorang dari balik pintu. Aleeza, gadis itu menggunakan dress putihnya. Sederhana, namun membuat Zero terpikat dalam beberapa detik.

AL - ZERO (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang