⚠️dewasa!!
Updateeeeed!
Sebenarnya mau update sore tapi ternyata belum kepencet publish.
Yaudah semoga bisa sedikit menghibur malam minggu kalian yhaaa!❤️
———-Secara refleks Cinta mundur saat merasakan belaian lembut pada pipinya. Tubuh gadis itu merespon secara defensif seakan tidak pernah menerima sentuhan.
Padahal jelas, itu bukan sentuhan pertama yang Cinta dapatkan. Serta Rangga juga bukan lelaki pertama yang membelainya.Belaian serta tatapan Rangga bagaikan aliran listrik yang membuat tubuh Cinta mendamba dan takut secara bersamaan. Dia tidak seberani apa yang mulut kecilnya selalu umbar. Tidak pula naif seperti yang mungkin sedang Rangga fikirkan. Dia hanya takut akan efek jangka panjang yang akan dia terima setelah ini, ingin memiliki Rangga sentuhannya.
Berbeda dengan Rangga yang hanya ingin bermain main melepas rasa penasaran karena efek alkohol yang ia teguk. Pria itu bahkan sudah pernah dengan jelas menyampaikan jenis hubungan apa yang dia inginkan, dan Cinta jelas tidak akan sanggup membayangkan pria itu suatu saat akan pergi karena merasa bosan. Karena hanya sejauh itulah yang bisa hubungan fisik tanpa perasaan tawarkan.
"Cinta..." panggil Rangga dengan suara yang terdengar merdu di telinga Cinta. Menggoyahkan pertahanan yang baru saja dia rencanakan. Pria itu menatap penuh damba, ingin rasanya Cinta mengabadikan tatapan itu untuk ia simpan. Tatapan yang tidak akan mungkin lagi dia terima setelah malam ini.
Rangga menempelkan jempol dan jari telunjuknya pada dagu Cinta. Menahan gadis itu agar tidak berpaling, berharap gadis itu merasakan apa yang sedang dia rasakan. Perlahan namun pasti Rangga mendekatkan bibirnya, seiring dengan Cinta yang memejam.
Bibir Rangga mendarat dengan sempurna. Bibirnya ia biarkan menempel, menunggu reaksi yang akan Cinta berikan berikutnya. Dia akan bersabar, bertindak selembut mungkin.
Beberapa detik, Cinta tidak menolak tapi gadis itu tetap bertahan dalam diam dengan mata yang terpejam. Rangga memberanikan diri untuk melumat bibir lembut gadis itu, menyesapnya dengan dalam.
Rangga merasakan tubuh Cinta menegang dengan mata yang memicing kuat. Rangga menurunkan tangannya, membelai lengan Cinta yang tertutup jasnya lalu menjalar lembut menyisip ke punggung Cinta. Perlahan tangannya terus menjelajah hingga ke pinggang.
Tangan Rangga meremas pinggang tersebut beriringan dengan sesapannya yang makin kuat pada bibir Cinta. Cinta tak kuasa, lenguhan lolos dari bibirnya yang terbuka.
Rangga menurunkan jas yang dia sematkan secara perlahan. Memperlihatkan tonjolan tulang di atas dada serta lekukan leher Cinta yang menggoda.
"Mas Rangga.." Cinta berbisik lirih. Tangannya mendorong pelan bahu Rangga, memisahkan bibir mereka.
Rangga meraih tangan Cinta yang mendorongnya tak berarti. Ia menggenggam kedua tangan tersebut, lalu menciumi punggung tangan itu dengan ringan secara bergantian. Ciumannya naik ke lengan bawah, siku, lengan atas hingga bahu. Rangga mengecup bahu Cinta lama, dalam dan basah.
Cinta bergerak tidak nyaman. Pria itu sungguh lihai menggoda perempuan. Semua bagian tubuhnya ahli memberikan sensasi tak terelakkan. Sungguh terasa bagai buah terlarang yang kenikmatannya tidak bisa dipungkiri namun harus dihindari.
Cinta terpekik saat Rangga dengan mudah mengangkatnya ke pangkuan. Rangga menciumi bahunya dengan gigitan gigitan kecil hingga ke leher.
"Mas Rangga..." lirih Cinta lagi. Dressnya naik makin memperlihatkan pahanya. Dia bergerak tidak nyaman, merasakan ada sesuatu mengganjal dibawah sana.
"Mas...." panggil Cinta lagi, tangan Rangga membuka resleting dressnya. Dress itu luruh hingga pinggang. Menampilkan payudaranya yang tertutup strapless bra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Rangga ?
RomansaRangga tidak mau berkomitmen. Hidupnya sudah cukup sempurna kok. Perusahaan promotor musiknya sukses, perempuan perempuan juga pada nempel. Apalagi yang kurang? Cinta suka kantor barunya. Apalagi yang punya kantor, Mas Rangga. Ganteng, dewasa, pokok...