Soobin bersama Lino menuruni anak tangga dengan pecicilannya mereka. Bagaimana tidak, Soobin yang dasarnya sedikit pamalu kemudian di satukan dengan Lino yang terkadang memalukan dan gampang mengakrabkan diri, akhirnya virus 'cacing kepanasan' yang ada dalam diri Lino tertular semua pada Soobin.
"Eh, udah pada ngumpul aja nih para cogan?" sapa Lino, begitu ia dan Soobin sampai di ruang tengah lalu mendapati semua lelaki yang ada di rumah tersebut berkumpul di sana. Enam orang lelaki tengah asik menonton acara televisi sambil sesekali menciptakan sebuah obrolan disana.
Tapi sayangnya para gadis tidak terlihat bergabung. Membuat Soobin sedikit kecewa karena ia tidak bisa melihat wajah Lia di pagi hari. "Anak-anak cewek pada kemana nih?"
"Lebih jelasnya anak-anak cewek siapa nih? Kan ada delapan orang tuh." sindir Yeonjun yang langsung membuat Soobin berdecil sebal kearahnya. Matanya menyipit seolah berkata ; udah tau siapanya pake nanya lagi.
"Ya semua... Emang belum ada yang keluar kamar apa?"
"Yang belum keliatan keluar kamar sih cuman kamar no tiga tuh. Kalau gak salah kamarnya Lia, Heejin sama Onda. Yang lain lagi pada di belakang, gak tau ngapain." Yeosang menjawab pertanyaan Soobin. Meskipun dia juga sedikit gak yakin sama jawabannya.
"Merhatiin banget kayaknya lo, bang?" tanya Renjun to the point.
Yeosang mengendikan bahu, "gak juga. Gue kan bilang kalau gak salah."
Soobin dan Lino pun mendudukan dirinya di bawah karpet bersama Jaemin. Karena sofa panjang sudah di isi oleh Yeonjun, Seonghwa dan Hyunjin sementara dua sofa single di sebelah kiri dan kanan di tempati oleh Renjun dan Yeosang.
"Nonton apaan lo semua? Kartun kek, jangan berita olahraga. Capek denger naratornya ngomong bahasa inggris mulu!" protes Lino saat melihat apa yang mereka semua tonton. Ternyata berita olahraga dari saluran luar negeri, ya mana dia ngerti kan (^▽^)
"Yaelah bang, manja bener!" sahut Hyunjin. Tapi dia ngomong kaya gitu sambil nyodorin remot tv yang semula dalam penguasaannya ke Lino. Adek yang pengetian emang dia tuh 😇
Sambil senyum-senyum nista, Lino pun mengubah chanel tv ke siaran kartun barbie yang judulnya 'barbie of swan lake' yang kebetulan emang film kesukaannya.
"Ya ampun bang, lo nonton ginian?" Jaemin yang duduk di samping Lino, langsung natap lelaki itu kaget.
Lino senyum bahagia. "Gak apa-apa ya guys? Sekalian nostalgia kali liat oddette yang cantik."
"Cantik-cantik juga tetep aja barbie." Seonghwa menghela napasnya pasrah. Mulai keliatan nih, keanehan mereka satu persatu.
"Ini mah tontonan ponakan gue di rumah. Udah di ulang berapa kali juga tetep aja di tontonin." Soobin menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan teman satu kamarnya itu. Dari luar keliatan cool, swag, laki, dan dewasa. Tapi ternyata dalemnya pink hellokitty.
Untung aja mereka semua sifatnya bodoamatan. Jadi gak ada istilahnya rebutan remot yang sampai baku hantam.
Tapi pas mereka lagi asik nonton ——bahkan ada beberapa dari mereka yang sampai senyum-senyum baper—— tiba-tiba terdengar suara sesuatu dari dalam kamar Lia, Heejin dan Onda.
Bruak
Otomatis jiwa pacarable-nya Soobin langsung keluar. Dia langsung nengok kearah pintu kamar tersebut lalu beranjak dari duduknya. Berjalan mendekat sambil masang muka panik. Tentu aja, dia takut kalau terjadi sesuatu sama Lia di dalem sana.
Sementara yang lain, cuman natap Soobin bingung, heran dan kepo juga. Masalahnya raut muka Soobin berubah drastis pas denger suara itu. Dari yang fokus liat ke layar tv tiba-tiba langsung cemas dan buru-buru bangun dari duduk bersilanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
¹⁰⁰ ᵈᵃʸˢ ʷⁱᵗʰ ʰᵒᵐᵉᵐᵃᵗᵉ ; Comeback Home ✔️
ФанфикProgram reality show yang cukup mendulang sukses di setiap season nya itu akhirnya memberikan kabar bahagia bagi penonton setianya dengan membuat season spesial bertajuk '100 days with homemate ; Comeback Home' dimana semua bintang dari keempat seas...